Posts

Showing posts with the label Mama Kepala Sekolah Yang Binal

Mama Kepala Sekolah Yang Binal

Image
( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 55 ) Tiga hari berlalu sejak aku mengunjungi rumah Bagas. Aku membaca ratusan artikel berita di internet, tapi tidak ada yang membahas Bagas. Apa masalahnya sudah selesai secepat itu? Sepulang dari rumah Bagas, aku memesan barang yang akan berperan penting untuk aksi berikutnya. Seharusnya barang itu sampai hari ini. Semoga saja. Barang itu cukup mahal dan aku minta Mama untuk membelikannya.  “Pakeeeeeeeeeet!” Itu dia! Aku buru-buru keluar rumah. Kurir paket berdiri di belakang pintu pagar rumah sambil membawa sebuah kardus. Aku menerima paket itu. Rupanya itu memang pesananku. Aku langsung masuk rumah karena di luar panas sekali. Jantungku berdebar saat membuka paket itu. Di dalamnya masih ada lapisan bubble wrap tebal. Aku cukup kesulitan merobeknya. Setelah susah payah, akhirnya bubble wrap itu robek semua. Aku angkat barang pesananku dari puing-puing bubble wrap.  Ternyata barang itu agak berat, meski di Youtube tampaknya enteng sekali....

Mama Kepala Sekolah Yang Binal

Image
   ( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 54 ) Murid ketiga itu melebarkan selangkangannya. Kontolnya menjulang tinggi seperti menara di tengah lapangan. Ia tersenyum lebar saat mulut Mama mendekati kontolnya. "Ibu nakal juga ya," komentarnya. Mama terlihat ragu-ragu. Bibirnya sudah menempel ke kepala kontol anak itu. "Ibu harus isep kalau mau aku cepet keluar," kata murid itu sambil mengelus rambut Mama. Mulut Mama terbuka, lalu melahap kontol murid tersebut. Kaki murid itu langsung mengejang.  "Ouh geli!" pekiknya. Lidah Mama bergerilya di batang kontol murid itu sampai air liurnya berceceran di lantai. Ia menyedot batang kontol tersebut sampai pipinya cekung. "A-aku mau keluar!" teriak murid itu. Otot-otot paha murid itu mengejang. Cairan putih kental merembes keluar dari sudut bibir Mama. Otot-ototnya lalu mengendur kembali. Napasnya terengah-engah. “Wah gila. Nyawaku kayak lepas,” ujarnya. Mama mengelap pejuh yang meleleh di sudut bibirnya den...

Mama Kepala Sekolah Yang Binal

Image
    ( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 53 ) Dua puluh menit kemudian, kami sudah berdiri di depan pintu kelas X. Mama memegang sebuah mangkok kaca sebesar telapak tangannya yang aku ambil diam-diam dari UKS. Badan Mama bergetar saat tangannya menyentuh gagang pintu. Ia menarik tangannya, lalu menoleh kepadaku. "Ini sudah keterlaluan Nak." "Dari kemarin kita sudah keterlaluan," aku mendengus kesal. "Mama jangan banyak alasan. Buka pintunya." Mama meraih gagang pintu, lalu mendorongnya. Pintu terbuka. Seluruh murid kelas X termasuk Bu Endang yang lagi mengajar, langsung menoleh ke Mama.  "Ada apa ya Bu?" tanya Bu Endang. Walau terkejut melihat Mama muncul di depan kelas, suaranya terdengar datar. "Saya mau mempraktikkan sesuatu ke mereka," ujar Mama. Bu Endang memandang mangkok kaca di tangan Mama dengan curiga. "Praktik apa ya Bu?" "Pemerintah mau mengambil sampel dari murid-murid untuk diteliti kesehatannya," ujar ...

