Lendir Pesantren ( Part 23 )
Lendir Pesantren ( Part 23 )
Setelah selesainya tugasnya selesai para alumni dari asrama mufi seperi jun dan lain lainpun izin pamit kepada pak ahmad untuk pulang, aksi mereka membantu untuk mendapat santri barupun berjalan dengan sukses karena semua kamar di asrama kini sudah terisi penuh oleh santri santri baru yang nanti akan datang
jun yang berencana ingin menggenjot ke tiga santri pak ahmad harus gagal karena dia ada urusan lain diluar, namun dia sudah menitipkan urusan itu ke shomad agar saat dia kembali dia sudah harus bisa menikmati memek mereka, sementara itu ketika dodi ingin ikut rombongan alumni yang sudah ingin pamit dia ditahan oleh ustadz alwi
ustadz alwi : "tunggu sebentar dod ada yang mau saya obrolin dulu"
dodi yang takut kalo aksinya dengan ustadzah neneng saat itu ketahuan langsung keluar keringat dingin
dodi : "i i iyaa ?"
ustadz alwi : "udah ayo ikut dulu"
Dengan sedikit takut dodipun mengikuti ustadz alwi dari belakang menuju kebon yang dekat dengan lapangan tempat shomad berlatih silat, ketika sampai ustadz alwi langsung duduk dibatu batu dikuti dengan dodi yang duduk disebelahnya di tiup dengan angin pagi yang segar ustadz alwipun membuka obrolan dengan serius
ustadz alwi : "kamu masih inget ira dod ?"
dodi : "hmmm anak kiyai itu ?" (seddikit lega karena obrolan tidak menuju skandal dia dengan ustadzah neneng)
ustadz alwi "dia gak jadi nikah, sekarang saya masih ada kesempatan lagi" (senyum lebar diwajahnya)
dodi : "iya dulu kan kalian deket kenapa gak lamar aja wi ?"
ustadz alwi : "rencananya sih gitu, tapi tau sendiri bapaknya gimana"
dodi : "bukannya bapaknya udah almarhum sekarang ya ?"
ustadz alwi : "....." (berfikir kesempatannya semakin lebar untuk menikahi ustadzah ira )
sementara yang lain sibuk ustadzah neneng dan reyhan yang baru bangun dari tidurnya karena kecapekan langsung kaget karena mereka bangun kesiangan reyhanpun mengeek hp untuk melihat jam yang ternyata sudah jam 7 lewat karena subuh tadi mereke menyempatkan untuk ngentot singkat, ustadzah neneng yang masih kecapekan kembali memejamkan matanya, reyhan yang melihat pesan di hpnya langsung malas karena dia diminta untuk ke kantor namun karena itu kewajibannya sebagai suami diapun terpaksa harus kesana mengingat dia menggunakan mobil yang pasti akan kejebak macet semakin membuat reyhan lesu
reyhan : "mah papah mau ke kantor dulu nih"
ustadzah neneng : "ehmmmm iya pah gak bisa nanti2 aja gitu ?"
reyhan : "gak bisa kayaknya penting"
ustadzah neneng : "yaudah papah mandi aja dulu nanti mamah siapin sarapan, jangan lupa minta surat izin dulu papakan belum lama disini nanti gak dibukain porttal"
reyhan : "minta ke teh indah ?"
ustadzah neneng : "iya ehmmm" (merenggangkan badannya)
reyhanpun langsung mandi diikuti ustadzah neneng yang menuju dapur untuk membuatkan sarapan reyhan dan pak ahmad setelah reyhan sudah rapih mereka ber3pun kumpul di meja makan
pak ahmad : "shomad kemana lagi neng ? ngilang terus itu anak"
ustadzah neneng : "gak tau pak tapi kayaknya semalem pergi naik motor"
shomad memang pergi ke sanggar silatnya karena masih takut dengan benttakan ustadzah indah tentang masa suburnya dia takut kakaknya hamil oleh dirinya
pak ahmad : "kamu reyhan mau kenapa kok udah rapih aja"
reyhan : "anu pak ada urusan dikantor reyhan izin dulu nanti kalo lancar besok juga balik lagi"
pak ahmad : "ohh sibuk ya ati2 di jalan ya"
reyhan : "iya pak"
merekapun makan bertiga ketika selesai reyhanpun berpamitan ke pak ahmad dan ustadzah neneng yang langsung membereskan piring dll untuk dicuci dilanjut mandi, reyhanpun langsung menuju rumah ustadzah indah untuk meminta surat izin
"tok tok tok"
reyhan : "assalamualaikum teh teh. . . ."
