Bokong Besar Mamaku Yang Menyejukan Jiwa Chapter 12 End Kami bertiga sudah berada dikamar mama, tempat dimana semalam aku melihat Bagus menggenjot mama diatas ranjang ini. Mama membantu melucuti daster yang kukenakan, dilanjutkan dengan melepaskan beha yang masih membungkus payudaraku, sehingga kini aku telanjang bulat karna memang sebelumnya celana dalamku sudah dilepas. Kulihat Bagus terpaku memandangi tubuh bugilku, yang membuatku salah tingkah dibuatnya. “Biasa aja kali gus…” ucapku pada Bagus, yang membuatnya sedikit terkaget. “Wooww… body kak Indah oke banget lho…apalagi teteknya ini, bulat, padat dan gemesin…mana putingnya merah lagi…ih, jadi gemes …” puji Bagus, seraya meremas-remas payudaraku. Tentu saja itu membuatku berbunga-bunga, walaupun aku sadar kalau lekuk-lekuk tubuhku memang nyaris sempurna. Bukannya aku kepedean atau Ge-eR, tapi teman-temanku SMA juga kerap mengatakan itu, terutama disaat kami renang dengan mengenakan setelan bikini swim-suit. Menyusul diriku ...
Lendir Pesantren ( Part 3 ) selama ustadzah neneng melakukan pekerjaan rumah kemarin, rupanya pak ahmad ternyata pergi ke rumah ustadzah indah, efek jamu yang dia minum masih belum hilang walaupun sudah dialihkan dengan adanya tamu keluarga reyhan, tonjolan disarungnya sudah sangat terlihat ketika pak ahmad berjalan dia ingin sekali ngentot dengan anaknya ustadzah indah, namun setelah mengetuk pintu beberapa kali tetap tidak ada jawaban, pak ahmad : "hmmm apa dia masih ngajar yah" pak ahmadpun memberanikan diri menyusul ustadzah indah karena nafsunya yang tidak bisa dibendung, singkat cerita sampailah pak ahmad di ruang kelas asrama dia melihat ustadzah indah dengan baju terusan lengan panjang berwarna biru disambung dengan leging hitam dan jilbab hitam sedang berdiri mengajar santrinya pak ahmad : "asalamualaikum" ustadzah indah dan santri pun sontak menjawab "waalaikum salam" ustadzah indah : "ada apa pak kok tumben kesini ?" pak ahmad : ...
( Chapter 4 ) “Mas Iman ndak kangen aku jepit to?” Aku tersenyum membaca sms yang masuk ke ponselku. Sudah seminggu sejak kepindahanku ke Jakarta kami belum bertemu. Kesibukan di tempat kerja baru membuat si otong tidak sempat mengadakan kunjungan ke lembah kenikmatan Mbak Ati. Proses adaptasi di kantor baru memang melelahkan. “Kangen donk mbk e, aku kngen djepit dari blkng he3x” balasku “Kpn donk mas iman main kesini? Ak dah kangen pengen disirami to mas, udah kemarau ini di bawahku hihihi” Membacanya saja langsung membuat kontolku tegang. Aku langsung menelpon Mbak Ati untuk membuat janji bertemu. Kami sepakat untuk tidak bertemu di kontrakan karena tetangga pasti akan curiga. Aku sengaja membuat janji pada jumat malam untuk menyewa sebuah kamar di hotel melati di daerah serpong. Jumat sore aku semangat sekali. Aku berusaha pulang tenggo untuk memacu motorku keluar batas Jakarta untuk mereguk kenikmatan yang sudah seminggu ini absen kurasakan. Satu jam kupacu motorku cepat...