Posts

Showing posts with the label Ibu-ibu

Ibu Maemunah

Waktu itu senja pukul 04.00 sehabis melakukan kegiatan praktikum Biologi aku menghampiri kantor Dosen. Aku kaget di kantor tersebut masih ada Bu Maemunah seorang diri mengutak-atik sebuah alat peraga untuk praktik. Bu Maemunah waktu itu kelihatan cantik dengan jilbab warna coklat sampai menjulur menutupi dadanya.  Sementara bawahan menggunakan “Siap Bu!” kataku serius. “ Baiklah kamu tunggu sini sebentar Ibu tak ke belakang dulu?” Ah mau apa Bu Maemunah pakai ke belakang segala, aku masih termangu-mangu pekerjaan apa yang harus kulakukan. Lima menit kemudian Bu Maemunah keluar dengan santainya. Lalu menuju pintu dan menutupnya, setelah itu dia melirikku sambil tersenyum. “Din bantu Ibu ya?”, katanya pelan. “Bantu apa Bu?”, aku masih bertanya-tanya. “Jangan banyak Tanya, ayo ikut Ibu ..? Tak kusangka Bu Maemunah menuntunku menuju ke kantor yang biasa tempat bu Maemunah menerima mahasiswa untuk konsultasi ataupun diskusi. “Duduk Din”, Bu Maemunah menyuruhku duduk di sebuah kursi yang...

Ibu Watik

 Seperti yang kujanjikan, beberapa teman kantorku akhirnya menjadi langganan pijatan Bu Rahmi setelah aku mempromosikannya. Rupanya pijatannya benar-benar disukai para pria. Termasuk Pak Watik, atasanku. Bahkan ada dua temanku yang menanyakan kemungkinan untuk tidak sekadar mendapat layanan memijat dari Bu Rahmi tetapi lebih dari itu. "Kayaknya bisa nggak To kalau Bu Rahmi diajak begituan. Aku suka lho wanita tipe seperti dia. Sudah tua tapi tubuhnya masih bagus dan terawat," kata Rizal, teman sekantorku suatu hari setelah hari sebelumnya dipijat Bu Rahmi di rumahnya. Rizal juga cerita, saat dipijat ia sempat menggerayang ke balik daster yang dipakai Bu Rahmi. Tetapi ternyata, kata Rizal, Bu Rahmi di samping memakai celana panjang ketat sebatas lutut juga memakai celana dalam rangkap. "Entah rangkap berapa celana dalam yang dipakainya. Aku sampai nggak bisa merasakan empuknya memek dia," ungkap Rizal menambahkan. Mendengar ceritanya aku jadi ingin ketawa sekaligus b...

Bu Haji

  Universitas swasta yang terletak di Jalan DI Panjaitan – Jakarta Timur itu berada di antara jalan uatama, satu jalan sekunder, sebuah sungai yang kalau musim banjir pasti meluap, dan rumah2 penduduk yang padat. Dan di antara kepadatan rumah2 penduduk itu terdapat suatu kisah mesum. Kisah ini terjalin antara mahasiswa yang kuliah universitas swasta tersebut dan pemilik kos2an di mana sang mahasiswa tinggal ngekos. Bangunan itu terdiri atas rumah2 petak sebanyak 5 pintu yang masing2 petak terdiri atas 3 ruangan. Di samping rumah2 petak tersebut menempel rumah utama yang merupakan tempat pemilik kos2an tinggal. Nama pemilik kos2an adalah Haji Imron. Biasa dipanggil oleh tetangga dan mahasiswa dengan sebutan Pak Haji. Tempat kos2an dan rumah utama ini di kelilingi oleh pagar besi setinggi 1,5 meter di bagian depan yang memiliki dua pintu masuk dan pagar tembok di tiga sisi lainnya setinggi 3 meter. Halamannnya dihampari oleh konblok dan dihiasi oleh berbagai tanaman, sehingga terliha...

Bu Tati Jadi Pelacur

   Hari ini aku dapat banyak kesempatan dalam pertemuan antar teman-teman arisan bulanan. Mereka memesan banyak pakaian untuk anak-anak maupun dewasa dalam rangka menyambut Lebaran besok. Sepatu, baju, kemeja, celana dan macam-macam lainnya yang aku bisa dapatkan dari pusat grosir di Mangga Dua untuk selanjutnya aku jual kepada teman arisan. Aku sudah menghitung setidaknya 300 potong baju akan habis dalam semingu ini. Belum sepatunya, accesoriesnya dan lain-lainnya. Tanpa banyak pikir aku langsung panggil taksi menuju Mangga Dua untuk survey barang dan harganya. Hari Senin kebiasaan Jakarta adalah macet di mana-mana. Saat melewati Jl. Pemuda kemacetan ini telah terasa. Ke arah depan maupun ke arah balik sama-sama macetnya. Yang nampak hanyalah deretan mobil-mobil yang merangkak sangat membosankan dan membuat hati jengkel. “Mobil bagus-bagus. Sayang bukan milik kita ya Bu,” tiba-tiba Abang sopir taksi nyeletuk. “Iya Bang. Saya kalau pengin beli mesti nabung seratus tahun dulu ...