setelah 5 menit reyhan mengetuk pintu tanpa jawaban reyhanpun mencoba masuk dengan membuka pintu rumah ustadzah indah, reyhan melihat kepala ustadzah indah yang tersender di kursi dengan sapu yang masih menyender di tembok, reyhanpun masuk untuk mencoba membangunkan ustadzah indah namun ketika masuk reyhan sangat terkejut melihat pakaian ustadzah indah yang masih menggunakan daster semalam ketika di genjot shomad dengan bawahan yang sudah tersingkap sampai paha atas memamerkan pahanya yang mulus dan ketika fokus keatas toketnya yang montok terlihat nyeplak di daster itu sangat jelas dari jiplakannya utadzah indah tidak memakai bh jilbab hitamnya tersibak sampai sedikit menunjukan lehernya
rasa capek reyhan memang tidak bisa dibandingkan dengan ustadzah indah yang harus melayani 3 orang pria kemarin ditambah harus membantu juga pendaftaran wali santri, sehingga ketika dia mencoba menyapu dipagi hari tubuhnya tidak kuat dan memutuskan untuk tidur di sofa ruang tamu
reyhan yang melihat pemandangan itu matanya terbelalak ustadzah indah terlihat seperti versi upgrade dari ustadzah neneng dengan badan toket bokong yang lebih montok pikirnya, dengan memberanikan diri reyhanpun mengeluarkan hp untuk mengabadikan momen ini, dia langsung memotret dari berbagai sisi tubuh montok ustadzah indah
namun kecerobohan reyhan yang tidak sengaja memencet tombol flash dan cahaya yang menyorot membuat tubuh ustadzah indah bergerak seolah ingin bangun reyhan yang takutpun langsung keluar dari rumah ustadzah indah dan balik ke rumah pak ahmad untuk meminta ustadzah neneg agar dia saja yang mengambil surat izin
reyhan berjalan cepat menuju rumah pak ahmad dengan keringat dingin dan jantung yang berdetak kencang dia sangat takut aksinya ketahuan
ustadzah neneng : "loh kok balik lagi pah ?" (membawa peralatan mandi)
reyhan : "ehmm anu ada yang ketinggalan mamah aja deh yang minta surat izinya tadi papah udah ketok gak ada orang"
ketika mereke mengobrol singkat betapa kagetnya reyhan karena tiba tiba ustadzah indah muncul tiba tiba di belakangnya
ustadzah neneng : "nah itu ada tetehnya minta aja langsung"
ustadzah indah : "minta apa ?"
ustadzah neneg : "itu mau minta surat izin biar dibukain portal" (berjalan menuju kamar mandi)
ustadzah indah : "mau minta urat izin reyhan "
reyhan : "i i iya teh"
ustadzah indah : "yaudah ambil dirumah aja, tapi kalo foto foto jangan pas tidur ya tetehnya lagi jelek" (berjalan kerumahnya)
DEG hal itu membuat reyhan kaget karena aksinya tadi sudah ketahuan, dengan takut diapun berjalan menyusul ke rumah ustadzah indah sesampainya disana jantungnya semakin berdetak kencang
ustadzah indah : "duduk dulu nanti teteh ambilin suratnya"
reyhanpun duduk tepat di tempat tadi ustadzah reyhan tertidur bahkan rasa hangat dari sofa itu masih sangat terasa di pantat reyhan, duduknya dangat tidak tenang menunggu ustadzah indah balik membawakan surat, setelah menunggu beberapa lama ustatdzah indah masih dengan dasternya yang sama kembali sambil membawa surat itu
ustadzah indah : "iniii"
reyhan : "makasih teh"
ustadzah indah : "eittsss ,,,,tunggu dulu teteh mau liat dulu apa yang kamu foto tadi"
reyhan : "maaf teh tadi gak sengaja"
ustadzah indah : "iya mana liat dulu
reyhanpun menyerahkan hpnya kepada ustadzah indah, setelah melihat lihat foto hasil jepretan reyhan ustadzah indahpun kaget karena reyhan lebih fokus untuk memfoto paha dan toketnya dari balik daster
ustadzah indah : "kok gak ada mukanya sih emang teteh gak cantik ya ?"
