Lendir Pesantren ( Part 22 )
Lendir Pesantren ( Part 22 )
Akhirnya hari pendaftaran santri barupun tiba banyak para orang tua yang mulai berkeliling untuk menitipkan anak anaknya untuk pesantren disana, namun selain anak yang ingin belajar seperti biasa ada juga anak anak yang terlalu manja atau nakal untuk dititipkan dipesantren agar lebih mandiri dan memperbaiki sikapnya
namun asrama MUFI yang berada dibelakang desa tersebut tentu saja jarang mendapat sorotan dan hanya mengandalkan relasi dari alumni santri, orang tua santri dan relasi dari pak ahmad yang lumayan banyak, namun dengan rapat yang dilakukan oleh keluarga besar pak ahmad ditambah bantuan dari para alumni mulai jemput bola ke gerbang depan asrama untuk menawarkan para calon santri untuk menengok asramanya
namun sebelum itu ketika subuh ustadzah indah sudah melakukan serangan fajar ketika hari masih terlihat gelap ustadzah indah sudah telanjang dada hanya mengenakan jilbab dan sarung seperti santri dengan toket putih montoknya yang terekspos bebas puting yang sudah mengeras menghadap dani yang biasa menjaga gerbang yang hanya bisa melongo memperhatikan toket ustadzah indah
ustadzah indah : "bang dani bisa minta tolong gak ?"
dani : "waduhhh kalo dikasih toket begini sih siapa yang nolak ustadzah, minta tolong apa sih" (menatap toket)
ustadzah indah : "kalo nanti ada santri baru anterin ke asrama saya ya"
dani : "si si siaaapp ustadzah, tapi tolongin saya juga dong kontol saya udah ngaceng banget ini dikasih toket montok
begini" (meremas toket ustadzah indah)
ustadzah indah : "echmmmm,,,, kalo mau bantu jangankan toket suruh puasin ini juga bisa" (balik meremas kontol dani dari balik celananya"
semenjak punya ilmu dari abah koda ustadzah indah memang terus menunjukan sifat aslinya yang selalu ingin menjadi dominan
setelah beberapa lama dani meremas dan menyedot toket ustadzah indah, kini ustadzah indah mulai berlutut dihadapan dani dan langsung mengeluarkan kontol dani yang besar seukuran dengan milik pak ahmad hal ini wajar saja karena badan dani yang memang tinggi gempal dibandingkan pak ahmad kontol dani lebih berurat hitam dan gemuk, namun kontol yang besar itu tidak membuat ustadzah indah takut karena dibandingkan kontol abah koda yang super kontol dani masih dibawahnya
ustadzah indah : "sluurpppp emmppttt slurppppp"
dani : "ahhhhh mantap ustadzah, kalo ustadzahnya binal kaya gini saya jadi santrinya juga mau sepong terus bu ustadzah
ahh" (memegang kepala ustadzah indah yang masih terbungkus jilbab)
dengan pengalaman menyepong ustadzah indah dan kurang pengelamannya dani dalam bercinta karena wajahnya yang kurang enak dipandang ditambah hari sudah mulai terang ustadzah indah menyedot sekuat tenaga kontol dan
ustatdzah indah : "ehmmms SLUURPPPPPP SLUURPPPPP MMPPTTTTTTTTTTT"
dan crotttttt crootttttttt peju dani memenuhi mulut ustadzah indah , peju yang banyak itu langsung ditahan dimulutnya dan sedikit tertelan oleh ustadzah indah yang takut pejunya akan mengenai jilababnya karena dia harus berjalan balik ke asarama bahaya kalao ada noda noda yang mencurigakan dijilbabnya
dani : "ahhhhhhhhhhhhhhhhhh ehmmmmmmmmm mantep banget anjing"
ustadzah indah : "ehmmmmm wekkkkk ehmmm cuuhh" (memuntahkan peju dani keluar mulutnya ke tong sampah)
tidak lupa ustadzah indahpun membisikan pesannya setelah menelan peju dani untuk merahasiakan hal ini dan membantunya
--------------------------------------------------------------------
