Posts

Showing posts with the label Complicated

Complicated

   ( Part 19 )   2 Jam berlalu. “Mas..Buruan ke sini!” Ucap Isti berbicara di sambungan ponsel. “iya sayang, ini masih nyuci mobil” jawab Aji enteng. “SEKARANG! LANGSUNG KE PERSALINAN” teriak Isti. Dia pun memutuskan sambungan. “I-Iya” jawab Aji ang masih terkejut mendengar teriakan istrinya. Aji menghubungi Bunda yang ternyata sudah di Rumah Sakit sejak beberapa saat yang lalu.Bunda juga sedikit menceritakan, saat Isti memasuki rumah air ketubannya keluar, sehingga Papa dan Bunda langsung mengantar ke Rumah Sakit. Aji pun memanggil Bu Mimin untuk menemani dan membawa seperangkat kebutuhan persalinan. Dengan tergesa-gesa pria itu menuju ruang persalinan, ada Papa dan Bunda menunggu diluar. Tatapan Papa seolah ingin membunuh Aji seolah berkata ‘kamu kemana? ga bisa jaga?!’ “seperti biasa Bun, dia ngambek, jusnya aku minum” tanpa ditanya Aji memberi penjelasan kepada Bunda, karena hanya Bunda yang bisa menjinakkan Papanya. “Buruan masuk!” pinta Bunda. Aji pun masuk ke ruang...

Complicated

   ( Part 18 ) Mereka tiba di rumah Rio sekitar pukul 18.00. Aba, Umi, Rio dan istrinya (Nisa) menyambut mereka.”mana anakmu?” tanya Umi sambil mencium kening Isti. “di ajak sepupu Mas Aji kerumahnya, nginep disitu. Usianya sepantaran Umik.” “kamu kok jahat sich ga main ke sini? Kamu ga inget? sapa kalo lagi datang bulan nyiapin air hangat? usap punggungmu? terus kamu punya kutu, sapa sing metani? Mamamu cuma ngikik kalo tak critani, mana mamamu sekarang? sik ngintili papamu ta?” Isti tertawa kecil saat mengingat masa-masa itu, terlebih ucapan ceplas-ceplos Umik.Memang mama Isti setia menemani papanya, kuatir diambil pelakor, karena pelakor sekarang walau jelas mempunyai istri, tapi tetap pantang mundur. Rio memeluk Isti dan mencium keningnya.”Nisaaaaa, suami mu bau!” teriak Isti, Nisa terkekeh melihat mereka yang selalu saling mengejek. “Ati-ati! Kena anakku!” ucap Aji datar, pria itu agak tak nyaman dengan Rio, kalo dibilang cemburu, dia pasti mengelak. “Elah, Belut burik….!...

Complicated

   ( Part 17 ) Subuh (esok hari) Isti keluar kamar perlahan, belum ada tanda-tanda keramaian. Berjalan keluar ke halaman, dia melihat seorang pria dewasa, lalu mendekatinya. “mau kemana Res?” tanya Isti yang tiba-tiba muncul didekat Nares yang berdiri didepan mobilnya. “disuruh Bunda ke pasar! beli ini!.” Nares menunjukkan catatan kecil. “Aku ikut!” Isti membuka pintu mobil lalu duduk di bangku sebelah penumpang. Nares melongo melihat Isti ngeloyor masuk ke mobil tanpa persetujuannya, lalu dengan cepat dia masuk ke mobilnya. Isti sangat paham mengenai Aji, saat di vila usai sholat subuh, pria itu akan melanjutkan tidur lagi, karena udara yang mendukung.Didalam mobil tidak ada pembicaraan, hanya diam. Saat di pasar, Nares turun sendiri untuk membeli pesanan Bunda, sedangkan Isti menunggu diparkiran sambil menyantap beberapa gorengan dan teh hangat yang dia beli disekitar parkiran. “mau teh?” tanya Isti melihat Nares berjalan ke arahnya dengan membawa tas yang berisi ikan dan sa...

Complicated

  ( Part 16 ) Usia kehamilan Isti sudah melewati 4 bulan “Mas ntar reuni jam berapa?” Tanya Isti yang menyimpulkan dasi di leher suaminya. “Mungkin aku pulang kerja agak awal, soalnya reuni mulai jam 4 sore.” Jawab Aji yang tangannya melingkar di pinggang Isti. “Ntar berangkat ke villa jam berapa?” “Aku ke reuni cuma bentar, setor muka aja.” “Jangan malam-malam, kuatir Mas capek.” “Paling lambat jam 7 an uda dirumah. Aku berangkat ya!” pamit Aji. Pria itu menundukkan badannya.”Adek jaga Ibu ya, ga boleh rewel!” Aji mencium perut Isti yang agak membuncit, Isti mengusap lembut kepala suaminya. “Ati-ati ya Mas!” Isti mencium punggung tangan suaminya, Aji pun berlalu meninggalkan rumah. ******************************************* Pukul 19.15 2 tas telah berdiri rapi di dekat pintu ruang tamu. Vazco masih bermain bersama cuteng untuk menghilangkan rasa jenuh.Karena sejak usai Maghrib bocah itu menanyakan keberadaan sang Ayah. Isti mulai gelisah karena hingga jam 7 malam pria itu belum m...