reyhan : "ca ca cantik kok teh"
ustadzah indah : "ini cuma foto paha sama toket aja" (menunjukan hpnya)
reyhan : "ta di takut teteh bangun"
ustadzah indah : "boong bilang aja teteh jelek"
reyhan : "cantik ko teh sumpah"
ustadzah indah : "emang kamu masih suka paha sama toket teteh? kan udah tua udah jelek"
reyhan : "bagus ko teh"
ustdazah indah : "gak percaya"
reyhan : "sumppah deh teteh masih cantik montok lagi hehe"
ustadzah indah : "coba buktiin kalo emang bener"
ustadzah indah mulai menyibakan jilbabnya kebelakang memperlihatkan toketnya dibalik daster dengan puting yang tercetak dengan jelas, perlahan dasternyapun diangkat menunjukan kakinya yang putih mulus
reyhan : "eh eh teh jangan gitu teh"
ustadzah indah : "tuh kan gak suka"
reyhan : "bu buka gitu teh nanti ada orang"
ustadzah indah : "gak ada" ( berjalan berlenggak lenggok mengunci pintu)
reyhan : "ehh jangan teh"
ustadzah indah : "fotoin teteh lagi" (menyerahkan hp)
seketika ustadzah indahpun berpose dengan sangat seksi dengan muka yang sensual membuat reyhan tidak tahan, nafasnya mulai berat sambil memfoto usatadzah indah, setelah beberapa gaya ustadzah indah tiba2 membuka dasternya hingga kini dia hanya menggunakan cd dan jilbab yang disibak mempertontonkan toketnya yang lebih montok dar ustadzah neneng ke hadapan reyhan
reyhan : "aduhhh tehhh ehh ja jangan gitu teh aduhh"
tanpa memperdulikan reyhan utstadzah indah terus melanjutkan bergaya seperti model hingga dia berbalik dan memelorotkan cdnya menungging mempertontonkan bokongnya, kontol reyhan yang sudah ngaceng tidak bisa disembunyikan lagi
ustadzah indah : "kamu ngaceng ya haha" (berbalik menghadap reyhan)
reyhan : "bo bo botak teh" (melihat memek ustadzah indah)
ustadzah indah : "coba buka teteh mau liat"
reyhanpun karena sudah terbawa nafsu ditambah posisi kontolnya yang sedikit terjepit menurut saja untuk mengeluarkan batang kontolnya yang sudah ngaceng, ustadzah indah yang melihat itu tertawa karena dia berhasil menggoda suami adiknya
reyhan : "u udah teh ini kecil ya"
ustadzah indah : "gak kok lumayan lah hehe"
reyhan : "i i ya teh makasih" (sambil teruss memfoto body ustadzah indah)
ustadzah indah : "udah ah teteh cape foto foto, sekarang teteh itung 1 sampe 5 kalo kamu gak masukin teteh ngambek" (menungging di atas sofa)
mendengar hal itu reyhanpun kaget nafanya semakin berat melihat pemandangan wanita berhijab sedang bugil dan menungging dihadapannya, dengan bokong yang montok dan memek yang bersih mulus dan yang paling menegangkan adalah wanita ini adalah kakak iparnya sendiri
ustadzah indah yang semakin ingin menggoda reyhan dia menggoyangkan bokongnya sambil menghitung "satuuu..." hal itu membuat reyhan ragu karena dia selama ini sudah setia kepada ustadzah neneng, namun hitungan dari ustadzah indah kembali terdengar "duaaa..." reyhan mulai melirik kontolnya yang sudah merah mengkilap seolah ingin segera masuk ke sangkarnya, "tiga..." reyhanpun berjalan lebih mendekat ke bokong ustadzah indah namun masih ragu "empaattt...." reyhan masih bingung dengan pilihannya namun tangannya mulai melepaskan celana dan cdnya membuat kontolnya bergoyang bebas tertiup angin hitungan terahirpun datang "LLLIIIImmmaaaaa...aaahhhh" reyhan mencengkarm bokong itu dengan tangannya meremasnya dan kontolnya sudah menempel dibibir memek ustadzah indah
ustadzah indah : "ahhhhh ehmm nakal kamu masa kakak ipar mau diperkosa haha"
reyhan : "aalah teteh sendiri yang godain aku terus kenapa bisa montok begini sihh aduhhh (meremas bokong ustadzah indah)
ustadzah indah : "ahh ehmmmm" (menggoyangkan bokongnya)
reyhanpun perlahan mulai memasukan kontolnya ke belahan memek ustadzah indah, membuat ustadzah indah mendongak ke atas dan mengigit bibir bawahnya perlahan kepala kontol reyhan menghilang tertelan batangnya mulai masuk dibantu lendir dari memek ustadzah indah mereka merasakan kenikmatan yang luar biasa bukan karena ukuran ataupun sodokan melainkan sensi yang didapat
"TOK TOK TOK" suara pintu seketika berbunyi
ustadzah neneng : "tehhhh tehhhh !!!"
