Posts

Showing posts with the label Cerita Bersambung

Roro Inten ( Part 11 )

 Roro Inten Part 11 ( Bagian Ke 1 )

Roro Inten ( Part 10 )

  Roro Inten Part 10 ( Bagian Ke 10 ) Sore itu menjelang petang di sebuah jalanan pusat Kota Banyumili hilir mudik kendaraan dan keramaian semakin menggurita bersamaan jam pulang kerja para karyawan dan pegawai. Sebuah mobil sedan sport roadster warna silver menerobos jalanan tengah kota yang padat merayap. Sesekali suara klakson terdengar nyaring menjerit menimpali polah tingkah si pengemudi mobil sport yang seenak udelnya itu. "Yah...benar Bu Siska. Betul, saya sendiri...Freddy Umbara.  Bagaimana…? ...ok...kita ketemuan di kantor saya saja. Di sana kita leluasa membahas rundown acara untuk agenda puncaknya. Ok...Bu Frida..ok...sy tunggu kedatangannya...makasih…sampai ketemu besok.." Sesaat si pengemudi melihat ponselnya sebelum lawan bicaranya menutup percakapan. Dilihatnya sepintas sesosok perempuan cantik dan berbusana modis dengan hijab model kekinian terlihat di layar ponselnya sebelum kemudian terputus. Ehmmm... Frida Ludwina...so sexy...kau targetku berikutnya...heheh...

Roro Inten ( Part 10 )

  Roro Inten Part 10 ( Bagian Ke 9 ) Kedua mata Rumiyati membelalak-belalak...takkala ia rasakan sesuatu yang begitu panjang, keras dan besar berurat perlahan memasuki gerbang pintu surgawinya yang membasah dan hangat. Benda itu tidak kelihatan tapi terasa sekali menyumpal liang cintanya. Menggese-gesek, masuk menggilas dinding liang nikmat vaginanya yang bak perawan. Benda yang ia rasakan sama persis dengan batang penis suaminya. Tapi ini jauh lebih besar, lebih panjang , lebih keras dan jauh lebih enak. Memberikannya rasa nikmat yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Rumiyati terus mengerang tanpa henti. Sementara itu Adipati memandang tak berkesip ke arah kemaluan Benowo yang berdiri hanya berjarak selangkah dari selangkangan Rumiyati. Kontol ngaceng nan kekar itu mengacung-ngacung, mendongak-dongak dengan irama teratur. Irama yang sama persis dengan gerak peristaltik di dinding liang vagina Rumiyati!! Ia bisa melihat dengan cukup jelas setiap kali kontol ngaceng itu mendongak b...

Roro Inten ( Part 10 )

  Roro Inten Part 10 ( Bagian Ke 8 ) Suryo Adipati dan Noor Anggraeni sontak terkejut antara heran, takjub dan terangsang manakala pemandangan baru tersaji di muka mereka. Rumiyati tampak masih berdiri mengangkang namun sambil jemari kanannya meremas-remas buah dadanya sedang jemari kirinya menggesek dan menggaruk-garuk vaginanya masuk dari balik cawet celana dalamnya !! "Hehehehe…. "ennaak Rum..enak..? Enak ora…heh..!!??..Hehehehe.. "aku ndak denger Rum...aku ora krungu swara merdumuuu...!!..hehehe..." "Yo wis nek ngono...tak gede-kan suaramu. Aku ora marem nek kowe mbisu wae. Tak gede-kan yo..! ben kontolku tambah ngaceng krungu swaramu ….hahahaha…" seiring tawanya si kakek Benowo menggerakkan jari telunjuk dan jempolnya dengan memutar perlahan seperti tengah membesarkan volume radio. Dan efeknya….? "Aaakhhh….aaakkkhh...tiddaakk...oooohh…. ammpuunnn...Kiii...ooohh…. ammpunnn...inii..ennaakkk...bangeeet....nikmaaattt....Ooouughhhhh... Terdengarlah er...

