Posts

Showing posts with the label Budhe Is Guruku

Budhe Is Guruku ( Part 3 )

  Budhe Is Guruku ( Part 3 ) Kemudian Bude Is menyuruhku untuk menunggingkan pinggulku, berlutut di atas wajahnya. Aku pun menunggingkan pantatku dengan mengangkangkan pahaku tepat di atas wajahnya. Bude pun membuka dan mengangkangkan pahanya lebar-lebar.  Kemaluannya menonjol karena pantatnya dialasi dengan bantal. Bude menyuruhku menyibakkan celah kemaluannya dengan jari. Kusibakkan. "Ada airnya nggak, Ndi?" Bude Is bertanya. Kujawab ada. "Andi lihat agak ke bawah, ada lubang, kan?" katanya lagi. Aku jawab, "Ya." Bude menyuruhku meletakkan lidah di celah kemaluannya. Dia menyuruhku menyapukan vaginanya dengan lidahku.  Setelah itu dia menyuruhku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang itu. Tekan dan tarik pelahan-lahan. Aku memasukkan jariku ke lubang kemaluan Bude. Mmhh, aroma air kemaluan Bude Is memang enak menusuk hidungku. Rasanya seperti sampai di otak kenikmatanku.  Wangi. Kuhisap air vagina Budeku. Bude Is pun memegang kemaluanku yang sudah mula...

Budhe Is Guruku ( Part 2 )

  Budhe Is Guruku ( Part 2 ) Tengah aku berkata dalam hati, Bude Is mengambil sabun cair lalu dituangkan ke tanganku. "Untuk apa Bude?" tanyaku. Bude menyuruhku menggosok badannya, menggosok payudaranya. Kemudian disuruh menggosok perutnya, pusarnya. Terus balik ke payudaranya, sampai ke ketiak-ketiaknya.  Kulihat ketiak Bude ada bulu. Bulunya sedikit dan halus. Sementara itu, dia terus menggosok paha dan kemaluanku. Aku rasa geli-geli enak. Sshh.., desisku menahan rasa nikmat dan geli. Kain basahan mandinya dibuka sekarang. Tanggal semua. Tenggorokanku terasa kering tiba-tiba. Aku menelan ludah. Sshh.., geramku.  Aku belum pernah melihat perempuan telanjang di depanku. Adikku pun belum pernah melihatku lihat telanjang. Bude menyuruhku menggosok bawah pusarnya. Awalnya aku rasa tidak mau. Malu aku rasanya. Aku tatap wajahnya. Bude berkata, "Gosoklah di bawah perut Bude. Nggak apa-apa. Bude nggak marah kok." Aku pun menggosok kemaluan Bude. Tapi aku tidak lihat di si...

Budhe Is Guruku ( Part 1 )

  Budhe Is Guruku ( Part 1 ) Aku masih ingat, waktu itu masih klas 4 SD. Jadi aku dan kawan-kawan sama sama berkhitan. Takut juga aku. Setelah berkhitan, luka kemaluanku dirawat.  Seminggu, luka kemaluanku masih belum sembuh. Tiap hari harus dibersihkan lukanya. Untunglah ada Bude Is, adik Ibuku, membantu membersihkan luka kemaluanku. Malu juga aku rasanya. Tahu sendirilah, menunjukkan kemaluanku, kan? "Nggak apa-apalah, sebab Andi masih anak-anak. Baru berumur 10 tahun." kata Bude Is. Bude Is berumur 32 tahun. Setiap pagi dia menolong mencucikan luka bekas khitananku, memberi obat dan membalutnya dengan perban. Kata Ibuku, aku tidak boleh malu. Dia Budeku sendiri. Aku ini badannya saja yang besar. Seperti murid yang berumur lebih dari 12 tahun saja. Aku suka sekali main bola kaki. Jadi, badanku kuat dan kekar. Bude Is bekerja di Kantor kelurahan di kota Pekanbaru. Aku tahu bahwa Budeku ini baru saja diceraikan oleh suaminya. Rupanya, suaminya sudah kawin sebelum kawin dengan...