Roro Inten ( Part 10 )
Roro Inten Part 10
( Bagian Ke 9 )
Kedua mata Rumiyati membelalak-belalak...takkala ia rasakan sesuatu yang begitu panjang, keras dan besar berurat perlahan memasuki gerbang pintu surgawinya yang membasah dan hangat.
Benda itu tidak kelihatan tapi terasa sekali menyumpal liang cintanya. Menggese-gesek, masuk menggilas dinding liang nikmat vaginanya yang bak perawan.
Benda yang ia rasakan sama persis dengan batang penis suaminya. Tapi ini jauh lebih besar, lebih panjang , lebih keras dan jauh lebih enak.
Memberikannya rasa nikmat yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
Rumiyati terus mengerang tanpa henti.
Sementara itu Adipati memandang tak berkesip ke arah kemaluan Benowo yang berdiri hanya berjarak selangkah dari selangkangan Rumiyati.
Kontol ngaceng nan kekar itu mengacung-ngacung, mendongak-dongak dengan irama teratur.
Irama yang sama persis dengan gerak peristaltik di dinding liang vagina Rumiyati!!
Ia bisa melihat dengan cukup jelas setiap kali kontol ngaceng itu mendongak bersamaan pula liang vagina Rumiyati berkontraksi menjepit dan meremas.
Begitu seterusnya….!
Suryo Adipati, satu-satunya orang yang bisa melihat semua fenomena ini sontak tersentak hampir terjungkal.
"Jagad dewa Batara!...
"inikah puncak ilmu pengasihan yang didambakan oleh semua lelaki di jagat ini…? katanya lirih sedikit bergetar dengan mata melotot.
Dilihatnya kedua sosok yang bak bumi dan langit itu berdiri berhadapan dengan jarak hanya selangkah.
Sepasang mata Benowo dan Rumiyati terpejam-pejam seolah menikmati betul aktifitas seks gaib yang mereka lakukan.
Kembali setiap kali kontol kekar nan kaku Benowo mengangguk dan mendongak, setiap itu pula dinding rongga kemaluan Rumiyati yang kembali "perawan" dengan keset-nya, dengan rapet-nya...dengan peret-nya dan dengan...begitu legit-nya…
bergerak meremas-remas...
menjepit-jepit...berdenyut-denyut...
...dan mencengkram benda tak kasat mata yang memasuki, menerobos dan menghunjam-hunjam liang nikmatnya.
"Aakhh...kontol..!...
"Ssshh...tempik..!....
"Ooouggh...kontool..!...
"Haaahh...tempiiik…!....
"Aaa...konnn...toool…!!!!...
"Hooohhh...temmm...piiik…!!!!....
Erangan dan rintihan kenikmatan yang keluar dari bibir merah nan basah Rumiyati saling bersahutan saling menimpali dengan desah nikmat yang keluar dari mulut Benowo.
Setiap kali kontol Benowo mendongak maka pantat bahenol Rumiyatipun seolah terangkat bersamaan tumit kakinya yang berhak tinggi itu ikut jinjit.
Bisa dibayangkan betapa besar, panjang dan kekarnya ukuran batang kontol Benowo di lubang kemaluan Rumiyati!!
Ritual perkawinan sepasang anak manusia yang berlangsung secara gaib itu masih berlangsung terus sampai hampir 3 jam !
Sungguh luar biasa nikmat yang dirasakan oleh Rumiyati dan Ki Benowo.
Tak bisa dibayangkan bagaimana nikmatnya mereka berdua..!
Tubuh Adipati sontak bergetar melihat itu semua. Benteng dirinya yang diselimuti tenaga dalam sulit membendung pengaruh gaibnya.
"Oooghhh…,"
Adipati mengerang pelan lalu cepat memejamkan mata berkonsentrasi mengatur jalan nafas dan mensirkulasikan kembali aliran darahnya yang sempat kacau.
Ia merasakan aliran spermanya mulai bergerak turun menuju batang penisnya meski tanpa ia kontrol.
Sungguh mencengangkan…!
"Haaah...Jaran Ngeblek...betul2 ilmu setan dari neraka…"batinnya kembali sesaat setelah ia berhasil mengendalikan diri.
Dilihatnya Noor masih terpaku tertunduk sambil tangannya gemetar. Bercak kental dan bening tampak membasahi area selangkangannya yang berlegging ketat.