Roro Inten ( Part 10 )

  Roro Inten Part 10 ( Bagian Ke 7 ) Makin lama gerakan melenggang Rumiyati berubah semakin rancak dan dinamis. Sampai kemudian seiring gerakan jemari Ki Benowo, Gerakan Rumiyati semakin "menggila". Menari bergoyang bergerak cepat laiknya penari jaipong profesional! Sungguh indah menggairahkan dan sangat merangsang namun di sisi lain juga mendirikan bulu roma seperti ada hawa mistis dan gaib yang mengelilinginya. Tubuh bahenolnya yang telanjang dan hanya ditutupi sehelai cawet segitiga minim menutupi liang senggamanya kian bergerak cepat berputar ke kanan kekiri kemudian meliuk-liuk indah. Sepasang susu indahnya yang sebesar pepaya terlontar ke sana ke mari seperti gangsing. Sementara itu di bagian bawah satu tontonan atraksi yang begitu menggetarkan khalayak terpampang begitu jelas dan nyata. Pinggul bulat nan indah serta sepasang bongkah pantat besar nan montok Rumiyati yang memang aduhai bergerak begitu dahsyat. Sampai kemudian pantatnya bergerak seirama dan bertenaga mela...

Roro Inten ( Part 10 )

  Roro Inten Part 10 ( Bagian Ke 6 ) Rumiyati, meski memiliki tubuh tinggi gemuk semlohai namun tetap terlihat seksi dengan pinggangnya yang cukup ramping. Buah dadanya membusung dan menonjol menyembunyikan payudaranya yang besar. "Susumu nyengkir gading...bunder gedi tur lancip. "Kempolmu ngembang pudhak...dowo, padet tur berisi. "Bangkekanmu nawon kemit....( "Bokongmu manjang ilang, pinggulmu ombo, bokongmu gedi tur bunder. "Jan marai kontolku ngacenge pool..hehehe! ...... "Aku malah jadi tambah penasaran. "Aku pengin tahu ada apa di balik baju seragammu itu...hehehe.." "Rumiyati...cah ayu... "Aku pengin liat dirimu wudo mblejit. "Lepaskan bajumu nduk…" (telanjang bulat.red) Rumiyati yang tengah berdiri kaku sontak kedua tangannya bergerak perlahan namun pasti membuka kancing kemeja seragam coklat PNSnya ! Sungguh tak bisa dinalar. Rumiyati melepas kancing atasan seragamnya dengan "sukarela" tanpa bisa ia menolak m...

Roro Inten ( Part 10 )

  Roro Inten Part 10 ( Bagian Ke 5 ) Jerit tertahan keluar seketika dari mulut kedua perempuan yang ada di ruangan itu. Noor Anggraeni dan perempuan muda berseragam PNS itu sedangkan mata Adipati dan Dalu mendelik dengan mulut terperangah. Kedua pria itu tak mempercayai penglihatannya. Noor dan si perempuan itu tampak menutup muka dengan kedua tangannya. Saat ini terlihatlah sosok tua Ki Benowo dalam posisi duduk mengangkang. Tidak ada yang berubah dari dirinya kecuali satu..bagian selangkangannya! Selangkangannya yang tidak tertutup sehelai kain itu memperlihatkan perut dan pinggang sosok tua dengan kulit kering keriput. Sungguh pemandangan yang tak sedap dilihat. Namun ada sesuatu yang membuat sepasang mata Adipati dan Dalu tak berkesip memandangnya. Sebuah benda besar hitam tampak menggantung di tengah selangkangan lelaki tua itu. Benda itu perlahan seperti nge-per mengangguk. Lalu naik sedikit demi sedikit kemudian menjulang tinggi hampir sama rata dengan perutnya yang keriput....

