Mama Kepala Sekolah Yang Binal

( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 25 ) Waktu terasa berjalan lambat. Aku tahu kalau Mama pasti merasa gugup, begitu juga aku. Jantungku berdegup tidak karuan. Meski sudah beberapa kali melihat Mama telanjang di tempat umum, aku masih tegang memikirkan apa yang terjadi kalau orang-orang melihat Mama telanjang di depan mereka. Aku membiarkan Mama berjalan di depan, lalu aku buru-buru menyelinap ke teras sekolah sambil berlari. Dari teras, aku lanjut berjalan ke lapangan. rasa tegang membuat keringatku bercucuran. “Hampir saja kami tinggal,” ujar Indra saat melihatku datang. Ia menatapku heran. “Kenapa kamu keringetan begitu? Kontolmu perih pas kencing?” “Lagi pemanasan sebentar tadi,” kataku sambil mengatur napas. Beberapa detik kemudian, napasku mulai normal kembali. Aku bisa berpikir lebih tenang, meski jantungku masih berdegup kencang. “Ibumu lama bener,” keluh Indra. “Keburu siang nih, bisa-bisa… WADUH!” Kusadari semua orang menoleh ke satu arah. Mama berjal...