Posts

Showing posts with the label Heaven: Mystery of Hidden Gem School

Bagian 5: Temukan Kebenaran 2

Bagian 5: Temukan Kebenaran 2 “Ab, tunggu aku!!” “Pelan-pelan saja memutar” "Hei, Surga!! Apa yang kau kenakan?" Semua pandang ke arahku. Aku tersenyum, menurunkan kacamata hitamku. Tameem menenangkan “Kita tidak sedang bermain mata-mata Heaven” “Oww, gaya itu cocok untukmu!!” Daisy memberi dua jempolnya untukku. “Dasar bocah-bocah aneh” Ab bersinar. Setelah sekitar sepuluh menit berjalan mengendap-ngendap kami sampai di pintu belakang gudang, menunduk bersembunyi di balik drum besar. 'Untuk apa drum besar di gudang tekstil?' batinku. “Semuanya ikut Arah ku, aku akan masuk lebih awal, kalian alihkan mode nada dering kalian ke mode getar, jika ku rasa aman akan ku telfon kalian, oke?” Tameem memberi Arah dan berjalan duluan menuju pintu masuk, ia sangat mahir untuk hal-hal seperti ini. Lima belas menit kemudian hape kami bergetar, tanda keadaan aman, kami masuk lewat jalan yang tadi Tameem lewati, mengikuti Arah yang ia kirim via chat. “Ah, ini sangat seru” Aku mendeng...

Bagian 5: Temukan Kebenaran 2

Bagian 5: Temukan Kebenaran 2 “Ab, tunggu aku!!” “Pelan-pelan saja memutar” "Hei, Surga!! Apa yang kau kenakan?" Semua pandang ke arahku. Aku tersenyum, menurunkan kacamata hitamku. Tameem menenangkan “Kita tidak sedang bermain mata-mata Heaven” “Oww, gaya itu cocok untukmu!!” Daisy memberi dua jempolnya untukku. “Dasar bocah-bocah aneh” Ab bersinar. Setelah sekitar sepuluh menit berjalan mengendap-ngendap kami sampai di pintu belakang gudang, menunduk bersembunyi di balik drum besar. 'Untuk apa drum besar di gudang tekstil?' batinku. “Semuanya ikut Arah ku, aku akan masuk lebih awal, kalian alihkan mode nada dering kalian ke mode getar, jika ku rasa aman akan ku telfon kalian, oke?” Tameem memberi Arah dan berjalan duluan menuju pintu masuk, ia sangat mahir untuk hal-hal seperti ini. Lima belas menit kemudian hape kami bergetar, tanda keadaan aman, kami masuk lewat jalan yang tadi Tameem lewati, mengikuti Arah yang ia kirim via chat. “Ah, ini sangat seru” Aku mendeng...

Bagian 5 : Find The Truth 1

Bagian 5 : Find The Truth 1 Hari ini kami ada tugas menggambar peta kecil, hanya untuk lingkup kota kami. Tugas kami rata-rata dikerjakan secara berkelompok, alasannya untuk melatih kemampuan kerjasama kami. Kali ini kelompok diundi, dan tebak aku sekelompok dengan siapa? Itu Tameem, Ab, dan Daisy. Aku tidak banyak membantu, tidak punya kemampuan menggambar. Kali ini tugas ini bisa selesai dengan bantuan Daisy dan tentu Ab, yang punya ingatan kuat, dia cukup hafal denah kota kami, Tameem juga sangat membantu, ia menambahkan detail-detail kecil yang tidak pernah dilewati banyak orang, ia biasa mengantar pesanan karpet ke tempat-tempat tersebut. Sepekan ini hubunganku dan Ab cukup membaik, meskipun belum saling menyapa, setidaknya ia sudah tidak menatap sinis ke arahku. Daisy tidak menyerah untuk mendekati Tameem, apalagi setelah melihatku berangkat dan pulang sekolah bersama, ia bahkan menggunakanku untuk bisa mendekati Tameem, rasa gengsinya sebagai seseorang yang punya kemampuan memik...

