Roro Inten ( Part 9 )
Roro Inten Part 9
( Bagian Ke 6)
Ah..kan kakak yang minta aku pake ginian. Aku sih bebas...mau pake apa aja jadi. Cuma aku lebih prefer pake celana panjang ketimbang pake rok. Paling cuma pas sekolah aja aku terpaksa pake rok.."balas si gadis sembari merengut manja di bahu tegap si cowok.
Keduanya tengah duduk selonjoran santai bersisian di atas sebuah kursi kayu panjang persegi sambil memandangi langit malam yang berawan mendung.
"Pinter kamu babe, milih jersey El Barca.Tau darimana kalu aku termasuk Azulgranas…"tanya si cowok sambil mengelus rambut indah si gadis.
"Taulah….kan aku punya banyak mata-mata..hihihi,"kekeh si gadis.
"Aku justru suka kamu begini sayang. Sporty, modis dan makin..seksi.."sahut si cowok mendesah seraya merengkuh pinggang ramping gadis cantik disampingnya lalu mengecup pipinya.
Si gadis menggeliat geli takkala si cowok tidak berhenti sampai di pipinya namun terus mencium telinganya dan leher.
"Ssshhh... aaahhh...kak Ivan..geliiih…"
si gadis mengerang manja sambil menengadahkan kepalanya yang berambut panjang indah sepunggung memudahkan cowok itu melakukan aksinya.
Bibir cowok itu terus kian mendekat ke salah satu bagian paling sensitif si gadis. Bibirnya.
"Ahh..kak Ivan….jangan.."mendadak si gadis menahan lembut laju bibirnya dengan jemarinya nan halus.
Si cowok yang terlihat makin blingsatan nampak kecewa.
"Kenapa sayang...heh..kamu ndak suka..?"tanyanya tak tahan.
Si gadis menggeleng pelan. Saking dekat kulit wajahnya dapat merasakan dengus nafas memburu si cowok pertanda nafsunya telah menggebu-gebu.
"Bukan. Aku sih suka suka aja. Tapi ..sssst..Kak Ivan khan belum sikat gigi. Bauuu..katanya lagi sambil memencet hidungnya sendiri.
Melihat itu si cowok makin gemas. Hendak dipeluknya tubuh indah berisi gadisnya itu sambil mencium bibirnya.
"Ahh...kak Ivaaan..ehhmm….nanti orang rumah ada yang lihat…"
"Aaaaa...bokap ma nyokap lagi ke Kalimantan ngurus bisnis tambang sayang. Pembantu2ku juga ndak bakal berani kesini. Semua sudah kularang kemari kecuali dipanggil.."kata si cowok dengan pd-nya.
"Oh, gitu ya kak. Terus….kalu yang masuk demit ato setan gimana kak…?
"Itu apalagi..! perut mereka sudah gw sumpal ama sajen ma dupa..aman deh pokoknya.."
katanya sambil melingkarkan jari jempolnya π.
"Nah, gitu dong kak. Ini baru yang namanya Sultan. Aku bangga dan senang punya co kayak kakak…"tutur si gadis sambil menggelayut manja.
"Ya dong babe. Emangnya cuma Bintaro, Andara ma Pondok Indah yang punya Sultan…!?
"Di sini juga ada...Sultan Banyumili...nih orangnya..! katanya sambil menepuk dadanya yang bidang.
"Kalu sama ayahku...lebih Sultan mana kak ..? tanya si gadis memancing.
Sejenak si cowok terdiam. Sebentar ia mengusap rambutnya yang berstyle undercut plus pomade model anak basket.
"Ah kalu ini bingung gw jawabnya. Jujur..salah, bohong….kayaknya ndak gitu deh.."sahutnya lagi dengan lagak blo'on.
"Kak Ivan...kak Ivan...aku ndak maksa kok. Percaya deh.. kalau kak Ivan emang beneran Sultan.."tutur si gadis tersenyum geli.
Mendengarnya si cowok terlihat lega.
(Dasar nggambus.redππ).