setelah hari mulai siang mulailah para alumni dan anak anak pak ahmad yang mulai bersiap menawarkan asramanya, sedangkan ustadzah indah sedang melayani suaminya menyiapkan sarapan dan lain lain yang memang ingin kembali keluar kota untuk bisnisnya, namun sebelumnya pasti jafar meminta jatah terlebih dahulu apalagi ditambah arama yang sepi, namun ustadzah indah yang tau bahwa dia akan tersiksa karena pasti sebelum dia puas jafar pasti sudah ngecrot hanya bisa pasrah, untuk menghemat tenaga ustadzah indah langsung membuka sarungnya dan nungging disofa sebenarnya bisa saja ustadzah indah menolak karena dia masih mempunyai ilmu dari abah koda namun sebagai istri dia masih mempunyai prinsip untuk selalu dapat memuaskan suaminya dan ilmunya ini hanya untuk memuaskan batinnya tanpa harus menyakiti suaminya, karena memang cintanya hanya untuk jafar
ustadzah indah : "pahhhh sini dulu sebentar. . ." (sambil nungging di atas sofa"
jafar : "bentar mah lagi siapin dokumen dulu"
ustadzah indah : "sebentar dulu sini"
jafar : "ada apa sih mah. . ." (sambil berjalan menuju ruang tamu)
jafar : "aduhh mahhhh sampe kaget" (melihat bokong ustadzah indah dengan belahan memek yang sudah memerah)
ustadzah indah : "gak mau sarapan dulu sebelum berangkat" (menggoyang2kan bokongnya ke kanan dan ke kiri)
jafar : "aduhh mamah tau aja untung papah belum mandi, tapi gak papa nih mah disini nanti ada orang" (meremas bokong ustadzah indah)
ustadzah indah : "gak ada pah sepi semua lagi pada sibuk di gerbang desa"
mendengar kata kata ustadzah indah jafar langsung mencium dan menjilati memek ustadzah indah dari belakang yang sedang nungging, tanpa ba bi bu jafar langsung membuka pakainnya dan menyodok memek istrinya yang masih terasa sempit
jafar : "ehmmmmmmmm"
ustadzah indah : "sodok pah"
jafarpun menyodok memek ustadzah indah, karena terlalu nafsu jafar menyodok tanpa ritme dan terlalu cepat dan tidak beraturan sehingag membuat semakin cepat pejunya keluar membasahi memek ustadzah indah
jafar : "keluar mah ahhhhhhhh"
ustadzah indah : "eahhhh ehmmm"
seperti yang diperkirakan ustadzah indah dia akan tersiksa karena dia belum puas sama sekali, namun dia tetap berpura pura puas dihadapan suaminya
jafar : "ehmmmm enak ya mah ?
ustadzah indah : "iya pah makasih ya"
jafar : "papah siap2 dulu ya takut telat"
jafarpun langsung mandi dan bersiap2 dan memakan sedikit sarapan yang disiapkan oleh ustadzah indah setelah bersalaman dan berpamitan jafar langsung meluncur ke luar kota,
ustadzah indah langsung menutup pintu dengan sarung yang masih berantakan dan ambruk di sofa karena merasa kentang namun tidak lama pintunya terbuka membuatnya kaget yang ternyata itu adalah pak ahmad
pak ahmad : "halo indah tadi kurang puas ya heheh" (membawa gelas dengan pakaiannya seperti biasa sarung dan kaos oblong)
ustadzah indah : "eh bapak ngintip ya ihh" (merapihkan sarungnya)
pak ahmad : "tadi mau minta kopi eh malah liat lagi kuda2n haha"
ustadzah indah : "yadah di dapur masih ada tuh pak kopinya"
pak ahmad : "sekarang mah gak mau kopi lagi maunya susu sama apem"
ustadzah indah : "iihhh apaan sih pak"
pak ahmad : "yakin nih indah gak mau sarapan pisang" (melepaskan sarung dan cdnya memamerkan kontolnya yang besar masih setengah ngaceng)
ustadzah indah : "ehmm"
pak ahmad : "ayo ah ndah cepet basa basinya mumpung sepi keburu rame" (yakin karena ustadzah indah masih kentang)
pak ahmad langsung mendekat ke arah ustadzah indah dan menaruh kontolnya yang besar ke wajah ustadzah indah untuk diepong, ustadzah indah yang mengerti langsung melumasi kontol pak ahmad dengan liurnya
