Posts

Showing posts with the label Mama Impian

Mama Impian ( Part 9 )

  Mama Impian ( Part 9 ) Sepanjang perjalanan pulang aku terus berpikir tentang kak Mona, rasa penasaran semakin membuatku frustasi, aku yakin kak Mona menginginkanku seperti halnya Mama, tapi kenapa kak Mona melarangku menjamah tubuhnya.  Sungguh aneh, bagaimanapun caranya aku harus bisa mendapatkan kak Mona. Sampainya dirumah, sikap kami tidak ada yang berbeda, aku dan kak Mona berusaha bersikap normal.  Namun ada sedikit perubahan sikap dari Mama dan Papa, aku masih tidak yakin, apa mungkin ada hubunganya denganku.  Aku harus mencari tau, tapi sepertinya waktu kurang tepat. ini adalah malam ulang tahun Mama dan aku tidak ingin merusak suasana, maka aku urungkan niatku untuk mencari tau apa yang gerangan terjadi barusan. Mama malam itu terlihat cantik sekali, mengenakan gaun berwarna biru muda dengan belahan dada rendah, pastinya memperlihatkan belahan dada Mama yang menggoda itu, warna gaun yang dikenakan Mama membuat kulit putihnya semakin bersinar cerah.  Andai saja dirumah cuma a

Mama Impian ( Part 8 )

  Mama Impian ( Part 8 ) Hari demi hari telah berlalu, di usia kehamilan mama yang sudah menginjak 7 bulan membuat perut mama kini semakin membesar. Dan tentunya tanpa sepengetahuan papa bahwa anak yang dikandung mama adalah hasil hubungan gelapku dengan mama, tentu saja aku dan mama sangat menjaga rahasia kami. Walaupun begitu ada rasa kasihan juga terhadap papa, tapi apa boleh buat. Dari pada harus menyakiti papa, lebih baik kami pendam berdua rahasia ini.  Papa juga tidak menaruh kecurigaan sama sekali, karena memang mama dan papa masih saling berhubungan intim.  Dan pasti papa mengira bahwa mama hamil karenanya, Itu sepengetahuanku dari cerita-cerita mama setiap setelah berhubungan intim dengan papa. Aku semakin sayang kepada mama. Apalagi mama sedang hamil tua, perutnya yang besar membuat tubuhnya semakin sexy dan menggairahkan.  Kami juga masih rutin berhubungan intim, bahkan diusia kehamilan mama yang sekarang aku perhatikan nafsu seks mama semakin meningkat, bahkan tak jarang m

Mama Impian ( Part 7 )

  Mama Impian ( Part 7 ) Setelah kejadian pagi itu, aku dan mama semakin barani untuk berbuat mesum, meskipun ada papa atau bi yanti dirumah. Aku dan mama selalu berusaha mencari cari kesempatan untuk bisa saling memuaskan. Seperti pagi itu, setelah aku ngentotin mama didapur terang terangan dibelakang papa dan bi yanti, siangya aku sudah ngentot lagi dengan mama, dan lagi lagi aku ngentotin mama dibelakang papa. Singkat cerita, siang itu cuaca sangat panas sekali. Kulihat papa sedang menonton acara berita diruang keluarga, sedangkan aku dikamarku bermalas malasan didepan komputer, kuhabiskan siang yang panas itu dengan bermain game komputer. Tiba-tiba aku teringat kejadian tadi pagi, hal itu membuat libidoku jadi naik lagi. Ingin ku ngentotin mama lagi seperti tadi pagi, kemudian aku keluar kamar untuk mencari keberadaan mama.  Aku berjalan kearah ruang keluarga, ternyata papa sedang tertidur dikursi diruang keluarga denga televisi masih menyala. “Wah kesempatan ini, mumpung papa lagi

Mama Impian ( Part 6 )

  Mama Impian ( Part 6 ) Akirnya sore itu aku terbangun, sedangkan kulihat mama masih pulas dalam tidurnya sambil memeluku, kubelai rambut mama sambil memandangi wajah cantiknya. Dia sangat cantik, bahkan saat tidur pun kecantikanya tidak memudar. “Oh tuhan apa yang sudah aku lakukan, aku sudah menanam benih dalam rahimnya, dia adalah mama kandungku sendiri” Aku sangat merasa bersalah kala itu.  Sekarang tinggal masalah waktu, apa yang akan aku lakukan nanti jika mama benar benar hamil dan mengandung anakku sendiri. Aku masih belum percaya dengan yang sudah terjadi. Akirnya karena sudah terlalu sore aku mulai membangunkan mama dari tidurnya. “Sayang Bangun..” Kataku sambil mengelus kening mama, bahkan aku sekarang berani memanggil mama dengan kata “sayang”. Tentu aku hanya berani memanggil demikian jika hanya sedang berdua saja. “Udah sore ma, waktunya mandi.” Kataku sambil membangunkan mama. “Heeemm… Udah sore ya, jam berapa sayang sekarang?” balas mama sambil mengucek ucek matanya. “

Mama Impian ( Part 5 )

  Mama Impian Part 5 Kelanjutan Part 4 Kemudian perlahan aku kulum puting susu mama yang sudah mengeras itu bergantian kiri dan kanan. Kumainkan dengan lidah, sesekali aku hisap hisap. “Oouuhhh bob, bener bob gitu, emmhhh.. Gigit sayang puting mama.” Gumam mama.  Aku menuruti perintah mama, kugigit gigit kecil ujung puting mancung mama, sedikit kutarik tarik, terlihat mama sangat suka kalau putingnya digigit gigit kecil. “Auu.. Sayang, ahhh enak banget sayang, terusss bob.” Kulirik kepala mama mendongak keatas sesekali sambil menggigiti bibirnya, tangan mama pun tak hentinya mengelus menjambaki rambutku, aku sangat suka dengan dada mamaku yang mengkal ini, dada yang aku idam idamkan sejak lama, akirnya ku bisa menikmatinya juga. Belum puas disitu, tanganku tidak tinggal diam, jari jemariku kuarahkan kebawah menuju celana mama, perlahan aku turunkan resleting mama, kubuka perlahan dan mulai aku loloskan celananya sedikit demi sedikit.  Sambil tetap kukerjai buah dada mama, Setelah aku b

Mama Impian ( Part 4 )

  Mama Impian Part 4 Hari demi hari berlalu, hubunganku dengan mama semakin menjadi jadi, bahkan ritme hubungan seks kami semakin meningkat, rasa sayang sebagai seorang ibu dan anak sudah hilang berganti rasa sayang antara sepasang kekasih, kami tau ini adalah hal yang tidak boleh seharusnya terjadi.  Apa daya mama yang kesepian dan aku yang dalam masa puber, dengan rasa keingin tauan yang besar tentang hubungan lain jenis. Lama kelamaan ada rasa yang mengganjal diotaku, sedikit demi sedikit aku mulai merasakan adanya rasa takut, aku takut andai papa tau, papa pasti akan membunuhku.  Ketakutanku semakin bertambah dimana saat itu aku mendengar sendiri pembicaraan mama dan papa ditelefon jika papa akan pulang hari minggu ini, aku tau mama dan aku saling menjaga rahasia kami, tetapi rasa takut tetap ada dalam pikiranku. Puncaknya, pada siang itu aku mendekati mama yang sedang duduk didepan televisi diruang keluarga. “Nonton apa ma?” Kusapa mama dengan mengambil posisi duduk disampingya. “