"Papamu, Om Nyoto adalah teman baik bokap. Keduanya sama-sama aktif di APSI (Asosiasi Pengusaha Swasta Banyumili.red). Hanya kebetulan saja bokap sebagai ketuanya.
'Gw pernah bertemu ayahmu sekali waktu acara resepsi nikahan kakakku. "Sungguh ayahmu sosok lelaki yang gagah dan berwibawa. Mamamu juga luar biasa cantik dan anggun. Sepertinya menurun kepadamu dan kakakmu.
"Oh..ya...nama kakakmu mawar Sembilu ya..?" tanya si cowok yang langsung diiyakan oleh si gadis yang ternyata adalah Indah Seroja dengan menganggukan kepala.
"Teman2ku di basecamp semula ngira dia itu malahan adik kamu. Abisnya tampangnya cute banget. Imut dan kalem. Beda banget ma kamu yang cantik, tinggi, rame suka ngocol.
"Tau ndak, teman2ku rata-rata pada demen sama kakakmu lho babe. Si Ery, Boma teruss si Cahyo...ehmm sama beberapa lagi"
"Katanya sih kakakmu tuh imut banget, nggemesin, baik, maniss truss...sama satu lagi babe, sssttt...kata mereka semua... kakakmu itu..bikin nafsu!
"Itu kata mereka lho babe... bukan gw," kata si cowok sambil mengangkat tangan dengan mimik lucu.
Indah terdiam lalu tersenyum sambil menjewer kuping si cowok.
"Iya dong, ntar gw beneren cabut lho...biar tahu rasa.."kata Indah lagi sambil setengah "mengancam".
Namun nada suaranya tidak bisa menyembunyikan kepura-puraannya.
"Kalu mereka tahu betul sifat kakakku baru kapok mereka.."sambung Indah.
Ivan memandang lekat seiring ucapan keluar dari bibir Indah.
"Luarnya aja dia keliatan ramah and down to earth. Padahal...Kak mawar tuh aslinya tipe ce yang selektif banget, posesif dan rada kolot apalagi soal asmara.
"Dia akan protek banget terutama pada apa yang menurutnya berharga. Ndak akan mudah bwt dapetin dia.
"Banyak kok yang coba ndeketin lewat aku. Tapi..aku taulah wataknya. Aku cuekin saja.
"Kubilang aja ke mereka..deketin aja sendiri kalu emang jantan"
"Lu semua khan co..masak takut deketin ce.."katanya lagi sambil tersenyum kecil.
"Kalu aku sih orangnya cenderung easy going. Ndak mau terlalu njlimet mikir sana sini..yang ada didepan ya udah jalanin aja.."kata Indah lagi enteng.
"Aku aja mo ke sini ditanyain sana sini sama dia. Sampai mau nganterin segala naik mobil"
"ya udah daripada ribut gw nurut aja akhirnya".
"Ehmmm...gitu ya. Alamat buruk dong bwt mereka. Taulah sendiri teman2 gw di basecamp kayak apa..slengean, urakan, jahil sampai beberapa suka maen ma minum"
"Tapi yah, sudahlah….itu sudah nasib mereka. yang penting adalah elu... Indah Seroja sudah sah jadi milik gw... hehehe...
"...dan seperti kata si once...siapa yang coba mendekatimu...akan 'kubunuh..." kata Ivan dengan mantap sambil mulai usil meraba-raba jemari dan muka mulus nan cantik Indah yang sedikit tirus.
"Yee...jadi milik kak Ivan..?! lalu kapan nikahnya...kapan kawinnya ?? "tanya Indah sambil tersenyum menggoda lalu meleletkan lidahnya yang merah dan basah.
Melihat itu Ivan yang sedari tadi tak sabar menahan nafsu seolah mendapat momentumnya.
Ia langsung menubruk si gadis yang lalu terjengkang terlentang disertai pekiknya yang manja.
"Aah...kak!! erang indah takkala cowok jangkung nan tegap itu menindih tubuhnya yang ramping dan padat berisi.