ustadzah indah : "slurpppp ehmmm"
pak ahmad : "nah gitu dong sarapan yang banyak ya haha" (menepuk2 kepala ustadzah indah)
namun sepongan itu tidak berlangsung lama karena pak ahmad ingin langsung mengeksekusi ustadzah indah
pak ahmad : "udah ayo langsung ajah bu ustadzah indah haha" (meledek ustadzah indah)
ustadzah indah : "haahh haaahhh haahh ..ihh apaan sih pak"
pak ahmad : "ayo dong nungging lagi bapak juga mau kuda2an nih"
ustadzah indahpun langsung menuruti perintah bapaknya dia kembali menungging disofa memamerkan memeknya yang sudah basah ke pak ahmad
pak ahmad langsung mengarahkan kontolnya masuk membelah memek ustadzah indah yang gundul peralahn kepala kontol pak ahmad mulai masuk sampai setengah batangnya, ustadzah indah sudah merasa sesak jauh dibandingkan dengan kontol suaminya tadi
pak ahmad : "aduh ustadzah memeknya masih sempit aja ehmmmmm bantu dorong dong"
ustadzah indah : "ehmmmmm teken pak mentokin ahhhh"
ustadzah indahpun ikut mendorong bokongnya yang montok kebelakang hingga bleessss batang kontol pak ahmad yang besar berurat tertelan habis oleh memek ustadzah indah, pak ahmad langsung memeluk tubuh utadzah indah dari belakang dan mulai meremas2 toketnya sambil menikmati remasan memek ustadzah indah di kontolnya
perlahan pak ahmad menarik kontolnya keluar dan kembali menyodoknya masuk perlahan dibantu dorongan kebelakang dari bokong ustadzah indah semakinlama sodokan itu semakin cepat dan semakin cepat hingga mengeluarkan bunyi "plok plok plok"
pak ahmad : "enak gak kontol bapak nda ? ehmm ah ah"
ustadzah indah : "en enaa akk paak ahh ah ahh ter usshhh"
ustadzah indahpun tidak kuat lagi menahan orgasmenya "srtttttttt srtttt srtttt" pak ahmad merasakan kontolnya disiram lendir memek ustadzah indah namun hal itu tidak menghentikan hentakan kontol besar pak ahmad malah semakin membuat cepat sodokannya karena licin
setelah terlihat lelah pak ahmadpun menghentikan sodokannya dan mencabut kontolnya dari memek ustadzah indah dan terduduk di sofa dengan kontol yang masih tegang, menyadari pak ahmad yang sudah hampir habis staminanya, ustadzah indah langsung menghampiri pak ahmad yang terduduk dan ikut duduk diatas pak ahmad sambil kembali mengarahkan kontol pak ahmad ke memeknya hingga kini posisi ustadzah indah seperti dipangku oleh pak ahmad
ustadzah indah : "cape ya pak hehe" (mencoba membenamkan lebih dalam kontol pak ahmad)
pak ahmad : "iya nih haahh kamu yang goyang gantian ya ndah" ( sambil membuka baju bh dan jilbab ustadzah indah)
ustadzah indah langsung memasukan kontol pak ahmad ke memeknya sedikit demi sedikit kontol itu menghilang tenggelam di lobang memek ustadzah indah, pak ahmad langsung meremas toket montok ustadzah indah dari belakang menikmati harumnya rambut ustadzah indah
pak ahmad : "ehmmmmmm enak ndah kocok dong"
ustadzah indah : "ahh iya pak" (mengangkat bokongnya ke atas)
setelah menyesuaikan posisi ustadzah indah langsung menggenjot kontol pak ahmad pinggulnya dinaik turunkan mengocok kontol pak ahmad sambil diselingi goyangan memutar toketnya yang montok ikut mantul mantul mengikuti ritme kocokan udtadzah indah, sementara itu pak ahmad hanya terduduk menikmati goyangan putrinya
ustadzah indah : "ahhh ehmmmmm pakk keluarin diluar ya aku lagi subur ehmm ahhhh"
pak ahmad : "ehmmmm aahhhh ahhhh bapak mau keluar ndah"
ustadzah indah langsung mengangkat pinggulnya dan merubah posisi menghadap pak ahmad dan menyepong kontol pak ahmad, dia langsung melahap kontol pak ahmad dan menghisapnya sekuat tenaga
