Posts

Showing posts with the label Eksibisionis Irma Seorang Istri

Bagian 5: Temukan Kebenaran 2

Bagian 5: Temukan Kebenaran 2 “Ab, tunggu aku!!” “Pelan-pelan saja memutar” "Hei, Surga!! Apa yang kau kenakan?" Semua pandang ke arahku. Aku tersenyum, menurunkan kacamata hitamku. Tameem menenangkan “Kita tidak sedang bermain mata-mata Heaven” “Oww, gaya itu cocok untukmu!!” Daisy memberi dua jempolnya untukku. “Dasar bocah-bocah aneh” Ab bersinar. Setelah sekitar sepuluh menit berjalan mengendap-ngendap kami sampai di pintu belakang gudang, menunduk bersembunyi di balik drum besar. 'Untuk apa drum besar di gudang tekstil?' batinku. “Semuanya ikut Arah ku, aku akan masuk lebih awal, kalian alihkan mode nada dering kalian ke mode getar, jika ku rasa aman akan ku telfon kalian, oke?” Tameem memberi Arah dan berjalan duluan menuju pintu masuk, ia sangat mahir untuk hal-hal seperti ini. Lima belas menit kemudian hape kami bergetar, tanda keadaan aman, kami masuk lewat jalan yang tadi Tameem lewati, mengikuti Arah yang ia kirim via chat. “Ah, ini sangat seru” Aku mendeng...

Eksibisionis Irma Seorang Istri

       ( Bagian Ke 12 )  TAMAT “Halo mama sayang……………….”kata suamiku di depan pintu kamar. Mataku langsung melotot melihat suamiku tersenyum di pintu kamar. Jantungku berdegub kencang. Aku tidak bisa ngomong apapun. Seluruh otot-otoku terasa lemas tak bertenaga.  Suamiku yang melihatku telanjang dan hanya di tutupi sebuah bantal langsung melongo. Diapun kaget melihatku seperti itu. “Mama…, kok telanjang?” Tanya suamiku heran. Aku bingung harus menjawab apa. Keringat dingin langsung keluar dari sekujur tubuhku. “Mama…..?” panggil suamiku lagi membuatku langsung tergagap. “Ii…Iii…Iiyyaa…. Pppaaaa”Jawabku gugup. “kok Telanjang..??” Tanya suamiku lagi. “Aaa…aanu… pah…bbaaju-bbbaaju mamah.. hhiiilang pah…”jawabku spontan namun shock dan rasa gugupku masih belum hilang. Aku berusaha tenang supaya suamiku tidak curiga. Aku memutar otak untuk dapat mencari alasan secepat mungkin. Dan aku mendapat suatu ide. Aku berusaha tenang dan santai. “lho.., kok bisa hilang? M...

Eksibisionis Irma Seorang Istri

       ( Bagian Ke 11 )  Di berikannya celana panjang itu kepada Pak Kardjono. “Nih Pak celananya” Kata Santo. “Sampirkan ke batang itu” perintah Pak Kardjono menunjuk batang yang agak horizontal dan tingginya kira-kira 2 meter dari tanah.  “Pak…. Mau di apain aku??? ….Please….”kataku memelas. “Mau dihukum mbak…. Dari tadi kan udah dibilang, mau dihukum… hehehehe…”jawab Kasiman.  Setelah celananya tersampirkan di batang pohon, kedua tanganku diangkat oleh pak Kardjono sehingga tangan kiri yang dari tadi menutupi vaginaku sekarang tidak lagi menutupinya.  “Pak….. ampun pak……” kataku memohon.  Kedua tanganku diikatkan pada celana itu. Kini kondisiku terikat di bawah pohon dengan posisi kedua tangan keatas. Vaginaku dan seluruh tubuhku terekspos di alam terbuka. Payudaraku terasa membusung indah.  Uuuhhhh…. Sensasinya membuatku merasa seksi sekali. Tak terasa vaginaku mengeluarkan cairan. Kemudian kelima kuli bangunan itu mengelilingiku. Me...

Eksibisionis Irma Seorang Istri

  ( Bagian Ke 10 )  Walaupun aku merengek-rengek untuk meminta handukku supaya dikembalikan, kedua security tersebut tetap tidak mau memberikannya. Dengan rasa sebal, jengkel dan bingung, aku nekat pulang sendiri dalam keadaan telanjang bulat. Dalam hati aku berharap tidak ada orang yang mengetahui ketelanjanganku lagi.  Apabila sampai kepergok sama orang lagi, aku yakin akan mengalami pelecehan kembali dan ujung-ujungnya adalah perkosaan yang sangat menguras tenaga. Saat ini aku hanya ingin segera beristirahat karena kondisiku yang sudah sangat lemas. Kakiku melangkah dengan gontai tanpa tenaga namun aku masih berusaha untuk tetap waspada pada sekitarku supaya tidak kepergok. Aku mengambil jalan yang berbeda dengan jalan saat aku berangkat tadi. Aku takut Bapak-bapak yang mengetahui aku berjalan setengah telanjang tadi berusaha menemui aku lagi dengan menunggu di jalan yang sama.  Aku belum hafal betul dengan keadaan perumahan itu namun aku berharap jalan yang aku l...

