Preman Masuk Pesantren Part 33 ( 33. Rahasia Terselubung ) "Kalau anakku masih hidup, aku yakin dia seusia kamu." jawab Nyai Nur membelai pipiku. Aku menarik nafas lega, Nyai Nur tidak tahu akulah anaknya yang hilang belasan tahun lalu. "Nyai, jangan berlama lama di sini, kasian Zaka tubuhmu berat." kata Kyai Amir, dia berusaha menyudahi percakapan kami, sebuah rahasia yang harus tetap tertutup rapat. Aku kembali melangkah, menggendong wanita yang sudah melahirkan dan menimang ku walau hanya sebentar, wanita yang selalu kurindukan kasih sayangnya. Ah, aku akan merebut kembali kasih sayang dan perhatiannya dalam bentuk dan cara yang berbeda, cara yang menyimpang tapi aku tidak peduli lagi. Aku hanya membutuhkan kasih sayang darinya, pelukannya mampu memberiku rasa nyaman yang selama ini nyaris tidak pernah kurasakan, apa itu salah? Perlahan aku meletakkan Nyai Nur dengan sangat berhati hati ke atas ranjang yang spreinya berwarna pink, aroma mawar yang tercium membu