Roro Inten ( Part 10 )
Roro Inten Part 10
( Bagian Ke 8 )
Suryo Adipati dan Noor Anggraeni sontak terkejut antara heran, takjub dan terangsang manakala pemandangan baru tersaji di muka mereka.
Rumiyati tampak masih berdiri mengangkang namun sambil jemari kanannya meremas-remas buah dadanya sedang jemari kirinya menggesek dan menggaruk-garuk vaginanya masuk dari balik cawet celana dalamnya !!
"Hehehehe….
"ennaak Rum..enak..? Enak ora…heh..!!??..Hehehehe..
"aku ndak denger Rum...aku ora krungu swara merdumuuu...!!..hehehe..."
"Yo wis nek ngono...tak gede-kan suaramu.
Aku ora marem nek kowe mbisu wae. Tak gede-kan yo..! ben kontolku tambah ngaceng krungu swaramu ….hahahaha…"
seiring tawanya si kakek Benowo menggerakkan jari telunjuk dan jempolnya dengan memutar perlahan seperti tengah membesarkan volume radio.
Dan efeknya….?
"Aaakhhh….aaakkkhh...tiddaakk...oooohh…. ammpuunnn...Kiii...ooohh…. ammpunnn...inii..ennaakkk...bangeeet....nikmaaattt....Ooouughhhhh...
Terdengarlah erang dan rintih keluar dari bibir merah merekah Rumiyati dibarengi derai kekeh Ki Benowo.
"hehehee...merdu tenan swaramu Rum...."
Rumiyati terus tanpa henti meremas-remas susunya yang besar lalu memijit pentilnya yang telah mengeras. Sementara tangan kirinya terus mengobel dan menggese-gesekl memek dan itilnya.
Wajah ayunya menengadah dengan mata terpejam menahan nikmat luar biasa yang bersumber dari sepasang payudara dan liang kewanitaannya.
Sungguh pertunjukkan yang mendebarkan jantung.
Tak lama kemudian terlihat Ki Benowo melambaikan kedua tangannya ke muka lalu menarik berlawanan arah seperti menarik tali.
Breeet…!!
Cawet celana dalam merah Rumiyati sebagai penutup terakhir tubuhnya seketika sobek dan tanggal dari selangkangannya menyisakan tubuh indah dan bahenol Rumiyati nan putih mulus tanpa sehelai benangpun!
Rumiyati menggeletar dan menggeliat seiring remasan dan kobelan tangannya sendiri di kedua organ intimnya itu.
Lendir kawinnya merembes tak tertahankan keluar dari lubang senggamanya yang berjembut sampai meleleh di kedua paha putihnya yang padat.
Ia terus mengerang dan merintih manakala gerakannya tangannya semakin cepat… semakin keras meremas susunya dan mengocok memeknya.
"Aaaahh….aaahhh...akkuu...tak tahaaan...akhh..kku...mau keluaarr....aaahhh...aahh….akkuu...ndak tahann laggiii...ooooggghhhh…"
"Hehehe...kowe arep metuu Rum...hehehe..
"keluarkan saja Rum!
"Ojo mbok tahan...keluaarrkan saja cah ayuu..heheheh…"
Dan bersamaan dengan tusukan kedua jari tengah Rumiyati menusuk dalam dan amblas ke dalam kuntum liang kawinnya yang cantik merekah basah....lalu
"AKKUU....KELLUAAARR..!!
"Aaaakkkhhh…!!!"
CREET…CRECEETT..CRET..!!
"AKKUUHH...MMETTUUU…!!!!!!
'Ooouughhh....!"
CREEET...CRET…CRECEET...!!
Selarik cairan bening menyemprot deras keluar dari lubang kencing Rumiyati. Berkali-kali.
Beriringan dengan tubuh telanjang Rumiyati mengejang-ngejang saat puncak orgasmenya diraihnya dengan sempurna.
Bokongnya yang bulat padat dan pinggulnya yang besar mengejat-ngejat ke ke depan dengan tumit sepatunya terangkat-angkat ke atas saat proses pengeluaran air maninya berlangsung begitu nikmatnya dan memabukkan.
"Ooohhh….hhhaaaahhh….ssshhh.."
erang lirih terdengar dari bibir merah Rumiyati sesaat setelah fase klimaksnya yang dahsyat terlewati.
Sementara itu Adipati yang sejak tadi sudah terangsang terlihat tidak bergeming.
Ia melirik ke arah Noor. Perempuan muda itu tampak terduduk lemah dengan mata terpejam.
Sementara jari-jarinya tampak meremas susunya sendiri yang menonjol menantang dari balik kaos ketatnya.
(Hmmmm…??)
"Noor-pun bahkan mulai terpengaruh dengan Aji Jaran Ngeblek yang dikerahkan oleh kakang Benowo. "Sungguh ilmu pengasihan yang menakutkan...tapi ini belum puncaknya.
