Posts

Showing posts with the label Sinar Rembulan

Sinar Rembulan ( Part 38 )

  Sinar Rembulan ( Part 38 ) Tamat  Kami semua terdiam membisu kala Ibu masuk kedalam Vila untuk istirahat… Semua cerita Ibu begitu luar biasa dan terbuka menceritakan kisah sedih dan menguras air mata kami tadi, kisah perjuangan mencari ilmu yang membanggakan kami serta kisah tentang si Abah yang hebat dan ternyata perwujudan tetua kami semua bapa guru dan bapa resi… Termasuk lucunya proses perjodohan kami…. Ada 4 hal yang aku cerna dari kata2 ibu tadi, Pertama soal tarian, yang menguasai ilmu asli dari bapa guru dan bapa resi tarian dewa dewi adalah ibu dan itu memang diajarkan oleh ibu tidak kepada semua yang termasuk diwarisi harta bapak dan paman. Kedua soal Clara disini ibu menyebutkan seolah itu kecelakaan semata sehingga Clara masuk kedalam lingkaran yang isinya orang2 berilmu dan kaya menjadi calon istriku… Ketiga soal harta warisan, ibu menengarai bahwa kelima calon istriku semuanya punya kans mereka menyrtujui jadi istriku karena berpendapat aku sangat kaya raya den...

Sinar Rembulan ( Part 37 )

  Sinar Rembulan ( Part 37 ) Kedatangan sang bapa guru beserta murid kepalanya berkunjung kepada bapa resi disambut dengan penuh rasa prihatin akan nasib sang bapa guru. Mereka berdua lalu berbicara secara pribadi lama sekali hingga menjelang tengah malam. Berdua mereka keluar dengan wajah prihatin, ada sesuatu yang mereka anggap tidak sesuai dengan kepatutan dalam hidup dan kehidupan… Namun mereka memiliki cara pandang yang berbeda dalam hal penyelesaiannya…. Sang resi lebih kedalam, lebih ke arah instropeksi diri, memperbaiki laku diri lebih dulu dan mengubah cara pandang secara pribadi. Sang guru lebih ke arah luar, mendidik masyarakat dan membuat tatanan sosial agar bisa lebih baik dan lebih bermartabat secara tatanan sosial. Keduanya memahami bahwa memang harus ada yang mengajarkan tentang bagaimana memperbaiki diri dan ada yang mengajarkan pentingnya ada yang mengurusi masalah sosial. Keduanya sepakat untuk menciptakan sesuatu yang bisa menyuarakan dua hal tadi. Sesuatu yang ...

Sinar Rembulan

( Part Ke 36 )  Renata menggamit lenganku…. Tiara juga…. Renata di kiri Tiara di kanan… Duh bangganya aku… Clara dan Wanda di depanku… Santi dan Sinta dibelakangku… Keenam2nya dengan tanpa rasa rikuh memelukku kadang menciumku di depan banyak orang… Para gadisku cekikikan…. Eh …. “Hi hi hi mas Buas kayaknya masih pengen nambah bini nih” “Hi hi hi dari tadi lihatin terus penari tercantik tadi ya, aduh bakalan nambah nih mas Ibudku hi hi hi” “Eh… kok?” “Tuh si ibu sudah senyum2 sama gadis tadi” “Huss…. Duh jangan sampai nambah ya… ini 6 saja dah mumet aku” “Hi hi hi…. Yuk ah nonton kayaknya mau dimulai” Acarapun benar2 dimulai dengan beragam tari2an dan ditutup dengan tari kecak yang tersohor itu… Lama acara berlangsung… Tapi kamu seolah tersirap kagum dan tak bisa beringsut dari sana…. Bahkan ketika acara selesai kami masih duduk dengan terkagum2… Luar biasa Bali…. Ditanah Pasundan tari2an dan musik memang sudah mendarah daging di sebagian masyarakat… Sehingga kami juga bisa menikma...

Sinar Rembulan ( Part 35 )

  Sinar Rembulan ( Part 35 ) Kedatangan tamu macam preman begini, mana banyakan lagi sih ga masalah biasanya. Lha ini pas lagi sama Wanitaku gimana ga bingung akunya…? Duh…. Masa aku harus digebukin lagi didepan ibuku ? Ha ha ha Aseeemmm Aku sih paham wanitaku bukanlah orang biasa… Aku juga yakin mereka “punya” keahlian berantem juga setelah selama 2 malam aku mengikuti perkembangan ilmuku… Tapi apa iya berani melawan kaum berangasan ? Macam si Santi dan Sinta… Kena juga sampai hampir mau dikerjain orang khan, sekalipun dengan cara2 licik lah Tiba2…. Mang Ajum tertawa ngakak…. “Kak kak kakakakaka… kirain rombongan dari mana, ternyata boss besar Raka yang kesini bersama rombongan…” “Ha ha ha ha, siapa sangka tamu besarnya ternyata Boss Ajum dari bandung, beuh gua dapat laporan ada yang ngacak2 pasar tadi…. Sudah naik sayanya, kok ngacak2 ga bilang2 sih, tahunya ente yang punya gawe boss Ha ha ha Napa kesini kaga bilang2 boss… Ane sendiri khan bisa langsung kasih sambutan lah” “Ha ha...

