Ibu Maemunah
Waktu itu senja pukul 04.00 sehabis melakukan kegiatan praktikum Biologi aku menghampiri kantor Dosen. Aku kaget di kantor tersebut masih ada Bu Maemunah seorang diri mengutak-atik sebuah alat peraga untuk praktik. Bu Maemunah waktu itu kelihatan cantik dengan jilbab warna coklat sampai menjulur menutupi dadanya. Sementara bawahan menggunakan “Siap Bu!” kataku serius. “ Baiklah kamu tunggu sini sebentar Ibu tak ke belakang dulu?” Ah mau apa Bu Maemunah pakai ke belakang segala, aku masih termangu-mangu pekerjaan apa yang harus kulakukan. Lima menit kemudian Bu Maemunah keluar dengan santainya. Lalu menuju pintu dan menutupnya, setelah itu dia melirikku sambil tersenyum. “Din bantu Ibu ya?”, katanya pelan. “Bantu apa Bu?”, aku masih bertanya-tanya. “Jangan banyak Tanya, ayo ikut Ibu ..? Tak kusangka Bu Maemunah menuntunku menuju ke kantor yang biasa tempat bu Maemunah menerima mahasiswa untuk konsultasi ataupun diskusi. “Duduk Din”, Bu Maemunah menyuruhku duduk di sebuah kursi yang...