pak ahmad : "AAAAAAAAAHHHHHHHH" (menekan kepala ustadzah indah ke selangkangannya)
peju pak ahmad langsung memenuhi mulut ustadzah indah sampai meleleh dari sela2 pipinya, setelah mereka berdua puas pak ahmadpun mencuci kontolnya dan mengambil kopi dari dapur untuk menikmati kopi di rumahnya, sedangakan ustadzah indah melangkah lemas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena dia juga harus membantu untuk pendaftaran di asrama
--------------------------------------------------------------------------------------
sementara itu para alumni dan santri dan anak anak pak ahmad yang bertugas di depan gerbang untuk mempromosikan asramanya berjalan dengan lancar apalgi dibantu oleh doni yang sudah dikasih jatah oleh ustadzah indah, pendaftaran di asrama juga sudah mulai ramai banyak orang tua yang melihat lihat asrama MUFI sehingga mereka memutuskan untuk lanjut membantu di asrama saja karenahari juga sudah menuju sore
namun ketika ustadz alwi ingin kembali bersama rombongan tiba tiba ada seorang perempuan yang kira kira seumuran dengan ustadzah neneng dengan perawakan yang kecil imut namun semok dengan jilbab langsungnya memberikan sepucuk surat kecil perempuan itu bernama jihan
jihan : "permisi a ini dari mba ira"
ustadz alwi : "ira. . .?
jihan : "ia a itu" (menunjuk seorang perempuan yang berdiri di sebrang jalan)
disana terlihat seorang perempuan dengan jilbab dan gamis hitam dengan motif motif emas dan tidak lain itu adalah ira. dia adalah cinta monyet ustadz alwi dulu mereka memang sudah saling suka dan diam diam saling surat menyurat dengan kata kata mesra namun kisah cinta mereka harus berakhir karena ustadzah ira dijodohkan oleh bapaknya dengan temannya yang ada di arab, perawakan ustadzah ira berperawakan jangkung dan bongsor didukung dengan bodinya yang montok mukanya sekilas saja tahu bahwa dia pasti turunan arab karena hidungnya yang mancung alisnya yang tebal dan kulitnya yang putih bapaknya memang ada keturunan arab dan bapaknya merupakan salah satu pemilik asrama yang paling besar di sana
sedangkan jihan merupakan salah satu santri yang paling dekat dengan ustatdzah ira hingga kemanapun ustadzah ira pergi pasti jihan selalu ikut sudah seperti dayang nya
ustadz alwi membaca surat itu yang berrtuliskan "mas aku mau ngomong sebentar, kalo mau ikutin aku", jihanpun menghampiri ustadzah ira dan berjalan sedikit melewati daerah pesantren menuju rumah rumah di desa itu di ikuti ustadz alwi yang penasaran sekaligus kangen dengan cinta masa kecilnya itu setelah berjalan beberapa lama ternyata mereka menuju rumah jihan yang memang dekat dengan kawasan pesantren rumahnya cukup besar dan terlihat paling besar diantara rumah lainnya jaraknya juga sedikit jauh dari rumah lainnya berada paling ujung di jalan
orang tua jihan memang jarang ada dirumah untuk urusan bisnis, oleh karena itu jihan di titipkan diasrama ustadzah ira agar dia tidak sendirian didalam rumah, jihan dan ustadzah irapun masuk kerumah itu sedangkan ustadz alwi yang masih ragu masih berdiri di depan gerbang tengok kanan kiri karena takut, jihan yang melihat hal itu langsung memanggil ustadz alwi
jihan : "masuk aja a gakpapa"
ustadz alwi : "i iya"
ustadz alwipun masuk dan melihat ustadzah ira yang duduk diruang tamu sambil malu, terlihat disana ustadzah ira yang sangat cantik memandangi wajah ustadz alwi yang juga tampan merekapun duduk berhadapan dan diam cukup lama, jihanpun berinisiatif mengambilkan minum untuk mereka
ustadz alwi : "ira gimana kabarnya"
ustadzah ira : "ssehat mas, mas gimana?"