"Sruupp.. sruupp..."
ciuman panas bibir Ivan dan lidah basahnya mengais-ngais...menjilati wajah mulus indah. Dahi, mata, hidung, pipi, telinga lalu beralih ke bagian wajah yang tadi belum sempat dijamahnya.
Bibir Indah yang seksi, tipis di atas lalu sedikit tebal dan penuh di bagian bawahnya.
"Hmmpphh... ehhhmmm..mmmppphhh..suara kecipak bibir keduanya nan basah beradu saling melumat.
Sebentar kemudian lidah mereka mulai beraksi saling menjulur saling membelit.
Tak ayal air liurpun menetes berbarengan dari lidah dan bibir keduanya yang bertaut rapat.
"Hmmmhmhm….hmmmmhh"
"Sruupp... sruuupp..."
"Ooohh...kakkkk…!"
erang Indah ketika si cowok mulai mengalihkan serangannya ke lehernya yang putih jenjang.
Diendusnya perlahan lahan leher mulus sang dara...sedikit demi sedikit. lalu…
"Huuup... sruuupp..sruuup... "
diciumnya kulit leher sang dara yang peka itu.
Dijilatinya berkali naik turun bagai mengemut sebatang es krim lalu digigitnya kecil dan disedotnya kuat dengan bibirnya yang lebar dan tebal itu
"Yahhh...kakkk ivann...oooohhh.."
Lenguh sang dara yang baru pertama kali diperlakukan oleh cowoknya seperti ini.
Sementara kedua tangan si cowok mulai beraksi meraba sekujur tubuh nan sintal itu seolah-olah mencari pegangan yang pas untuk dia memanjat nantinya.
Hingga ia pun menemukannya dibagian dada sang dara.
Yah, setelah berhasil menggapainya kedua jemari Ivan lalu memegang keras kemudian meremas dua bongkahan yang menonjol di dada Indah.
Sepasang payudara Indah yang sungguh istimewa. Tidak terlampau besar tapi bulat penuh proporsional sebesar batok kelapa yang mengkurap. Menonjol keluar terbungkus kaos jersey ketat FC Barcelona yang dikenakannya.
Indah mengerang manakala cowok itu meremasi kedua bongkah susunya yang mengkal.
Lenguhannya makin keras terdengar ketika Ivan mulai beraksi lebih dalam dengan menarik-narik kaos ketat itu.
"Hmmmm….hmmm...haaahh"
kembali dengus nafas Ivan yang kian tersengat birahi lelakinya menuntun tangannya menyusup di balik Jersey ketat itu dan langsung menakup sepasang payudara Indah dengani kedua belah tapaknya.
"Aahh..aaahh..kakkk…"
erang Indah bersamaan jemari cowok itu meremasi sepasang susunya yang masih terbungkus rapat bra warna pink.
Tidak butuh waktu lama bagi Ivan. Begitu melihat respon dari ceweknya yang kian terhanyut permainannya membuat Ivan semakin nekat. Dialihkan serangannya kembali ke atas lewat sepasang bibirnya mencucup bibir, dagu dan leher Indah yang telah tercupang disana sini.
Membuat sang dara kelabakan sehingga memudahkan sang cowok menarik kaos jerseynya lepas dari tubuhnya dan memperlihatkan aset rahasia yang selama ini tersimpan rapat.
Mata Ivan tak berkesip memandang sepasang payudara yang tergantung indah di hadapannya.
Bulat dan penuh terbungkus bra ketat warna ungu.
Belahan dadanya nan putih menampakkan ayunan bandul buah dadanya mengegos naik turun seiring nafas memburu sang dara.
"Kak…mmmppphhh…."
hanya itu yang bisa diucapkan Indah ketika Ivan langsung menciumi bibirnya yang indah merekah.
Tangan Ivanpun semakin mudah menjelajahi seluk beluk area lobi depan tubuh gadis itu.
"Aah…elu cantik sekali sayang...gw nafsu bangeet say...gw ingin nikmati kamu babe.."
kata Ivan dengan mata merah dan nanar menahan gejolak birahinya.