Mama Kepala Sekolah Yang Binal

Image
 ( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 52 ) Wajah Mama mengerucut saat mendengar berita itu. "Tapi mereka gak memberitahu bakal datang," seru Mama tanpa bangkit dari tempat duduknya. Bu Ramadhan melongok melewati pundakku. "Ibu pasti lupa. Ibu sudah setuju bertemu hari ini dari dua minggu yang lalu. Kata mereka begitu." Wanita itu menatapku. "Ibumu bawa pakaian 'kan?" Aku mengangkat pundak. "Yeah, bawa kayaknya." "Semoga kalian benar-benar bawa baju. Jangan sampai mereka melihat ibumu telanjang kayak gitu." Bu Ramadhan pamit pergi dan aku menutup pintu. Aku melempar senyum ke Mama. "Wah wah wah, gimana ini Ma?" Meski ruangan itu cukup sejuk karena AC, aku bisa melihat bulir-bulir keringat mengalir di kening Mama. Mama menyodorkan kunci mobilnya. "Kamu cepat ke rumah dan ambilkan baju Mama. Baju apa pun gak masalah." Kuangkat kedua tanganku. "Eits! Aku gak mau pulang ke rumah." Mama menatapku marah. ...

Mama Kepala Sekolah Yang Binal

Image
  ( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 51 ) Paijo sedang menyapu dedaunan kering di halaman depan sekolah saat mobil kamu masuk ke halaman parkir. Mama mengemudi sambil memerhatikan keluar jendela untuk memastikan ban mobil tidak terperosok masuk ke parit kecil yang terhalang rerumputan.  “Bilangin Paijo, rumput di sekitar parit dipotong dong,” kataku. Mama menurunkan kaca jendela mobil dan memanggil Paijo. Penjaga dan petugas kebersihan sekolah itu tergopoh-gopoh mendatangi mobil.  “Ada apa ya?” tanya Paijo. Mama menurunkan kaca jendela mobil sampai mentok. Paijo melotot melihat Mama yang telanjang bulat di belakang kemudi.  “Itu rumput di dekat parit dipotongin. Saya jadi susah kalau lewat,” kata Mama. “Ba-baik Bu,” jawab Paijo tergagap. Mama menaikkan kaca jendela mobil, lalu menginjak pedal gas. Aku terbahak-bahak melihat Paijo yang memandangi mobil kami dengan ekspresi terkejut.  “Lumayan Paijo dapat sarapan pemandangan indah pagi-pagi,” komentarku. 8964...

Mama Kepala Sekolah Yang Binal

Image
 ( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 50 ) Mama harus ke sekolah karena pekerjaannya menumpuk selama ia membolos. Ia bangun sebelum adzan subuh berkumandang dan sudah duduk bersila di atas kasur dengan laptop di depan untuk mengerjakan laporan. Aku yang tidur di sebelahnya jadi ikut terbangun dan terpaksa menunggu matahari terbit buat sekalian pergi ke sekolah. Sambil tidur-tiduran, aku mengedit beberapa video Mama. Memang lebih susah mengedit lewat smartphone, tapi aku masih malas pergi ke kamarku dan menyalakan komputer cuma buat mengedit video.  Beberapa bagian video yang goyang karena direkam sambil berjalan, kupotong. Bagian yang terlalu gelap, kucerahkan sampai enak dilihat. Aku tidak kuasa menahan tawa melihat wajah-wajah terkejut yang melihat Mama telanjang di depan mereka. Kurangkul pinggang Mama yang berlipat karena lemak, sementara tanganku satunya masih mengedit video. Badan Mama masih wangi sabun dari mandi semalam. Yang bikin aku heran, meski Mama punya tubuh men...

Mama Kepala Sekolah Yang Binal

Image
   ( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 49 ) Kucubit lengan Mama. "Sssst Mama gak apa-apa?" Mama mengerjapkan mata. "Mama baik-baik saja. Cuma lemes banget." Orang-orang tertawa sambil menunjuk ke memek Mama.  "Lihat deh memeknya basah bener." "Penasaran pengen ngisep teteknya." "Yah kenapa cuma main memeknya doang. Anusnya dimainin juga dong!" "Sejam bayar berapa ya? Pengen ngentot itu lonte." Penampilan Mama jelas membuat nafsu mereka naik ke ubun-ubun. Saatnya melakukan puncak acara. Aku terbatuk-batuk pelan. "Kalian mau nyobain lonte ini?" tanyaku ke para penonton. Tenggorokanku agak sakit karena aku harus mengeraskan suara sekaligus memberatkan nadanya. Para penonton cuma diam menatapku sampai salah satu dari mereka berteriak: "Mau dong!"  Yang lainnya ikut membeo menyuarakan kemauan yang sama. "Mau! Mau! Mau! Mau!" seru mereka. "Lonte ini punya utang besar kepada saya dan dia harus memb...