ustadz alwi : "sehat juga hehe"
ustadzah ira : "mas kemana aja kok gak ada kabar"
ustadz alwi : "i iya mas mondok diluar kota, sambil cari kerja bantu bantu dikit buat bapak"
memang salah satu alasan utadz alwi merantau juga karena mendengar kabar saat itu ustadzah ira akan menikah dengan orang arab dan akan pergi ke arab untuk menikah disana
ustadzah ira : "kok gak ngabarin aku dulu"
ustadz alwi : "kan waktu itu kamu mau nikah mana mas berani"
susanapun diam namun jihan yang datang membawa minuman sedikit mencairkan suasana
jihan : "minum dulu mas mba"
ustadz alwi : "iya makasih" (sambil meminum minuman yang dibawa jihan)
ustadzah ira : "aku gak jadi nikah"
ustadz alwi : "uhkkk ukkkk" (terbatuk batuk mendengar kata kata ustadzah ira )
jihan yang polos dan tidak mengerti urusan mereka mulai bingung harus berbuat apa duduknyapun mulai tidak tenang, sedangkan ustadzah ira mukanya yang putih mulai memerah matanya mulai berair seperti akan menangis
ustadz alwi : "maaf mas gak tau ira "
ustadzah ira : "iyah gakpapa salah aku juga gak ngabarin mas, mas gimana udah nikah"
ustadz alwi : "be belum"
ustadzah ira : "udah ada calon ?"
ustadz alwi : "belum juga ira ih"
senyumpun mulai terlihat dari bibir ustadzah ira karena cintanya itu belum dimiliki oleh siapapun, jihan yang melihat suasan kembali tenang juga ikut senang namun hanya bisa diam sambil sesekali menguping obrolan ustadzah ira dan ustadz alwi yang mulai membahas kisah cinta mereka yang dulu sambil tertawa kecil
ustadz alwi : "eh kalo ini santri kamu?" (melirik jihan)
ustadzah ira : "iya tapi diamah udah aku anggep adek aku ngikut terus abisan haha"
ustadz alwi : "siapa namanya de ?"
jihan : "ji jihan mas" (terlihat malu ditatap ustadz alwi yang berparas tampan)
ustadzah ain : "jihan mba mau ngobrol ber2 sebentar sama mas alwi"
jihan : "oh yaudah mba di dalem aja jihan disini aja ya mba hehe"
ustadzah ira dan ustadz alwipun lebih masuk kerumah jihan menuju ruang santai yang disana terdapat tv dan sofa dan lantai yang diberi karpet dan bantal2 bantal untuk tidur tiduran, ruangan itu hanya disambungkan oleh sedikit lorong dan hordeng hordeng kerang sesampainya disana ustadzah ira langsung memeluk dan mencium ustadz alwi tubuh ustadzah ain sangat bongsor hingga tingginya sedikit lebih tinggi dari ustadz alwi hingga mudah saja mereka untuk berciuman
dengan insting laki laki ustadz alwi membalas ciuman itu dengan lidah yang mulai masuk bermain di rongga ronga mulut ustadzah ira hingga lidah mereka mulai beradu tangan ustadz alwipun mulai bermain dengan meremas bokong ustadzah ira yang montok membuat ustadzah ain semakin liar memainkan lidahnya hingga mereka kehabisan nafas
ustadzah ira : "ehmmmmm sluurppp aahhh haaahhh mass" (melepaskan ciuman namun tangannya tetap memeluk)
ustadz alwi : "haah haahhh kenapa de" (teteap meremas remas bokong ustadzah ira)
ustadzah ira : "mas masih cinta sama aku ?"