reyhan dan ustadzah indah yang mendengar suara ustadzah neneng langsung panik dan seketika berdiri membereskan pakaiannya ustadzah indah langsung meminta reyhan untuk bersembunyi di kamar mandi lalu membukakan pintu untuk ustadzah neneng
cekrek
ustadzah indah : "ehh aa adapa neng"
ustadzah neneng : "teh tadi reyhan udah ambil suratnya"
ustadzah indah : "udah ko kan tadi udah pe . . ."
ustadzah neneng : "mobilnya masih parkir tuh katanya tadi dia buru buru padahal"
ustadzah indah : "i iya tadi pergi ke kamar mandi kebelet katanya" (hampir keceplosan)
ustadzah neneng : "ohhh kirain kemana"
sementara itu reyhan jantungnya terus berdetak kencang namun kontolnya masih tegang mengingat rasa jepitan memek ustadzah indah yang baru dia rasakan perasaannya campur aduk tegang takut campur aduh
"tok tok tok" suara ketukan di pintu kamar mandi hampir membuat jantung reyhan copot
ustadzah neneng : "pahhh papa sakit perut ?"
reyhan : "e egak ko mah sebentar reyhanpun (merapihkan pakaiannya disaat itu juga reyhan baru sadar dia masih memegang hp yang menampilkan tubuh montok ustadzah indah yang membuat kontolnya semkin tegang)
ustadzah neneng : "pah nanti mamah ikut sampe pasar ya sekalian"
reyhan : "i iya mah"
dengan sedikit menutupi tonjolan diselangkangannya reyhanpun keluar dari kamar mandi bertemu dengan ustadzah indah dan neneng, entah kenapa ketika melihat istri dan kakak iparnya itu pikirannya mulai campur aduk, karena takut reyhanpun langsung menarik tangan ustadzah neneng untuk segera pergi
ketika reyhan pergi sebenarnya orang yang paling takut saat itu adalah ustadzah indah karena dia belum sempat menghisap peju reyhan dan menggunakan ilmunya apalagi di hp reyhan terdapat fotonya dengan pose2 hot
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sementara itu ustadz alwi yang mengethaui penghalangnya untuk menikahi ira sudah tidak ada langsung menemui pak ahmad untuk segera melakukan lamaran karena dia tidakk mau lagi keduluan oleh orang lain, walopun pak ahmad tentu saja ragu untuk memenuhi permintaan ustadz alwi karena pak ahmad sadar bahwa ira adalah anak dari satu asrama yang paling besar, namun dengan keyakinan ustadz alwi pak ahmadpun menyetujui dan akan segera datang untuk melamar ira
ustadz alwi : "makasih ya pak"
pak ahmad : "tapi kamu jangan berharap terlalu banyak ya nanti bapak takut kamu kecewa"
ustadz alwi : "tenang aja pak alwi udah yakin, alwi juga sudah bertemu ira dan dia setuju"
pak ahmad : "yasudah bapak sih tererah kamu saja"
ustadz alwi yang mendengar jawaban pak ahmad berfikir semuanya lancar, diapun keluar untuk berjalan jalan sebentar keluar asrama dengan rasa bahagia karena dia akan menikah dengan orang yang paling dia cintai dari sejak kecil senyumnya terus keluar dimulutnya membuat beberapa santri putri yang berpapasan melihatnya kagum dan penasaran melihat ketampanan ustadz alwi
namun ketika berjalan dia di cegat oleh seseorang yang mencegatnya adalah jihan
jihan : "a dicari mba ira dirumah aku"
ustadz alwi : "ira dirumah kamu lagi ayo kesana"
jihan : "i iya mas ayo"
merekapun berjalan dengan cepat karena tentu saja ustadz alwi ingin segera memberi kabar gembira karena dia akan segera melamar ustadzah ira, setelah sampai dan masuk rumah jihan ustadz alwipun merasa aneh
ustadz alwi : " loh iranya mana jihan kok gak ada"
jihan : "ehmm anu mas jihan mau ngomong sesuatu sama mas"
ustadz alwi : "ada apa jihan ? ira gak kenapa kenapa kan"
jihan : "tenang aja mas mba ira gak kenapa kenapa, ini masalah aku sama mas"
ustadz alwi : "kenapa aku ada salah ya ?"