Eksibisionis Irma Seorang Istri

      Bagian Ke 9 Jarak antara pos satpam dan rumahku yang tidak begitu jauh terasa jauh sekali karena suasana yang menegangkan. Tinggal beberapa meter lagi aku sudah sampai di pos. Aku melihat 2 orang satpam sedang mengobrol. Aku dekati mereka setelah sebelumnya aku memastikan simpul handukku sudah rapat. “Malam Pak…..”sapaku kepada kedua satpam itu. Di seragamnya  namanya Edi dan Bagus. Keduanya berbadan tegap, tinggi, dan gagah.22095Please respect copyright.PENANAIz6KFSEr3A 22095Please respect copyright.PENANAd2HwyiX7sk “Iya, malam mbak…”sahut kedua satpam itu. Mereka tampak terkejut dan bengong melihatku. Mereka heran kenapa malam yang belum larut ini ada cewek cantik dengan penampilan yang hampir telanjang datang ke tempat mereka.  Namun itu hanya sesaat saja, setelah itu mereka terlihat bersemangat menanggapi aku. Tatapan mereka membuatku merasa sudah telanjang. Rasanya handuk yang aku pakai sudah tidak ada gunanya lagi.22095Please respect copyright.PENANA...

Eksibisionis Irma Seorang Istri

     ( Bagian Ke 8 )  Setelah bersusah payah akhirnya aku bisa masuk ke dalam rumah. Kakiku terasa gemetaran dan lemas sekali. Tubuhku langsung ambruk di atas karpet di ruang tamu rumah. Terong yang menancap di dalam vaginaku perlahan-lahan dicabut oleh Nyoto. Gesekannya menimbulkan rasa nikmat di dalam vaginaku hingga membuatku menggelinjang. “Aaaahhhhh……………………..…” desahku. “Heheheh…. Enak ya mbak….” Tanya Jupri dengan terkekeh-kekeh Aku tidak menjawab pertanyaan jupri itu. Mataku hanya terpejam. Dengan keadaanku yang seperti ini, telanjang bulat dan mulut ternganga, aku yakin sebentar lagi aku akan dikerjain habis-habisan lagi oleh mereka. Mau tidak mau, aku harus siap menerimanya. Aku tidak tahu siapa yang memulai lebih dulu, tubuhku di telentangkan, pahaku dibuka lebar-lebar, kedua tanganku diletakkan diatas kepalaku namun mataku masih tetap terpejam. Kedua putingku langsung menjadi santapan lezat bagi mereka. Tanpa foreplay lagi, salah satu penis mereka sudah ma...

Eksibisionis Irma Seorang Istri

( Bagian Ke 7 )  Menjelang pukul 4 sore, Pak Kardjono CS baru berhenti mengerjain aku. Lebih dari 4 jam aku di buat kelojotan karena orgasme, vaginaku terasa panas dan nyeri akibat ulah mereka. Setelah mereka puas, aku di angkat ke dalam rumah untuk di istirahatkan. Ya, itulah yang aku butuhkan. Aku sudah hampir pingsan lagi seperti kemarin, tenagaku habis namun aku sangat puas sekali. Dengan telaten mereka menyuapiku makan dan membasuh tubuhku dari sisa-sisa persetubuhan tadi. Mereka memperlakukanku layaknya ratu. Sangat berbeda dengan siang tadi dimana aku diperlakukan seperti budak seks. Tidak lama setelah aku di baringkan di tempat tidurku, aku langsung tertidur pulas. Aku tidur hingga pagi hari. Esoknya aku bangun dengan tubuh yang terasa segar dan fit. Cepat-cepat aku mandi, memasak, dan sarapan sebelum Pak Kardjono dan yang lainnya datang untuk mulai bekerja. Setelah itu aku ke kamar untuk menyendiri dan merenungkan kejadian yang telah terjadi. Tulilit……tulilit…… tulilit……tu...

Popular posts from this blog

Bokong Besar Mamaku Yang Menyejukan Jiwa ( Chapter 12 End )

Tetangga Kontrakan STW

Lendir Pesantren ( Part 3 )