"Ahh..kak Ivan, Indah juga...pengin. cumbu gw kak. Cium gw..tapi jangan lebih dari ini ya kak…"
sahut Indah lirih yang dibalas Ivan dengan menganguk pelan.
Mendengar kode hijau dari ceweknya membuat Ivan lega bukan kepalang. Tuntas sudah penantiannya selama ia memacari Indah hampir setahun ini. Tidak pernah sekalipun indah mau diperlakukan seperti ini paling sebatas cium dan pelukan saja.
Ivan menggeram halus lalu diciumnya belahan dada Indah yang putih menyembul payudaranya nan padat.
"Ooohh...kaakkk... geliiih…"rintih sang dara sambil kedua tangannya meremas rambut si cowok yang tengah menikmati dadanya.
Tak disadari oleh Indah jari jemari Ivan mengayun ke belakang bra-nya.
Lalu...toeeng..
terlepaslah bra yang membungkus gundukan yang menggoda itu.
Buah dada Indah sungguh mengagumkan.
Bulat, putih penuh dan kencang bak perawan.
Sepasang putingnya yang pink kecoklatan tampak mengacung keras pertanda birahi Indah pun telah bangkit.
Lalu ..huup...
tanpa aba-aba Ivan langsung menciumi payudara nan indah itu.
Meremas remas dengan lembut bersamaan bibirnya mengulum dan menyedot pentil susu Indah yang begitu merangsang.
Indah mengeluh panjang tak kuasa menahan geli dan nikmat yang diakibatkan oleh remasan tangan dan kuluman panas bibir si cowok di kedua asetnya itu
"Ssshh...oohh...kakk...teruss... kuluuum..sedooot..pentil indah. Remas..remas yang kuaaat...kaaakk...aaahhh.."rintih Indah kian menjadi.
"Sruuup...sruupp…"
Ivan terus mengenyot dan menghisap-isap pentil indah nan runcing itu.
Tangannya mulai bergerak kebawah menyusuri pinggul dan bongkah pantat montok Indah Seroja yang masih terbelit celanan jeans warna abu-abu.
Ciuman Ivan terus turun lalu singgah di perut rata dan terbuka seksi milik Indah Seroja.
Tampak pusar yang bersih dan imut terpampang bak oase ditengah padang.
"Hhssss...muuaaccchhh.mmmhhhppp…diciumnya perut rata dan kencang itu dengan buas.
Lidahnya menyusuri sepanjang garis perut yang mulus itu lalu beranjak ke arah pusar lalu menggelitiknya dengan liar.
"Haaahh...ssshhhh...kkaaakk...erang indah bersamaan dengan ciuman si cowok mengobrak-abrik perutnya yang singset dan pinggangnya nan ramping.
Cumbuan Ivan semakin panas. Ia lalu berusaha menarik celana jeans ketat warna abu-abu yang masih membungkus bongkah pantat montok dan paha Indah Seroja yang padat berisi.
Indah pun menggelinjangkan pinggulnya dan kakinya memudahkan cowok itu melepas jeans itu supaya tanggal dari kakinya hingga tergolek di ujung kak jenjangi ceweknya itu.
Mata Ivan menatap tajam ke arah pangkal paha Indah.
Secarik kain cawet mini berwarna senada dengan bra...ketat membungkus gundukan mungil di pangkal paha itu.
Sudut matanya bisa melihat semburat rambut jembut cewek itu menyembul dari sela cawetnya yang terlihat basah karena lendir kawin mulai keluar dari lubang kemaluannya.
Jantung Ivan berdegup kencang manakala tangannya menyentuh gundukan itu. Ivan akui ia sering melihat cewek berbugil ria hanya memakai cawet saja saat ia hang out bareng teman-temannya.
Tapi menyentuhnya...baru sekali ini ia lakukan. Khususnya kepada kekasihnya sendiri yang masih perawan tingting....
Indah Seroja.
"Sssshhh….aaaahhh…"
desah Indah semakin keras saat cowok itu mulai mempermainkan kain cawet penutup tubuhnya yang paling sensitif.
Jari jemari Ivan menelusuri tepi kain nylon pink itu berbentuk segitiga itu dengan perlahan.