Sinar Rembulan ( Part 34 )

  Sinar Rembulan ( Part 34 ) Kali ini aku memutuskan tak hanya sekedar mengelus elus saja…. Tapi tanganku sudah meremas menekan mencubit Mulutku sudah mulai mengecup, menjilat, menggigit dan menyedot kencang…. Jari2ku aktif bermain dibawa sana…. Membelai sampaipun menggosok memek Wanda…. Jelas saja Wanda mulai menjerit jerit kencang…. Tak lagi sekedar mendesah…. Wanda yang biasa sudah hilang… Yang ada Wanda yang liar….. Seliar2nya…. Tak mau kalah dengan keaktifanku…. Wanda memutar tubuhnya sehingga mulutnya bisa menggapai kontolku yang sudah tegang berurat keras bak pentungan satpam…. Dielus2nya kontolku dengan dua jarinya… Mulutnya didekatkan ke kepala kontolku… Mula2 diajukan lidahnya menjilati pelan2… Lama2 mulai mengecup pelah… Makin kesana makin kencang kocokannya… Makin keras sedotannya…. Aku yang disuguhi memek Wanda yang gundul bersih seolah diwax… Tak tinggal diam begitu saja…. Tanganku mulai merabai bibir memeknya yang sudah basah kuyup… Lidahku sudah mulai mencari2 klito...

Sinar Rembulan ( Part 33 )

  Sinar Rembulan ( Part 33 ) Bersama Wanda kuperoleh berkali bahkan tak terhitung mendapatkan orgasme yang bermutu…. Dimana tanpa mengeluarkan sperma…. Aku bisa menyatukan diri tanpa berhubungan badan secara ragawi…. Aku bisa belajar dari nya dan dia bisa belajar dariku… Ha ha ha….. Aku yang lebih banyak belajar…. Dan anehnya aku ga pake malu lagi Ha ha ha… Energi Wanda terserapkah ? Tidak…. Lebih dari itu…. Berhasil ku kloning…. Ku copy paste…. Sekitar itulah…. Tapi rasanya Wanda sudah ga butuh energi macam punyaku ya….? Tapi tidak juga, buktinya dia pelajari punyaku juga kok… Ha ha ha… Mungkin supaya bisa mengajariku kali… Kayaknya iya… But…. Sebentar…. Aneh ini, energi milik Wanda kok seolah mengacuhkan energi ku ya…. Bukan meniadakan sih, seolah energiku ga berguna ya… Ada yang salah nih… Mmmmm…. “Hi hi hi….. Bingung ya…. Pake mikir sih dari tadi soalnya…. Diajak enak2 malah mikir terus mas Budi ini…. Hi hi hi” “Lha mumet je…. Wanda sayang, kok aku ga paham2 sih…. Nanti pembaca...

Sinar Rembulan ( Part 32 )

  Sinar Rembulan ( Part 32 ) Mimpi itu hanyalah sebuah katalisator saja sebenarnya. Tanpa mimpi kami pasti akan menuju tahap pengenalan lebih jauh dengan berhubungan lebih gila melampaui batasan atau norma yang ada. Wanda dan Aku sebenarnya sangat paham ini, mimpi kami hanyalah kamuflase yang membuat tenang perasaan seolah kami masih menjaga segel kami masing2… Karena pemahaman inilah…. Wanda berani tampil menguasai medan pertempuran… Karena dia paham betul…. Tak akan ada yang tahu…. Tak akan ada yang terganggu dengan jeritan dan lolongan saat orgasme Tak akan ada yang melihat mendengar bahkan lebih sadisnya… Tetap akan menjadi rahasia belaka…. Aku yakin dengan energinya, Wanda telah mengacak acak semua frekwensi sekitar kami… Sehingga seolah ada dinding tebal yang tak tembus oleh frekwensi manapun dari luar… Kalau paham teknologi anti penyadapan, maka sebenarnyalah teknologinya berupa pengacakan gelombang disekitar kami seolah membentuk benteng pertahanan terhadap energi gelombang...

Sinar Rembulan ( Part 31 )

  Sinar Rembulan ( Part 31 ) Luar biasa pengalaman ini, luarbiasa Renataku…. Membuka banyak cakrawala pemikiranku…. Membuka banyak simpul2 yang dulunya seolah tak kan pernah terbuka…. Erat menutupi kebenaran yang sejati…. Renataku…. Aku yakin dia paham semuanya jauh sebelum aku paham…. Cuma sifatnya Kecerdasannya membuatnya seolah mengalah … Seolah tak tahu dan bertanya kepadaku….. Membiarkan aku memilihkan jalan untuknya…. Sekalipun dasarnya dia tahu sejak awalnya…. Dewiku…. Permataku…. Dengan segala kecerdasannya … Dengan segala penghambaannya dihadapanku… Sungguh aku tak tahu lagi bagaimana bersyukurnya aku mendapatkanmu…. Duhai ratuku…. Pujaaan hatiku…. Dewiku….. *** Cerita Renata yang begitu unik disampaikan dengan penuh kecerdasan, menggugah rasa ingin tahuku…. Setiap wanitaku benar2 telah mengalami berbagai pendidikan dan jalan hidup yang kira2 akan membawa mereka menyatu denganku dengan caranya masing2… Sejarah selalu ada …. Masa lalu juga pasti akan mengikuti kita… Tapi pe...