Roro Inten ( Part 10 )

  Roro Inten Part 10 ( Bagian Ke 4 ) Semua yang ada di dalam seperti Dalu dan perempuan muda berseragam PNS itu terkecuali Ki Benowo sontak tersentak kaget bukan kepalang mendengar teriakan keras dan serapah Adipati di malam petang itu. Sementara Noor yang berada di luar serta menyaksikan apa yang tengah terjadi sontak terkaget. Ia sendiri tak menyangka kaget tak dinyana-nyana ternyata Suryo Adipati bukan pria biasa yang asal congkak dan arogan namun juga memiliki 'isi" yang bukan main-main. Ia pun tak bisa membayangkan bagaimana jadinya bila yang terkena jotosan Adipati tadi adalah tubuh manusia. Dengan nafas memburu Adipati kembali mengayunkan tangannya sekali lagi ke pohon di sebelahnya dibarengi sumpah serapah dari mulutnya. Pohon itu kembali menemui nasib yang sama dengan rekannya tadi. Setelah dua kali jotosannya mengenai pepohonan terlihat Adipati tampak terengah-engah. Nafasnya memburu dengan muka merah padam. "Noor, masuklah kau...percuma kau tunggu dia. Sebentar...

Roro Inten ( Part 10 )

  Roro Inten Part 10 ( Bagian Ke 3 ) Sore itu terlihat sebuah mobil SUV jenis Toyota Land Cruiser tampak berjalan terseok di tengah jalan becek berlumpur di sebuah hamparan tegalan berbukit-bukit. Meski sudah dibekali mode gerak 4 roda tak urung membuat mobil off-road itu kepayahan menghadapi medan tersebut. Beberapa orang tampak berjubel di dalamnya. "Sontoloyo, kenapa dia meminta kita untuk datang di tempat celaka seperti ini. Seorang Bupati yang kondang dan disegani macam Suryo Adipati harus merangkak seperti anjing buduk mendatangi majikannya. Terlalu..! terdengar sumpah serapah keluar dari salah satu penumpang yang tak lain adalah Bupati Suryo Adipati. (Untuk apa dia repot-repot datang ke tempat terasing ini...ehmm) "Yah, sampeyan kudu sabar. Ini khan perintah langsung dari beliau sendiri. Masakah mau kita tolak…"kata yang lainnya seorang perempuan muda. Setelah hampir setengah jam bergelut dengan lumpur akhirnya mobil itu sampai di sebuah tanah pendataran yang kera...

Roro Inten ( Part 10 )

  Roro Inten Part 10 ( Bagian Ke 2) Perbukitan Alastua tampak diselimuti pedut / kabut putih yang hampir menutupi sebagian besar puncaknya yang ditumbuhi pepohonan besar. Udara dingin yang menusuk kian menambah kesan seram dan membuat siapapun yang mencoba beruji nyali pastinya akan lari tunggang langgang dibuatnya. Satu sosok terlihat di salah satu gua pada sebuah lereng terjal bukit yang sepintas mustahil untuk dilewati manusia. Namun nyatanya sosok manusia itu ternyata sudah berada di dalamnya. Sosok itu duduk terpekur dalam diam. Sekilas tak ada siapapun selain dirinya. Namun jika diperhatikan lebih seksama. Ada satu sosok asing yang bisa dikatakan sungguh menyeramkan dan sulit diterima nalar. Sosok itu menempel di dinding gua yang terbuat dari batu cadas hitam. Kepalanya begitu besar sampai kira-kira 3 kali ukuran normal manusia. Dalam posisi bersedekap saja Wajahnya tidak kelihatan hanya tertutup rambutnya yang panjang dan sangat lebat menjela punggung. "Nyoto, sudah dekat w...

Roro Inten ( Part 10 )

  Roro Inten Part 10 ( Bagian Ke 1) Cundrik itu melesat dengan menyebarkan hawa panas di sekitarnya. Menyebar ke segala penjuru sejauh kurang lebih 5 meter menghangatkan malam yang dingin menggigil. Sinarnya terang bagaikan kembang api yang menyinari sekeliling lubuk ilalang dan area persawahan yang cukup terpencil itu. Wuushh…. bola api itu kian mendekat ke arahnya hanya berjarak kurang dari tiga tombak! Lalu...tap..! Sosok berkaki empat yang ternyata seekor anjing berwarna hitam gelap itu melompat tinggi ke udara. Selang hanya sepersekian detik saja Cundrik yang membara itu menyambar dedaunan dan rimbun semak tepat di bawah kakinya. Lalu... Brrr…! Sontak dedaunan dan rimbun belukar yang basah seketika terbakar ! Cundrik itu ternyata tidak berhenti begitu saja. Seolah dikendalikan oleh sesuatu yang tidak tampak benda itu melesat kembali menuju sasarannya semula yaitu di anjing hitam tadi. Hewan itu tampak menatap tak berkesip ke arah Cundrik api yang mengarah kembali kepadanya. Ka...