"Hahhhh…"
nafas Ivan terdengar berat manakala ia merasakan cairan madzi-nyapun mulai keluar dr lubang kencingnya. Sementara batang kemaluannya sudah mulai menegang mengeras kaku mendesak celana jeans yang dikenakannya.
Sebentar ia memainkan kesepuluh jarinya menyingkap pelan…tepi celana dalem pink itu. Lalu…
"SREETT…!
Kain cawet mini warna pink itupun melorot seketika manakala jemari Ivan menariknya keras.
"Ooohh…"
pekik Indah bersamaan kain segitiga penutup terakhir yang melindungi tubuh moleknya terlepas hingga ia pun kini terbaring telanjang bulat tanpa sehelai benang!
Mata Ivan menatap nanar ke arah pangkal paha cewek itu.
Tampak sebuah lembah sempit dan ciut dengan hutan jembut yang membelukar rapi menghiasi diapit sepasang paha yang putih mulus dan padat berisi.
Sementara ditengahnya samar ia melihat segaris liang sempit berwarna kemerahan diapit oleh gelambir daging nan kencang berwarna gelap.
Liang ciut yang cantik itu seperti hidup..bernafas..sambil tak henti-hentinya mengeluarkan lendir kental nan bening.
"Ituu...tempiknya…Indah...!"desah Ivan terdengar bergetar seolah tercekat bilamana melihat pemandangan luar biasa di hadapannya.
Sontak seketika batang pelinya melonjak bagai tersetrum listrik 1000 volt.
"Aakh...ssshhh…. ooohh…"
erang Ivan terdengar lepas saat ia berhasil membebaskan batang jantannya dari balik celananya.
Kontol muda itu mengacung gagah, keras, cukup besar dan panjang. Mencuat dari bawah selangkangannya yang bersih tidak berjembut.
Berbalik dengan keadaan si cewek yang berjembut rapi.
Tidak butuh waktu lama buat cowok itu untuk langsung menyosor kemaluan si cewek yang membukit dengan ciumannya yang buas dan liar.
Jilatan lidahnya mengoyak-ngoyak bibir kelamin si cewek memberikan nikmat tak terbayangkan sebelumnya oleh Indah.
"Aaauugghh….kkaaakkk….memek Indaaaah..diapaiiin...!!!...Ooouughh...ennaaak….bangeeeet…!
Indah sontak melebarkan pahanya merasakan nikmat luar biasa yang baru pertamakali ia rasakan.
Lidah dan bibir tebal Ivan terus membombardir lubang vagina Indah tanpa henti.
Menusuk-nusuk dengan lidahnya menjulur-julur sampai ke dalam liang yang masih sangat sempit, hangat dan basah itu.
Berkali2.
Teruss...tanpa henti seiring pekik dan erang si gadis yang tersiksa birahinya sendiri.
Tubuh molek Indah menggelinjang dan menggeliat-geliat terutama di bagian pinggul dan pahanya akibat kenikmatan luar biasa yang bersumber di area genitalnya.
Sesaat dalam kesibukannya mencumbu dan menikmati liang kemaluan Indah yang beraroma khas yang memabukkan itu ivan melihat dari balik gelambir bibir vaginanya sebuah selaput putih berlubang terlihat di kedalaman vagina si gadis.
Sadarlah ia bahwa Indah memang masih perawan.
Dipikirnya...sungguh beruntung ia bisa mendapatkan keperawanan gadis yang begitu cantik dan molek menggairahkan ini.
Sungguh sebuah anugerah luar biasa di jaman sekarang.
Desahan dan erangan Indah lambat laun semakin keras dan berubah seperti raungan halus seiring rasa geli dan nikmat makin tak tertahankan di area kewanitaannya.
Lidah Ivan yang kasar dan panjang terus menjilat keras naik turun di sepanjang bibir cantik liang kemaluan Indah yang basah berlendir.
Ke atas ke bawah...
naik turun...
terus...berulang kali dengan tempo cepat.