Bagaimana dengan Dalu…???
Sementara itu bagi Rumiyati dan Benowo setelah 3 jam berlalu erangan dan rintihan keduanya makin kencang terdengar.
Hingga akhirnya…
"Kelluaarr..!!!...
.CREET!...AAAKKHH...!!!!.
"Keluaar…lagii..!!! ..
CREET..!..lagiih.. CREET…!!
"keeluar lagii.!! CREET..!!!... lagiihh......Oouughhh..!!!
pekik Rumiyati terdengar pilu saat klimaksnya kembali dicapainya bersamaan air maninya memancar deras dari lubang kencingnya sambil bokong bulatnya mengembang mengempis mengejat-ngejat.
Sementara itu saat air maninya memancar Ki Benowo mendadak jongkok membuka mulutnya lebar-lebar dan...menelan air orgasme Rumiyati masuk ke tenggorokannya mentah2..!!!
Kemudian...
Hanya berselisih beberapa detik setelah klimaks Rumiyati yang disusul tubuhnya ambruk ke lantai, Ki Benowo yang tuntas menelan air mani Rumi langsung berdiri kembali sambil menggeram dahsyat….
"AAARRRGGHH…!!!!
CROT..!!.CROOT..!!.CROCOOOT…!!!
CROOT.!!.. CROOT…!!!
Muncratlah air mani Benowo dari pucuk ujung kontolnya yang membonggol besar.
Keluar deras dari lubang kencingnya bak magma Merapi.
Menyembur, menyemprot berkali-kali seolah tanpa henti.
Pantatnya yang kurus kering mengejat-ngejat seiring keluarnya air nikmat dari kantong pelirnya.
Begitu banyak dan berlimpah lendir spermanya yang putih dan kental itu sampai membasahi sekujur tubuh telanjang Rumiyati yang terkulai lemas di lantai.
Rumiyatipun pingsan tak sadarkan diri.
"Haaahh….nikmaatnyaaa….hehehe…"kekeh Ki Benowo tanpa sedikitpun terliat lelah.
Ki Benowo sesaat memandang Rumiyati yang tergeletak pingsan lalu menghirup nafas panjang.
"Huaah...luar biasa, tubuhku terasa segar sekali..hehehe.."
kata Benowo kemudian menoleh ke arah Adipati cs.
"Bagaimana Dimas…?! katanya sambil tersenyum penuh arti.
Adipati terlihat bangun lalu menjura kepada Benowo.
"Kakang ternyata berhasil menguasainya. Aku sungguh salut kepadamu kakang Benowo.."tutur Adipati seraya menjura.
"Hahaha….ilmu tidak ada habisnya Adipati. Peduli setan apakah itu ilmu sesat atau tidak...sing penting aku seneng...aku enak tur kepenak...iyo tho..?! ....Hehehehe…"
gelak tawa seraknya kembali terdengar sumbang dan aneh.
"Tapi kenapa kakang tadi…" ucapan Adipati terputus saat Benowo menggelengkan kepala.
"Kau mungkin bertanya kenapa aku harus meminum air maninya tadi bukan…?
'Itu adalah syarat utama agar ilmu ini bisa langgeng dan membuatku panjang umur...hahaha…"
"Kau tidak tahu diriku yang sebenarnya, Adipati. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku jauh lebih tua dari perkiraanmu….bahkan lebih tua dari ayahmu. Aku seusia dengan kakekmu jika dia masih hidup.." katanya sambil menyorot tajam Adipati.
Suryo Adipati terdiam seolah terhenyak setengah tak percaya. Usianya sendiri hampir 60 tahun. Bila dia sepantaran kakeknya maka usianya sekarang pasti lebih dari seabad!
"Karena itu segeralah pergi sesuai perintahku tadi. Bila kau tidak sayang nyawamu berarti kaupun tidak sayang nyawa anakmu...", katanya lagi dengan mimik angker.
Adipati seperti tersadarkan.
"Eddy…,"desisnya lagi menyebut nama putra kesayangannya ini.
"Kalu begitu aku segera pergi kakang...aku pamit.."kata Adipati lalu bergegas mendatangi Noor yang sudah kembali sadar.
"Titip salamku pada anakmu. Kuharap ia tidak bermain-main dengan kitabku yang dicurinya…"
kata Benowo yang membuat langkah Adipati terhenti sesaat.