jihan : "bukan begitu mas, aku cuma takut aku tau mas sama mba ira pasti akan nikah aku takut kalo mba ira nikah terus ikut ke rumah mas aku gak ada lagi temen aku takut mas ajak jihan juga ya mas kalo udah nikah sama mba" (langsung memeluk tubuh ustadz alwi)
ustadz alwi yang dipeluk tiba tiba merasa kaget kontolnya yang dari tadi sedikit bangun karena akan bertemu dengan ustadzah ira semakin mengeras karena pelukan jihan karena walopun tubuhnya kecil namun tubuh jihan montok dan kencang toketnya terasa sangat lembut terasa di badan ustadz alwi
ustadz alwi : "ehh jangan begini jihan, gimana ya kalo mas mah. . ."
jihan : "aku juga mau kok ngelakuin kaya mba ira kemarin asal aku juga ikut ya mas"
ustadz alwi : "ngelakuin apa ?"
jihanpun menarik tangan ustadz alwi ke ruang tengah rumahnya, ustadz alwipun ingat disinilah tempat dia disepong oleh ustadzah ira ketika sedang melihat lihat sekitar tiba tiba jihan berlutut didepannya mendongak ke atas ke arah ustadz alwi
jihan : "yang begini mas kemaren tapi ajarin ya"
ustadz alwi : "eh jihan. . ."
melihat jihan dengan muka polosnya berlutut didepan selangkangnnya tentu saja membuat ustadz alwi semakin ngaceng dan tidak tahan, dengan cepat jihanpun menarik sarung ustadzah alwi hingga kini tinggal cdnya yang sudah mengembung
ustadz alwi : "i i ini gak papa beneran jihan ? kamu yakin"
jihan : "iya mass"
ustdz alwi : "ta tapi kamu jangan bilang sama ira ya"
jihan : "loh kenapa mas aku gak pernah rahasia rahasia sama mba ira"
ustadz alwi : "yang ini lain kalo sampe ira tau kamu begini mas bisa gak jadi nikah sama dia kamu juga bakal gak ditemenin lagi sama ira"
jihan : "aku gak mau mas"
ustadz alwi : "makanya kamu harus jaga rahasia ini ya"
jihan : "i iya mas, tapi aku ikut kan kalo mba pindah ke rumahnya mas"
ustadz alwi : "iya tenang aja" (mengeluarkan kontolnya karena sudah tidak tahan)
jihan : "ihhh masss haha lucu" (menentuh2 kontol ustadz alwi dengan jarinya)
ustadz alwi : "kamu suka gak"
jihan : "suka mas"
ustadz alwipun menarik wajah jihan ke selangakgnnyana hingga kini kontolnya berada tepat di atas wajah jihan hingga jihan dapat mencium aroma kontol ustadz alwi yang awalnya malu malu juhan mulai memagang kontol ustadz alwi dan mengoles ngolekan kontol ustadz alwi dimukanya
jihan : "ehmmm hahaha"
ustadz alwi : "gemes ya jihan"
jihan : "iya mas echmmmmm anget"
ustadz alwi : "coba di emut kaya ira"
jihanpun perlahan membuka bibir tipisnya mendekatkan mulutnya sambil memejamkan matanya perlahan mendekat kepala kontol ustadz alwi, nafas dari hidung jihan sudah terasa di batang kontol ustadz alwi dan ahirnya kedua daging itu bertemu kepala kontol ustadz alwi tertelan ke mulut jihan kontolnya terasa basah oleh liur jihan
ustadz alwi : "ahhhh ehmm anjing enak bangett ehmm" (memegang kepala jihan)
jihan : "angan omong asar mas au ngak uka" (sambil mengemut kontol)
ustadz alwi : "oh iya iya maaf" (gila ini anak bener2 polos masih aja bahas soal kata kasar padahal lagi nyepong kontol pikir ustadz alwi)
jihanpun semakin pandai dia mulai memainkan lidahnya nyedot kontol ustadz alwi sambil tangannya memegang bokong ustadz alwi seolah meminta untuk lebih disodok namun sudah lama memainakn kontol ustadz alwi dia belum juga crott
jihan : "kok gak keluar2 mas aku cape" (mengeluarkan kontol dari mulutnya)
ustadz alwi : "gak tau nih mungkin karena kamu baru jadi belum menikmati hehe" (padahal kontolnya sudah sangat merah)
jihan : "terus gimana mas ?"
ustadz alwi : "bentar. . ." (ustadz alwipun membuka semua pakainnya sampai telanjang bulat dengan kontol yang memerah mengarah ke jihan)
jihan : "kenapa telanjang mas ?"
