Roro Inten ( Part 10 )
Roro Inten Part 10
( Bagian Ke 7 )
Makin lama gerakan melenggang Rumiyati berubah semakin rancak dan dinamis.
Sampai kemudian seiring gerakan jemari Ki Benowo, Gerakan Rumiyati semakin "menggila". Menari bergoyang bergerak cepat laiknya penari jaipong profesional!
Sungguh indah menggairahkan dan sangat merangsang namun di sisi lain juga mendirikan bulu roma seperti ada hawa mistis dan gaib yang mengelilinginya.
Tubuh bahenolnya yang telanjang dan hanya ditutupi sehelai cawet segitiga minim menutupi liang senggamanya kian bergerak cepat berputar ke kanan kekiri kemudian meliuk-liuk indah.
Sepasang susu indahnya yang sebesar pepaya terlontar ke sana ke mari seperti gangsing.
Sementara itu di bagian bawah satu tontonan atraksi yang begitu menggetarkan khalayak terpampang begitu jelas dan nyata.
Pinggul bulat nan indah serta sepasang bongkah pantat besar nan montok Rumiyati yang memang aduhai bergerak begitu dahsyat.
Sampai kemudian pantatnya bergerak seirama dan bertenaga melakukan gerakan goyang ngebor layaknya Inul Daratista!
Setelah beberapa lama berganti kemudian menjadi goyang ngecor laiknya Uut Permatasari.
Selang sekian menit kemudian berganti menjadi goyang patah-patah ala Anissa Bahar disambung joget ala Dewi Persik dengan goyang gergajinya yang dahsyat.
Hampir berbagai macam gaya dilakukan semua oleh Rumiyati. Goyang itik-nya Zaskia Gotik sampai goyang oplosan ala Ines YKS yang begitu menggoda.
Semua dilakukan Rumiyati dengan begitu fasih dan sempurna. Begitu memukau tak kalah dengan aslinya.
Lagi2 hanya mengenakan cawet celana dalam plus sepatu hak-nya.
Padahal sebelumnya tak sekalipun Rumiyati pernah apalagi mampu melakukannya.
Sementara itu raut muka Rumiyati sangat bertolak belakang dengan keadaannya saat itu.
Muka memucat dan memelas dengan mata membelalak-belalak sesekali terpejam-pejam tanpa mampu bersuara!
Entah apa yang sebenarnya dirasakan Rumiyati saat itu. Hanya dia yang tahu.
Sungguh pertunjukkan "aneh bin ajaib" yang membuat Adipati dan Noor terhenyak dan terpukau tak mampu berkata-kata.
Lalu bagaimana dengan Dalu. Pria awam yang sehari-hari sebagai sopir pribadi Adipati ini seperti terlupakan.
Ternyata dia ada tepat di sisi samping Adipati agak ke belakang dalam keadaan...mengocok kontolnya.
Sosok jangkungnya yang berkulit hitam gelap dan ceking ini tergolek dengan sepasang kaki mengangkang. Sementara batang penisnya yang kaku dan cukup panjang menyembul dari resleting celananya yang dibiarkan terbuka.
Pandang matanya begitu nanar menatap ke depan. Tak berkedip menonton atraksi gratis sajian striptis live yang begitu mendebarkan dan sangat langka ini.
Dengus nafasnya tampak memburu seiring kocokan batang penisnya semakin cepat bersamaan tarian erotis Rumiyati.
"Hehehe...hahahaha...manteeep tenan..!!!
Kowe jan pinter joget Rum...rum. Hayoo goyang teruss...ngebooor teruss...ngecoor terusss...nggeraji teruusss….ngoplos teruusss...hahaha…"gelak tawa serak Ki Benowo terdengar keras seolah tanpa henti seiring aksi Rumiyati.
Sekarang jemarinya yang sebelah kiri mulai mengelus lalu mengocok batang kontolnya yang mengacung kaku.
Sedangkan jemari tangan kanannya yang bersandar masih saja beraksi bak seorang magician.
Tak terasa hampir satu jam berlalu. Rumiyati masih saja beraksi menari dengan berbagai gaya dan macam sesuai keinginan sang sutradara yaitu Ki Benowo.
Rumiyati terus "digojlog" dengan berbagai gaya termasuk jogetan impor Gangnam style ala Psy yang fenomenal.
Peluh bercucuran di sekujur tubuh telanjangnya hingga celana dalamnya basah kuyup.
Tetes keringat menetes kian membasahi lantai yang berubin sederhana itu. Sampai akhirnya…
"Bruuuk…..
Rumiyati jatuh terduduk kelelahan setelah berjoget keras tanpa henti.
"...Walah...hurung bar kok wis leren Rum. Ayooo...meneh.." kata Ki Benowo.
(Walah, belum selesai kok berhenti. Ayo lagi.red)
Namun Rumiyati masih terduduk lemas dengan rambut panjangnya menutupi wajahnya.
Tubuhnya yang telanjang tampak dibanjiri peluh membuat kulitnya basah mengkilap terkena sinar lampu minyak yang cukup temaram.
Melihat hal demikian membuat Ki Benowo tak tinggal diam.
"Wah...harus di doping ini…"kata si kakek Benowo lalu jemarinya seperti mengambil sesuatu dari saku bajunya dan dilemparnya ke arah Rumiyati.
Sreet..!
Huup..yaa..!
Bersamaan wajah Rumiyati menengadah lalu seolah dengan sendirinya mulutnya membuka lebar.
Sebuah benda kecil sebesar tablet obat berwarna hitam melayang dan langsung tertelan Rumiyati.
Tak butuh waktu lama tubuh Rumi yang terduduk perlahan bangun kembali lalu berjalan ke arah Benowo lalu berdiri diam terpaku dengan jarak hanya selangkah...! di hadapan Kakek ajaib ini
Kaki jenjangnya yang telanjang dan mulus padat melebar mengangkang. Sementara kedua tangannya masih berjuntai di samping.
"Sekarang saatnya Rum... hehehe.."
Rumiyati yang sudah dalam posisi tegak berdiri dan kaki melebar seketika "on fire" kembali.
Wajah cantiknya yang semula terlihat dan basah berkeringat sontak segar kembali. Matanya yang semula sayu seolah bersinar lagi.
Meski sorot matanya yang seolah dipaksa menatap lelaki tua itu tidak mampu menyembunyikan kegelisahan yang dipendamnya.
Hanya sesaat jari jemari nan kurus kering dan bertabur bintang...(eh..sori🤭🙏.red) bertabur cincin akik aneka rupa itu bergerak !
Rumiyati yang semula diam sontak bergerak kembali.
Bahu indahnya bergerak bersamaan dengan tangan kanan mengayun ke arah dada sedangkan tangan kirinya terayun ke pangkal pahanya.
Sekejap kemudian seiring dengan tangan kanan dan kirinya bergerak ritmik tiba2 wajah Rumiyati mendongak dengan sepasang matanya yang lentik membelalak-belalak. Mulutnya menganga tapi tak ada suara sama sekali!
Adakah yang terjadi..?!