Sementara ujung hidungnya yang besar turut membongkar menyibak-nyibak bibir liang vagina Indah menambah nikmat tak terkira.
Cairan bening dan kental terus mengalir dari lubang ciut kemaluan Indah seiring rintihan keras si gadis terdengar parau.
Aaahhhh...aaahhh...ahhhh...kkaaakk…kakkk ivaaaannn….!
Indah ndak tahann.!!.
Indah...mauu..kenciing kakkk!!!.
Akuu mauuu keluaaarr….kaakk...aaaahhh!!!
Hingga….
kedua kaki Indah tertekuk ke atas bersamaan kedua telapak kakinya mengejang kaku.
Ngngngngngngngngngng…..occcchhhhgggggg …. Indaaahhh.....Keluaaar!! ……”
Indah mengejan mengejat-ngejat
Bersamaan menyembur cairan bening muncrat dari lubang kencingnya.
CROOT... aaahhh..,
CREET..ouuughh!!
Tubuh moleknya meliuk-liuk.
Kedua belah tangannya mencengkram kepala cowok itu disertai buah pantatnya yang bulat, putih dan mulus tersentak-sentak saat meraih klimaksnya yang pertama kali dalam hidupnya.
"Ssshh... hhhhgg..."
erang Indah merasakan nikmat orgasme pertamanya bahkan sampai squirting.
Sesuatu yang sebelumnya hanya ia tahu dari buku dan internet.
Ivan lalu menatap Indah yang terbaring telanjang tanpa sehelai benang.
Kedua paha montoknya menyilang seolah menggesek kelaminnya yang masih terasa gatal.
Ivan tampak meradang. Mukanya pucat pasi menahan letupan syahwat.
Tubuh telanjang nan molek di depannya sebentar menggeliat menohok relung kejantanannya yang terdalam.
Perlahan tapi pasti iapun melorotkan celana jeans berikut celana dalam Rider Sport Brief R781B yang membungkus batang kemaluannya. Menyusul kemudian kaos Dreambirds Artwear lepas dari tubuhnya memperlihatkan bentuk badannya yang atletis bak model celana dalam.
Matanya memerah pertanda birahinya sudah mencapai titik Zenith.
Batang penis mudanya yang berwarna gelap kemerahan berisi darah yang deras memenuhi sekujur urat kemaluannya mengacung tegak maksimal.
Nafasnya kembang kempis. Mulutnya mendengus bagai banteng yang siap beradu laga.
Nafsunya betul2 sudah membara melewati titik didih dan seiring itu kesadarannya mulai hilang.
Yang tinggal hanya nafsu hewaniah semata menuntut pelampiasan total hingga membuatnya lupa diri.
"Hahhhh…. !!!"
Ivan mendadak menubruk Indah yang terbaring telanjang.
"Kakkk... Ivaaan..!!!
pekik kaget Indah sesaat tubuh tinggi dan tegap Ivan menindih tubuh rampingnya yang tanpa sehelai benang.
Indah meronta-ronta dalam kekagetannya manakala Ivan mencocor sekujur muka, leher dan dadanya dengan begitu buas. Bibir dan mulutnya mencium, menjilat dan merangsek sekujur tubuh telanjang itu tanpa kendali laksana predator yang menerkam mangsa.
"Hhmmpphh...mmmmppohh….!!!"
Indah tak kuasa menahan ciuman buas sang cowok yang menyumpal mulutnya sampai dia nyaris tak bisa bernafas.
Di sisi lain kedua tapak tangan kokoh Ivan menekan keras pergelangan tangan Indah hingga membuatnya sulit bergerak.
"Kaaakkk….ivaaann…!!!!
"Stooopp... hentikan...kakk... janggannn!!!!
pekik Indah kian tajam seiring ciuman buasnya meluncur ke bawah mengenyot pentil susunya yang masih mengacung tegak.
Sementara Indah terus berusaha meronta yang justru membuatnya bertambah sakit terutama di sekujur pergelangan tangannya yang dijepit dengan kasar dan kuat oleh tangan kokoh Ivan.