"Seumur-umur baru kali ini aku melihat langsung. Apa aku bisa mencapai tahapan seperti yang dicapai kakang
Benowo...ckckck..luar biasa..."
batin Adipati sambil menggelengkan kepala.
Sekejap kemudian Adipati langsung mengerahkan tenaga dalamnya kala melihat sosok tua Benowo perlahan bangun dari duduknya lalu melepas bajunya yang tersisa.
Benowopun sekarang sudah dalam keadaan telanjang bulat sama halnya dengan Rumiyati.
Kini mereka berdua sudah berdiri saling berhadapan dengan jarak hanya selangkah dalam keadaan telanjang bulat
Tubuh Rumiyati yang cukup tinggi ditambah sepatu hak-nya membuat Ki Benowo terlihat pendek yaitu hanya setinggi dagu.
Sungguh kontras dengan tubuhnya yang rada pendek, bagian selangkangannya berbanding terbalik dengan sosoknya.
Batang penisnya mengacung tegak, besar dan panjang melebihi pusarnya.
"Hehehe...Rum...
"Sekarang kita sudah sampai di puncak permainan.
'Aku pengin merasakan bagaimana nikmatnya jepitan tempikmu yang dalam itu.
Bersiaplah cah ayu…..percayalah ini akan jauh lebih nikmaaat dari sebelumnya...hehehe…"
Sesaat mata Benowo terpejam lalu detik berikutnya membuka kembali namun kali ini berwarna putih seluruhnya dan seperti berkilat..!
"Hmm...ternyata awakmu wis ora perawan, cah ayu. Doyan kenthu juga kamu Rum. Tapi itu bukan masalah. Gampang buat Benowo membuatmu perawan lagi.
"Tempikmu bakalan kembali keset, peret dan rapet koyok cah perawan SMA...hehehe.."
"Ssshhh...haaahh…"desis halus keluar dari bibir Rumiyati.
"Aaakkh…!!!
tiba2 erangan keluar dari bibir Rum seiring kedua tangannya terpentang ke samping tubuhnya.
Bersamaan kedua paha dan kaki Rumiyati yang semula membuka lebar sontak merapat dan menempel satu sama lain. Kepalanya mendongak ke atas.
Sekian detik kemudian kedua pahanya yang sudah menempel seolah bergerak halus saling menggesek satu sama lain, bergerak saling berlawanan naik turun diiringi goyangan pinggul dan pantatnya yang mengayun lembut bagai penari keraton.
Begitu erotis..!
Lalu kemudian terjadi sesuatu yang begitu mengejutkan bagi siapapun yang melihatnya.
Seiring gerakan gemulai nan erotis itu terjadi sesuatu yang luar biasa di pangkal paha Rumiyati.
Bibir vagina Rumiyati yang memang sudah terlihat menggelambir mendadak menciut!
Liang senggamanya yang semula terlihat lebar berongga mendadak menyempit!
Lalu jembutnya yang membelukar tiba-tiba rontok dengan sendirinya memperlihatkan bukit venusnya yang menonjol.
Sungguh sebuah keajaiban telah terjadi.
Kini terlihatlah sebuah penampakan area genital seorang wanita dewasa yang dari semula lebar menggelambir kecoklatan dan terlihat berongga dihiasi bulu kemaluan yang cukup lebat berubah seketika.
Yang nampak sekarang adalah area kemaluan sesosok wanita dewasa namun memiliki area genital bak seorang gadis remaja nan perawan.
Terlihat begitu rapat tanpa celah, sempit hanya berupa garis saja, berwarna merah muda dan bersih dengan hanya ditumbuhi jembut rapi nan halus.
Adipati tak mempercayai pandang matanya melihat semuanya ini.
Sejenak ia mengucek ngucek matanya.
"Astaga...benarkah yang kulihat ini. Memek Rum berubah seketika.
"Kalu kakang Benowo mau...ia bisa kaya raya hanya dengan mengandalkan ajian ini…"batin Adipati sambil terus mengamati apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Hehehe….sudah selesai Rum.
"Saiki sudah waktunya Rumiyati.
"Aku pengin ngentot tempikmuuu…Gaaagghh...!!"
seiring erangan pria tua itu tubuh Rumiyati kembali menegang kaku.
Kedua tangannya masih terpentang dengan kedua paha kembali mengangkang!
Lalu anomali pun kembali terjadi…!
Belahan vagina Rumiyati yang sudah terlihat rapat sedikit demi sedikit tampak seperti tersibak...membuka perlahan hingga menampakkan isi dalam liang kewanitaannya.
Tampak berongga dan sempit berwarna merah jambu, berulir-ulir basah dan mengedut-ngedut…
Sementara disisi lain erangan dan rintihan Rumiyati sontak terdengar begitu indah di telinga.
"Aaahhh...bessaarr...aaahhh...keraass...aaahhhh...
panjaaang...penuuuhh sekaliih...aaakkhh... ammpuunnn….nikmaaat...nikmaaatnya...aaaahhh…"