ustadz alwi : "cinta mas cuma sama kamu de, mas kangen sama kamu" (memeluk erat tubuh ustadzah ira )
ustadz ira : "jangan pergi lagi ya mas jangan tingalin ira hiks" (sedikit menangis)
ustadz alwi : "iya maafin mas dulu mas terbawa emosi" (kembali mencium bibir tipis ustadzah ira )
menyadari ustadz alwi masih nafsu dan perutnya yang mulai terasa ada benda yang mencolok colok, ustadzah irapun langsung meraba dan mengenggam kontol ustadz alwi dan meremasnya membuat ustadz alwi terkejut
ustadz alwi : "ehmmmm de enak.. . ."( melepaskan ciuman)
ustadzah ira : "aku mau puasin mas biar gak pergi lagi"
ustadzah ira langsung melepaskan sarung ustadz alwi dan memerosotkan kolornya hingga dia kini lebih leluasa untuk memegang dan mengocok kontol ustadz alwi, diapun berlutut didepan selangkangan ustadz alwi kontol ustadzah alwi yang berukuran sedang tidak terlalu besar dan tidak kecil dengan warna bersih coklat muda dengan urat2 biru yang sedikit kelihatan dengan kepala kontol yang sudah memerah membubat ustadzah ira kagum diapun perlahan mambuka mulutnya dan memasukan kontol itu ke mulutnya
ustadz alwi : "ahhhh de kok kamu jadi gini sih ehmmm" (memegang kepala ustadzah ira )
ustadzah ira : "echmmmmsluurrppppppp" (mulai menyedot kontol ustadz alwi)
ustadz alwi : "ehmmmm enak de ahhhhh"
ketika sedang menikmati kenikmatan tiba tiba terdengar suara hordeng kerang yang memang suaranya cukup nyaring membuat ustadzah ira dan ustadz alwi terkejut dan menengok ternyata yang datang adalah jihan
jihan : "mba . . . . .. . . "(melongo melihlat adegan sepong itu)
namun ustadzah ira terlihat kembali menyepong kontol ustadz alwi menyedot dan memutar mutar lidahnya di batang kontol ustadz alwi, hal itu tentu saja membuat ustadz alwi kaget karena disana ada jihan yang sedang memperhatikan mereka
ustadz alwi : "de itu ada jihan ehmmmm ahhh"
jihan : "mba lagi ngapain ihhhh" (berjalan dan duduk disebelah ustadzah ira )
jihan memperhatikan dengan sedikit jijik dan penasaran mulut ustadzah ira yang seperti orang kelaparan lahap sekali sseperti sedang menjilat eskrim, sementara itu ustadz alwi sudah tidak perduli lagi dengan keberadaan jihan karena kenikmatan yang diberikan oleh ustadzah ira dia mulai memejamkan matanya dan hanya bisa pasrah kontolnya dihisap dan dijilat hingga setelah berapa lama ustadz alwi sudah tidak tahan kontolnya sudah berkedut hingga ustadzah ira yang sudah lelah juga mulutnya menyepong mulai mengocok kontol ustadzah alwi dan "croooootttttt ceroooootttttt crooottttt" peju ustadz alwi menyemprot dengan sangat kencang
namun secara tidak sengaja ustadzah ira mengarahkan kontol ustadz alwi ke arah jihan hingga muka jihan yang polos kini sudah berlumuran peju dari ustadz alwi
jihan : "iihhhhhhhhhh mbaaa ahhhhh apa ini ihhh" ( mengibas2kan tangannya ke mukanya)
ustadzah ira : "hahahahah maaf maaf de abis kamu disitu gak sengaja"
ustadz alwi : "eh ahh maaf jihan haha maaf" (menahan tawanya)
dengan kontol yang masih setengah ngaceng ustadz alwipun berjalan mengambil tisu yang dekat dari sana dan mengelap pejunya dari muka jihan dia juga dengan mesra mengelap mulut ustadzah ira yang berlumuran cairan hingga suasana hening sesaat dan merekapun bergantian ke kamar mandi untuk membersihakan diri
singkat cerita merekapun kembali kumpul ke ruang tamu dan mengobrol seolah ingin melupakan kejadian tadi
ustad alwi : "dia gakpapa liat tadi?" (berbisi ke ustadzah ira)
ustadzah ira : "tenang aja mas diamah ade aku bisa jaga rahiasa, ya gak de hehe"
jihan : "iya mas saya bisa jaga rahasia"
ahirnya merekapun kembali ke asrama masing masing
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ketika malam hari dan hari mulai gelap semua orang tua yang mendaftarkan anaknya ke asrama MUFI pun pulang, dan tidak disangka lumayan banyak orang tua yang ingin menitipkan anaknya di asrama pak ahmad bahkan sampai ada yang ditolak karena kamar asrama sudah full, ustadzah neneng, ustdazah indah, reyhan, dan lain lainpun kembali ke kamar mereka masing masing untuk beristirahat namun ketika ustadzah sampai dirumahnya dan ingin menutup pintu langsung ditahan oleh seseorang dan itu adalah shomad