"Ahh..sakiit..!!! lepasin Indaah!!! lepasin kakk!!! pekik Indah yang merasakan sakit dan nyeri di persendian tangannya.
Ivan tak menjawab hanya dengusan panas dan nafas memburu keluar dari mulutnya.
Sreeg…!
Tiba2 sepasang kaki Ivan yang kokoh menyibak paha mulus dan montok Indah hingga memaksa gadis itu dalam posisi kaki mengangkang.
"Aaakkh….jangaann kakkk... janggannn lakukan ituu... Kak Ivaaan..!!!
Indah berubah panik manakala ia merasakan sesuatu benda hangat dan pejal di bagian bawah selangkangan cowok itu menyentuh dan mulai menggesek-gesek pangkal pahanya.
Di tengah rontaannya Indah sempat melihat sepintas ke bawah. Ia pun spontan memekik melihat sesuatu benda asing yang ia tahu adalah batang kemaluan laki-laki.
Inilah benda yang dulu pernah dilihat kakaknya mawar sewaktu peristiwa di sekolah dahulu.
Benda itu tampak begitu besar, keras dan seram dengan ujung tumpulnya yang membonggol seperti jamur. Dari ujungnya yang terbelah nampak cairan kental keluar dan melumuri kepalanya yang botak.
"AKKHHHHH..jangaann kakk...plesss...kakk ivaaann...sadaaar kaakk !!! Indah ndak mauu...lepasin Indaah…!!...jerit Indah mengharap si cowok mau melepaskannya.
Sesaat Indah teringat akan para pembantu rumah Ivan. Ia pun berteriak lebih keras supaya mereka mendengar.
Tetapi itupun percuma karena mereka sebenarnya tidak berada dirumah itu.
Ivan langsung menyumpal bibir indah yang terus berteriak.
Sementara kepala penisnya yang kaku mulai menggaruk-garuk bibir kemaluan Indah yang terbuka akibat kedua pahanya yang dipaksa mengangkang.
"Aaakhh...jangaann kkkaaaakk…!!! teriak Indah dengan histeris.
Kepalanya menggeleng keras kesana kemari berikut rambut panjangnya yang riap-riapan.
Hanya sesaat lagi ujung batang pejal itu akan menghunjam ke dalam lubang vagina sang perawan.
Di saat saat kritis Indah langsung teringat akan kakaknya mawar.
Entah bisikan darimana yang membuat Indah akhirnya menyebut nama kakak tercintanya itu. Berulang kali..dengan lirih
"Kak mawar...kak mawar…."
Tak terasa air matanya mengalir dari ujung kelopaknya seolah berharap datangnya keajaiban dan menolongnya dari kekejian yang akan menimpanya.
Sementara Ivan yang hilang kendali sudah semakin beringas manakala gadis itu mendadak berhenti meronta.
Sesaat Ivan menyeringai. Hanya sekian detik lagi ia akan merasakan surga dunia yang diidamkan oleh kaum lelaki di seluruh jagat ini.
Iapun mencari posisi terenak sebelum memerawani gadis yang tengah ditindihnya ini.
Setelah didapatkan pose terbaik ia segera bergerak mengayunkan pinggulnya dengan sepenuh tenaga.
Namun hanya selisih sekejapan mata.
"AUUUUUU!!!!!!
Tiba-tiba terdengar lolongan anjing menyerupai suara serigala yang teramat keras di telinganya. Saking kerasnya suara lolongan itu seolah terngiang bersumber di dalam telinganya!
Membuat cowok berteriak keras kesakitan lalu terjungkal keras ke belakang.
'Aaakhhh….!!!!
Brukkk..!
Tubuhnya yang bugil menghantam sebuah pot jambangan bunga lotus dibelakangnya hingga pecah berantakan.
Sesaat Ivan seperti tersadar.
Sebentar kemudian sepasang mata Ivan mendelik manakala melihat pemandangan menyeramkan yang muncul dihadapannya.
Satu sosok mahluk hitam legam dan besar sebesar singa jantan Afrika tampak tegak perkasa menjejak bumi. Hanya berjarak dua langkah darinya.