Bagian 4 : Berteman 2

Bagian 4 : Berteman 2 “Hei, matamu bisa keluar jika terus menerus melihat Heaven seperti itu Ab” Daisy berbisik, menyadari sejak kelas dimulai Ab terus memandang sinis ke arahku, meskipun aku juga menyadarinya aku mencoba tidak peduli. “Baiklah, kelas selesai, Niko tolong angkat alat-alat latihan ini kembali ke ruanganku, kau bisa memanggil Heaven, dia akan sangat membantumu,aku ada urusan penting di luar, pastikan semua miniatur lengkap tanpa cacat, aku akan  memeriksanya nanti ” Kak Jordan, guru yang melatih kami membongkar pasang miniatur alat berat mengarahkan. Oh, ya, ia lebih senang dipanggil ‘kak’ karena umurnya yang memang masih muda, rumornya baru saja lulus dari pelatihan khusus sekolah ini. “Kak Jordan tidak melihat badan Heaven?” Niko menatapku dan Kak Jordan bergantian. “Cobalah, dan kau akan melihatnya” Kak Jordan tersenyum kemudian berlalu meninggalkan kelas kami. “Kau mendengar Kak Jordan kan? Aku akan membawa ini dan kau bawa sisanya” Niko menunjuk kotak seukuran k...

Bagian 3 : Berteman

Bagian 3 : Berteman Selesai kelas pertama aku langsung menghampiri Tameem, ia hanya menatapku datar sebelum beranjak meninggalkanku yang tersenyum dengan kikuk. “Hai, aku Daisy” gadis berambut pendek dengan bandana putih di kepalanya memperkenalkan diri, ia duduk di sebelahku. Aku tersenyum makin kikuk. “Ah, santai saja, aku tidak sedang menggodamu, aku tidak tertarik” ia tertawa kecil “Aku hanya ingin berkenalan, kita sekelas, jadi wajarkan aku mengajakmu berkenalan?” Aku mengangguk “Ah, iya, salam kenal Daisy”  “Abaikan” Daisy mengibaskan tangannya di udara “Kau ingin berkenalan dengan Tameem bukan?” Aku mengangguk lagi, memperbaiki tempat dudukku. “Aku sudah mencobanya sejak hari pertama sekolah, tapi sampai sekarang aku gagal, yang lain sudah mencoba dan menyerah sejak awal, bahkan sebenarnya mereka terkesan menghindari keberadaannya, kau tau kenapa?”  Aku menggeleng. “Karena dia berbeda, kau tau bukan kami semua punya kemampuan masing-masing” mata Daisy menatap sekitar. A...

Bagian 2: Sekolah Permata Tersembunyi

Bagian 2: Sekolah Permata Tersembunyi Pagi itu aku berangkat bersamaan dengan anak sekolah lainnya, jam yang sama ketika mereka berangkat sekolah, aku berencana berangkat ke rumah guruku. Sejujurnya aku selalu penasaran dengan seorang anak sebayaku dengan seragam putih abu-abu yang selalu turun di halte depan sebuah department store.  Sepanjang jalan aku tidak menemukan adanya sekolah yang berdiri di sekitar, lalu kemana ia pergi? Apa dia membolos? Tapi, tiap hari? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di otakku, tapi, aku tahu aku harusnya mengabaikan. Jadi kukubari guruku, hari ini akan datang sejam lebih lambat, ada urusan penting, mohon tolong jangan membocorkannya pada sang ibu. Maka, hari itu aku ikut turun bersama anak itu di depan department store . Anak itu mempunyai warna kulit yang lebih gelap dari Heaven, rambut ikal, badannya kurus, kutebak dia keturunan timur tengah, wajah khasnya menunjukkan hal tersebut.  Pelan-pelan aku mengikuti, menyembunyikan ala mata-mata yang ...

Heaven: Mystery of Hidden Gem School

Bagian 1: Sekolah Pertama BUMM!!  Suara keras itu terdengar nyaring masuk ke telingaku, suara dari ruangan tak jauh dari kelasku. Pekan kedua sekolah, tidak ada masalah, semua berjalan sesuai dengan harapanku, kehidupan sekolah yang tenang, harusnya. Hai, aku Heaven, yup kalian tidak salah, sesuai dengan artinya, Surga, tidak ada embel-embel tambahan huruf. Orang tuaku berharap aku bisa menjadi Surga bagi mereka, satu-satunya anak yang dimiliki setelah sepuluh tahun pernikahan, meskipun orang tuaku memilih menikah muda, tapi takdir dari Tuhan mengatakan; kedua orang tuaku harus sangat bersabar bertemu diriku. Ini pertama kalinya aku masuk ke sekolah umum yang bagi teman sebayaku ini tahun kesepuluh mereka dari 12 tahun wajib mengenyam pendidikan. Jangan salah sangka, aku tetap bersekolah, tetap belajar, tapi di rumah, aku tidak mendatangi guru di sekolah, tapi mendatangi rumah guruku langsung, homeschooling orang menyebutnya. Aku tidak ketinggalan pelajaran, aku bahkan belajar lebi...

Popular posts from this blog

Bokong Besar Mamaku Yang Menyejukan Jiwa ( Chapter 12 End )

Tetangga Kontrakan STW

Lendir Pesantren ( Part 3 )