"Apaa.!..dia kemari dan mencuri kitabmu..!.kapan itu kakang…? kenapa kau tidak memberitahku..?!"
"Hehehe….soal biasa"
"Dasar anak muda kota yang pengin bersenang-senang. Dia datang setahun lalu untuk memperbesar dan menguatkan kontolnya bersama juga sejumlah teman-temannya..." katanya santai.
"Lalu kitab itu…? tanya Adipati lagi.
"Hanya sebuah kitab pengasihan untuk anak-anak bau kencur..hehehe.
"biarkan saja…"
sambung Benowo lagi sambil mengambil secarik kertas dan tembakau dari balik saku bajunya.
Sebentar kemudian asappun mengepul dari ujung rokok kawungnya.
Sesaat Adipati terdiam lalu terdengar suara Noor.
"Kangmas Adipati...kau.."suara Noor terdengar lirih seketika Adipati merengkuh tangannya.
"Kita balik ke Banyumili…!"katanya setengah berseru.
Belum lagi kakinya keluar pintu terdengar suara Benowo.
"Bagaimana dengan pria ceking ini Adipati..?
Apa aku harus menendangnya ke dalam jurang ..heh..!? Hehehe…"
"Oh ya...maaf kakang.."sontak Adipati berbalik dan dia tertegun.
Sopir pribadinya yang sekaligus salah satu orang kepercayaannya terkapar setengah pingsan dengan mulut menganga sedikit berbusa.
Batang penisnya terkulai menjulur dari dalam celananya yang terbuka. Ceceran bekas spermanya tampak berlelehan dari ujung penisnya sampai membasahi celananya.
Desah dan nafas putus2 keluar dari bibirnya yang sedikit ndower dengan mata membelalak separuhnya memutih.
"Sontoloyo, dasar tidak berguna. Bikin susah saja…"katanya mendamprat lalu meraih bahu Dalu dan sedikit tertatih membawanya keluar dari ruangan itu.
Sungguh pengaruh ajian ini sungguh menakutkan bagi orang biasa.
"Lusa aku suruh orang untuk menjemputnya kakang Benowo…"kata Adipati sambil melirik ke arah Rumiyati yang tergolek di lantai rumah.
Samar2 terdengar suara erangan lemahnya pertanda ia mulai sadar.
"Hehehe...tak perlu buru2 Adipati"
"Aku masih ingin bersenang-senang dengannya"
"Lagipula kau tidak perlu kuatir ia kenapa-kenapa"
"Bukankah kau justru lebih sadis dari aku….hehehe…"
kata Ki Benowo yang kontan membuat dahi Suryo Adipati mengerenyit.
Hehehe...tak perlu buru2 Adipati"
"Aku masih ingin bersenang-senang dengannya"
"Lagipula kau tidak perlu kuatir ia kenapa-kenapa"
"Bukankah kau justru lebih sadis dari aku….hehehe…"
kata Ki Benowo yang kontan membuat dahi Suryo Adipati mengerenyit.
Tanpa membalas ucapannya, Adipati segera berjalan pelan sambil merengkuh Dalu. Sementara Noor Anggraeni mengiringi di sampingnya.
"Kangmas...bagaimana dengan Mbakyu Sundari…"tanya Noor sesampainya di dalam mobil.
"Aahh...kau tidak perlu memikirkan dia. Biar itu urusanku…"kata Adipati sedikit ketus sambil mengibaskan tangan.
Jemarinya lalu memutar kunci kontak mobil ke posisi on dan....
Jreeng…!!..Bruum…!!!...bruumm…!!
Sesaat kemudian mobil SUV 4WD gagah bertitelkan Toyota Land Cruiser VXR 80 yang dibekali dengan mesin diesel 1HD-T turbo berkapasitas 4.2L dengan 6 silinder segaris bertenaga sebesar 162 HP pada putaran mesin 3600 rpm dan torsi puncak sebesar 361 Nm pada putaran mesin 1400 rpm bergerak pelan menyusuri jalan berlumpur dan berbatu itu.
Sementara malampun kian beranjak semakin dalam.
Selepas mobil itu menghilang di balik rimbun pepohonan, Ki Benowo tersenyum penuh arti sambil mengusap janggut dan kumisnya yang mbrangas.
"Adipati...Adipati,....untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak…hehehe," katanya pelan sambil terkekeh.