Roro Inten ( Part 9 )

  Roro Inten Part 9 ( Bagian Ke 8) Sosok itu melesat menembus kegelapan malam di tengah hujan deras. Meluncur dari arah Desa Lohgender menuju perbukitan Alastua yang berjarak cukup jauh kurang lebih 3 jam perjalanan darat. Sosok itu berlari demikian cepat seolah tidak menjejak bumi laiknya terbang. Ajaibnya, hanya dalam waktu kurang dari 10 menit berlari sosok itu sudah mencapai sepertiga waktu normal laju kendaraan. Berarti hanya butuh waktu 20 menit lagi ia sampai di tujuannya, Perbukitan Alastua. Sungguh mencengangkan. Empat buah kakinya sesekali melompat jauh dan tinggi menghindari lubang dan pepohonan yang rimbun di depannya. Hujan yang masih turun dengan cukup deras tak luput membasahi kulitnya yang berbulu hitam dan pekat. Moncongnya yang panjang tampak mendengus sesekali menampakkan uap dingin yang mengepul dari hidungnya yang berair. Setelah beberapa lama mendadak ia menghentikan laju larinya di tengah sebuah hamparan tegalan dan persawahan. Ia terdiam sejenak lalu mengang...

Roro Inten ( Part 9 )

  Roro Inten Part 9 ( Bagian Ke 7) Lampu taman yang temaram tidak cukup mampu untuk memperlihatkan sosok aslinya. Sosok mahluk itu perlahan mendekatinya. Tiba2 … SLAAAAPPP…..!!!!! Seberkas cahaya kilat tampak menggores langit tepat di belakang sosok hitam itu disusul kemudian oleh suara sangat keras menggetarkan jantung. JELEGERRR…!!!! Suara geledek begitu memekakkan telinga hingga membuat alarm mobil yang terparkir di halaman rumahnya menyalak seketika. Sementara Ivan mendelik tak bersuara. Tubuhnya seolah terpaku bergetar keras takkala melihat gambaran sosok sejati mahluk itu. Satu sosok yang menyerupai serigala tapi jauh lebih besar dan jauh lebih menyeramkan Sepasang telinganya jauh lebih menjulang dengan ukuran lebih besar dari kebanyakan serigala. Bulu-bulunya terlihat begitu tebal dan terlihat keras meruncing tajam. Sedangkan sorot mata itu...bagai menusuk jantungnya berwarna merah darah dan seolah berkilat memancarkan sinar bengis. Sampai disini Ivan yang dalam keadaan syok...

Roro Inten ( Part 9 )

  Roro Inten Part 9 ( Bagian Ke 6) Ah..kan kakak yang minta aku pake ginian. Aku sih bebas...mau pake apa aja jadi. Cuma aku lebih prefer pake celana panjang ketimbang pake rok. Paling cuma pas sekolah aja aku terpaksa pake rok.."balas si gadis sembari merengut manja di bahu tegap si cowok. Keduanya tengah duduk selonjoran santai bersisian di atas sebuah kursi kayu panjang persegi sambil memandangi langit malam yang berawan mendung. "Pinter kamu babe, milih jersey El Barca.Tau darimana kalu aku termasuk Azulgranas…"tanya si cowok sambil mengelus rambut indah si gadis. "Taulah….kan aku punya banyak mata-mata..hihihi,"kekeh si gadis. "Aku justru suka kamu begini sayang. Sporty, modis dan makin..seksi.."sahut si cowok mendesah seraya merengkuh pinggang ramping gadis cantik disampingnya lalu mengecup pipinya. Si gadis menggeliat geli takkala si cowok tidak berhenti sampai di pipinya namun terus mencium telinganya dan leher. "Ssshhh... aaahhh...kak Iv...