ustadz alwi : "biar lebih bebas aja, coba kamu juga jihan nanti kalo gak buka kayak kemaren lagi kena bajunya hehe"
jihan : "iya ya mas"
jihanpun berdiri dihadapan ustadz alwi dan membuka semua pakaiannya hingga kaoskaki panjangnya saja yang tersisa yang menutupi kaki sampai pahanya, tangannya menutupi toket yang terlihat sangat kencang walaopun tidak terlalu besar tangan yang satunya menutupi memeknya dia menunduk malu
jihan : "udah mas"
ustadz alwi : "jihan tapi kamu cantik deh kalo pake jilbab coba pake lagi biar cepet keluarnya"
jihan : "masa sih mas hehe yaudah jihan pake lagi"
saat membalikan badan untuk mengambil dan memakai jilbabnya ustadz alwi dapat melihat dengan jelas bokong jihan yang kencang nonggeng dan montok membuat kontolnya semakin memerah, karena sudah tidak tahan ustadz alwi langsung meremas bokong jihan membalikan badanya dan mencium bibirnya dengan gemassss
ustadz alwi : echmmmmmuuaaachhemmmmmmmmmmmmmmmmmm"
jihan hanya bisa pasrah tangan ustadz alwi mulai bermain ke toketnya meremasnya dengan kencang dengan sedikit memainkan putingnya membuat badan jihan menggelinjang karen itu adalah daerah sansitivnya, kontol ustadz alwi juga terasa menempel diantara paha jihan membuat memeknya seperti tergesek2 tidak berapa lama jihan langsung bergetarr
jihan : "aahhhhhh maassss aku kencingg"
serrrrrrrrrrr jihan orgasme untuk pertamakalinya badannya ambruk ke lantai namun tidak diberi ampun utadz alwi yang sudah tidak tahan juga langsung menyemprotkan pejunya ke wajah jihan yang masih syokk
croottttt croottttt crootttttttt wajah jihan dipenuhi sperma namun wajahnya masih melongo karena baru merasakan kenikmatan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
setelah hari menjelang siang suara motorpun terdengar di depan rumah pak ahmad ya itu adalah neneng yang habis pulang dari pasar menggunakan ojek setelah tadi diantar oleh reyhan kepasar, cuaca siang itu saangat panas membuat ustadzah neneng sangat berkeringat setelah membayar ojek ustadzah neneg langsung masuk ke rumah namun tiba2 tangannya digenggam oleh seseorang yang sangat kuat orang itu langsung mengunci pintu depan rumah dan orang itu adalah pak ahmad
pak ahmad ternyata sudah bugil karena dari tadi sudah membayangkan akan mengeksekusi neneg karena reyhan sudah pergi dan shomad juga dari kemarin tidak pulang ditambah alumni juga sudah menyelesaikan tugasnya hingga kini tinggal mereka berdua, kontol pak ahmad yang besar panjang berurat sedikit membuat ngeri ustadzah neneng
pak ahmad : "lama banget sih bontot bapak udah lama nunggu nih liat kontol bapak udah gak tahan"
ustadzah neneng : "ihh bapak bikin kaget aja kirain ada maling"
pak ahmad : "ehehe udah ayo cepet sepongin kontol bapak bontot"
ustadzah neneng : "aduh pak ini baru juga dateng belum masak"
pak ahmad : "udah nanti aja gampang" (duduk diattas kursi dan menarik ustadzah neneng keselangakannggnya)
ustadzah neneng : "echmmmmm sluurppppppp" (langsung mengeluarkan jurus sepongannya)
pak ahmad : "ehmmm enak bontot teruss" (memegang kepala ustadzah neneng yang masih menggunakan jilbab)
setelah beberapa lama di sepong ustadzah neneng pak ahmad tidak mau terlena atau mengeluarkan pejunya dimulut ustadzah neneng dia sudah berencana dari ustadzah neneng datang untuk ngentot dengannya
pak ahmad : "bontot ehmmm bentar bentar"
ustadzah neneng : "plopp, ahh kenapa pak ?"