shomad : "teh lembur yu, aku tadi liat mas jafar pergi naik motor jadi bobonya ditemenin aku aja ya hehe"
ustadzah indah : "aduhhh mad cape bange nih" (apalagi ditambah pagi hari dua sudah melayani 3 orang)
shomad : "ayo dong teh udah dari kapan ini aku tahan" (melirik ke kontolnya)
utadzah indah : "ehhmmmm bentar aja ya teteh cape banget asli"
shomad : "siap teh heheh"
merekapun masuk ke kamar ustadzah indah shomad yang baru masuk ke kamar ustadzah indahpun tengak tengok memperhatikan tempat itu dan berfikir disinilah dia akan ngentot ustadzah indah dia mereasa sudah seperti menjadi mas jafar suami ustadzah indah"
ustadzah indahpun mengganti pakannya dengan daster tanpa menggunakan cd dan bh ditambah dengan menggunakan jilbab panjangnya agar tidak terlalu dingin, sementara itu shomad sudah telanjng bulat memamerkan roti sobeknya dan kontolnya yang besar berurat ke ustadzah indah
shomad : "teteh kangen ini gak ayo isep dulu teh" (loncat dan tiduran diatas kasur)
ustadzah inidah yang sudah capepun tidak meladeni ocehan shomad karena dia ingin cepat cepat istirahat dan tidur apalagi ilumnya tidak berlaku untuk shomad dan dia mengetahui rahasianya dengan pak ahmad jadi ustadzah indah hanya bisa pasrah, diapun merangkak dikasur dan menyepong kontol shomad namun dengan posisi 69 sehingga shomad dapat melihat dengan jelas bokong montok ustadzah indah dari balik daster tipisnya shomadpun meremas dan menepuk bokong montok itu
shomad : "ehmmm ahhh sepong terus tehh, gila ini bokong ukurannya montok banget pas banget buat disodok teh" (menggesekgesekan jarinya ke belahan memek ustadzah indah)
ustadzah indah : "ehhmmm achhhh sluurrrrpppp"
shomad : "gila udah basah ajah ini teh sangean banget emang si teteh ahaha"
ustdzah indah : "ahh ahhh dah ah mad cepet teteh cape" (menungging sambil mengangakt dasternya hingga mempertontonkan bokongnya yang montok putih mulus dengan memek gundul yang sudah basah)
shomad : "wanjing udah cape apa udah sange nih hahah siap teh bilang dulu dong shomad entot teteh"
ustadzah indah : "shomad entotin teteh cepet"
shomad : "hahah siap teh"
shomadpun mengarahkan kontolnya ke belahan memek ustadzah indah yang sudah basah, kontolnya yng besar berurat mulai tertelan dengan perlahan membangkitkan nafsu ustadzah indah, tangan shomadpun mencengkram bongkahan bokong ustadzah indah dan dengan cepat menyodok habis kontolnya
shomad : "ehmmmmmm ahhhhhh enak banget teh udah kangen banget shomad sama memek teteh ini"
shomad menggenjot bokong ustadzah indah dengan sangat bar bar sodokannya sangat keras dan kencang membuat ustadzah indah semakin becek sangking kencangnya sodokan shomad ustadzah indah yang semula nungging sampai terdorong kedepan dan semakin kedepan sampai tengkurab, namun shomad masih terus menggenjot
shomad : "ah ah ehmmmmmmmm ahhhhhhhhhhh"
ustadzah indah : " ahhh ahhh pelan mada ahhhh keluarin diluar"
ustadzah indahpun langsung mengeluarkan lendir nikmatnya disusul shomad yang tidak perduli dengan perkataan ustadzah indah menyemprotkan pejunya ke memek ustadzah indah dengan derasnya
shomad : "ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"
ustadzah indah : "ehmmmmmm ahhhh GIMANA SIH KAMU MAD KAN UDAH BILANG DILUAR TETEH LAGI MASA SUBUR"
mendengar ucapan ustadzah indah yang meninggikan nadanya shomadpun merasa takut dan tidak enak, karena bagaimanapun juga shomad adalah adik dari ustadzah indah shomadpun juga takut apabila nanti ustadzah indah hamil karena dia, suasanapun menjadi hening dan tanpa kata2 shomadpun memakai pakaiannya dan pergi dari rumah ustadzah indah, sementara itu ustadzah indah membersihkan peju shomad dan langsung tidur karena kelelahan