Mama Kepala Sekolah Yang Binal

Image
 ( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 48 ) "Eh eh lihat tuh!" seru seorang pengunjung sambil menyenggol lengan temannya. “Ada yang telanjang!” Tidak cuma dia yang melihat Mama, sekitar lima puluh orang yang berada di pasar malam semuanya menatap Mama. Seluruh aktivitas pasar malam seolah-olah terhenti. Satu-satunya makhluk hidup yang bergerak cuma seekor kucing yang mengais-ngais tong sampah. Mama berjalan perlahan-lahan sambil menundukkan wajah. Aku berjalan sekitar satu setengah meter di belakangnya. Ketiga penjaga parkir itu mengikuti kami dengan pandangan waspada. “Aduh Mbak teteknya montok bener,” goda seorang pria saat Mama lewat di depannya.  “Cewek godain kita dong!” seru yang lain. “Mbak lonte ya? Sejam berapa?” tanya yang lain. Para pengunjung laki-laki bergerak mendekati Mama, sementara para pengunjung perempuan lebih memilih menyingkir.  “Mama ada cewek telanjang tuh!” seru seorang anak kecil sambil menarik baju ibunya. Ibu anak itu buru-buru menggendong anakn...

Mama Kepala Sekolah Yang Binal

Image
 ( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 47 ) "Di luar sudah aman belum?" tanya Mama dengan nada gelisah. "Pak Didi baru aja lewat. Tunggu dia udah masuk rumah dulu," jawabku yang lagi mengintip dari jendela. Pak Didi adalah salah satu tetangga terdekatku. Ia selalu sholat di masjid dan pulang pergi dengan berjalan kaki. Orangnya sudah tua dan jalannya tertatih-tatih, jadi kami harus menunggu agak lama supaya bisa keluar dengan aman. "Assalamualaikum." Aku tersentak karena Pak Didi menyapaku. Meski sudah berumur, penglihatannya masih tajam. "Waalaikumsalam," aku balas menyapa.  Pak Didi berdiri di depan pintu pagar. Ia mengamati terali pagar itu dengan teliti. "Ada apa ya Pak?"  Orang tua itu mengerutkan kening. "Kemarin malam saya lihat pagar ini goyang-goyang sendiri. Saya kira juga ada suara lenguhan, tapi telinga saya sudah gak setajam dulu.  Jangan-jangan ada setan atau babi hutan di sini."  Aku teringat saat mengentot Mama ...

Mama Kepala Sekolah Yang Binal

Image
 ( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 46 ) Keesokan harinya aku mendatangi Bagas di rumahnya. Ia melongo saat kuceritakan pengalamanku bersama Mama dan kutunjukkan rekaman-rekamannya. "Gilaaaaaaa!" Itu saja komentarnya saat melihat rekaman terakhir. Ia mengulang rekaman-rekaman itu dari awal. "Gak nyangka ya? Hahahahaha!" Aku terbahak. Bagas memberikan smartphone-ku. "Hebat juga kamu bisa bikin malu ibumu sampai sebegitunya." Kusandarkan punggungku ke sandaran kursi. "Omong-omong mana ibumu?" "Lagi belanja di pasar." Wajahnya terlihat lesu. Dari tadi ia selalu mengetuk jari telunjuknya ke permukaan meja seperti sedang gelisah. "Ada masalah apa?"  Bagas menghela napas. "Denger-denger videoku nyebar keluar kampung. Waktu ibuku ketangkap warga, aku gak nyangka bakal ada yang bawa hape. Padahal kukira orang-orang sini masih banyak yang belum punya hape." "Ya itu memang risiko kalau pamer di tempat umum sih." Ak...