pak ahmad : "buka dulu dong masa bapak aja yang telanjang"
ustadzah neneng : "ehmmmm bapak bawel nih" (membuka kemejanya)
melihat badan ustadzah neneg yang monok yang bercucuran keringat membuat pak ahmad semakin nafsu seperti biasa ustadzah neneng hanya melepaskan kemeja sarung dan bhnya hanya menyisakan cd dan jilbabnya
pak ahmad : "itunya gak sekalian bontot ?" (menunjuk cd)
ustadzah neneng : "jangan ah pak"
pak ahmad langsung berdiri memeluk ustadzah neneng yang sudah hampir bugil memeluknya dari depan mencium bibirnya meremas bokongnya dari luar cd dn mendorongnya agar lebih merapat ke selangkangannya
pak ahmad : "bontot kan udah nikah pasti udah gak perawan kan tolongin bapak ya bontot" (memelas berbisik ke telinga ustadzah neneng)
ustadzah neneng : "jangan pak bontot takut"
usaha pak ahmadpun tidak sampai disitu dia mulai memasukan tangannya ke d ustadzah neneng dan meraba belahan memek ustadzah neneng yang tentu saja membuat ustadzah neneng becek badannya menggelinjang keenakan
ustadzah neneng : "ahh pakk jangan ehmmmmm jangan itunya"
pak ahmad : "wahh bontot gondrong ya memeknya hehe udah gede bontot ini bapak gak nyangka"
ustadzah neneng : "ahh ehmm paaakkk"
ketika ustadzah neneng hampir oragasme pak ahmad menarik tangannya membuat ustadzah neneng kentan, pak ahmad mundur dan kembali duduk memamerkan kontolnya yang masih ngaceng tegak meninggalkan ustadzah neneng yang berdiri dengan cd yang acak acakan
pak ahmad : "bontot sini pangku"
ustadzah neneng yang masih ingin merasakan kenikmatan seperti tadi langsung duduk menghadap pak ahmad diatas paha pak ahmad hingga memeknya bergesekan dengan kontol pak ahmad hanya dihalangi cd ustadzah neneng langsung bergoyang liar seperti sedang mengendarai kuda dia begerak maju mundur memutar dengan cepat sambil memeluk pak ahmad dan ahirnya ustadzah nenengpun orgasme membuat cdnya basah kuyup badannya ambruk di atas tubuh pak ahmad
pak ahmad : "enak ya bontot, sekarang giliran bapak ya"
pak ahmad langsung menggendong tubuh ustadzah neneng ke kamarnya menidurkannya tengkurab dikasurnya, pak ahmad sangat nafu melihat bokong ustadzah neneng yang naik turun karena nafsnya masih ngos ngosan, pak ahmad langsung memposisikan dirinya duduk di paha ustadzah neneng dan langsung menarik cd ustadzah neneng tanpa perlawanan
hingga terlihatlah bokong ustadzah neneng yang montok putih mulus dan kencang yang tentu saja dibasahi oleh keringat dan lendir cintanya, tanpa memberi istirahat kontol pak ahmad langsung di arahkan ke belehan memek ustadzah neneng dari atas
pak ahmad : "bapak masukin ya bontot heheh montok banget sih ini ya ampun pengen gigit rasanya"
ustadzah neneng : "ehmm pe pelan pelan pak"
pak ahmad menggesek2n naik turun kepala kontolnya di belahan dagingmemek ustadzah neneng membuat nafsu ustadzah neneng kembali bangkit, sedikit demi sedkit pak ahmad mendorong pinggulnya membuat kasurnya cekung kedalam kepala kontol pak ahmad mulai membelah masuk ke memek ustadzah neneng baru masuk sedikit saja ustadzah neneng langung sepeprti terasa penuh kontol sebesar ini terahir dia rasakan adalah saat perampok memperkosanya
pak ahmad : "echmmmmmm bontot sempit banget suami kamu suka ngentot gak sih ahh"
ustadzah neneng : "ahhhhh ke kebesarann ehmmmmmm"
pak ahmad : "hmmmm bentar bontot bentar lagi masukk ahhhh"
pelan tapi pasti pak ahmad ahirnya bisa memasukan kontolnya kememek ustadzah neneng tubuhnya ambruk menimpa ustadzah neneng nafasnya terasa tersengal merasakan jepitan yang halus dan kuat di kontolnya, ustadzah neneng merasa memeknya kini benar benar full tidak ada ruang yang tersisa semua dinding memeknya tersentuh oleh kontol pak ahmad perlahan membuat rasa sakit berubah menjadi nikmat
ustadzah neneng : "ehmmmm besar banget pakk"
pak ahmad : "hehe besar mana sama punya reyhan bontot"
ustadzah neneng : "punya bapak ehmmmm"
pak ahmad : "enak gak di entot bapak"
ustadzah neneng : "enakk banget pak"
setelah kontolnya mulai terbiasa dengan jepitan memek ustadzah neneng pak ahmad mulai menarik kontolnya dan kembali menghujamkan kontolnya menerobos paksa lubang kecil itu
pak ahmad : "engghhhhh "
ustadzah neneng : "ahhhh pelan pa"
pak ahmad tidak memperdulikan lagi perkataan utadzah neneng dia langsung mempercepat sodokannya membuat ustadzah neneng menggelinjang menahan sakit bercampur nikmat namun tidak berapa lama kontol pak ahmad terasa seperti disiram karena ustdzah neneng langsung mengeluarkan lendir kenikmatannya
ustadzah neneng : "aah paaaakkk ehmmmmmm" (pahanya bergetar)
pak ahmad : "sibontot baru juga mulai udah keluar aja hahah"
ustadzah neneng : "punya bapak kebesaran ichh "
pak ahmad : "tapi enak kan "
ustadzah neneng : ". . . ."
setelah memberi waktu istirahat beberapa detik ke ustadzah neneng pak ahmad langsung kembali menggenjot kntolnya keluar masuk memek ustadzah neneng, ketika menggenjot dari atas pak ahmad mendapatkan servis tambahan dari bokong ustadzah neneng yang kenyal namun itu tidak membuat pak ahmad puas dia langsung menarik pinggul ustadzah neneng ke atas dengan gaya dogy style pak ahmad dapat bebas meremas menepuk bokong ustadzah neneng namun karena sudah lemas ustadzah neneng mengambil bantal dan merebahkan badannya namun dengan bokong yang masih terangkat seolah menginginkan pak ahmad untuk terus menikmati memeknya
pak ahmad : "ahh ahh bontotttt ehmmmmm montok banget bokongmu bontot bapak suka"
"plok plok plok " sodokan pak ahmad semakin liar saja di memek ustadzah neneng namun karena umurnya yang sudah menua pak ahmadpun tidak tahan dia langsung membalikan badan ustadzah neneng shingga pak ahmad dapat melihat toket ustadzah neneng yang montok dengan ekspresi wajahnya yang sangat menggoda beberapa helai rambutnya keluar dari jilbabnya dengan keringat yang menetes ditambah bibiir bawah yang digigit dengan mata yang sayu terasa sangat sexi bagi pak ahmad diapun langsung mengangkat kaki ustadzah neneng ke pundaknya sehingga dia bebas menggenjot memek ustadzah neneng pak ahmad menggenjot dengan sekuat tenaga hingga gelang kaki yang diberikan reyhan berbunyi sangat kencang ditelinganya
pak ahmad : "bontttoootttt ahhhhhh bapak mau keluar ahhh"
ustadzah neneng : "echmmmm pakkkk"
crooooooottttttttttt crooootttttt crooootttttttt peju pak ahmad tersembur dari memek hingga muka ustadzah neneng beruntung pak ahmad dapat mencabut disaat yang tepat karena jika tidak mungkin ustadzah neneng bisa hamil karena banyaknya peju yang dikeluarkan pak ahmad tubuh pak ahmad langsung ambruk menimpa ustadzah neneng mereka berdua kelelahan hingga tertidur dikamar pak ahmad
saat tidur pak ahmad terus tersenyum merasakan kenikmatan karena kini dia sudah merasakan memek ke 2 anaknya hingga rasa penasarannya sudah terpuaskan dan dia bisa tidur nyenyak
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sementara itu dodi yang luntang lantung di asrama bingung apakah dia harus pulang atau menginap sehari lagi karena rombongannya tadi sudah pulang berjalan mengelilingi asrama sambil sedikit mengingat memori saat dia mondok namun tiba tiba terdengar seseorang yang memanggilnya "hey" dodipun mencari umber suara itu dan ternyata itu adalah ustadzah indah yang berdiri di balik pintu hanya kepalanya saja yang terlihat
ustadzah indah : "kamu kesini sebentar"
dodi : "i iya teh ada apa"
ustadzah indah : "kamu alumni kan kok belum pulang"
dodi : "iya teh tadi ada urusan dulu ini juga mau balik kayanya
ustadzah indah : "sini dulu bentar"
ketika dodi masuk ternyata ustadzah indah sudah bugil hanya menggunakan jilbab saja itulah mengapa dia bersembunyi dibalik pintu tadi, tubuhnya yang montok dan bohay kini dapat dilihat dodi dengan jelas
ustazah indah : "sebelum pulang ngentot sama teteh dulu yuk" (bertolak pinggang)
TAMAT