Lendir Pesantren ( Part 20 )



Kondisi bu rini yang semakin membaik membuat pak anton senang setiap hari mereka selalu berdua pak anton selalu melayani bu rini mulai dari menyuapi, membantu belajar jalan, sampai memandikan bu rini semua dilakukan dengan pak anton dengan ikhlas dan senang karena memang pak anton sangat mencintai bu rini sampai2 pak anton tidak tertarik lagi untuk mengerjai ustadzah neneng


reyhan dan ustadzah nenengpun bebas bermesraan dan bercumbu karena memang mereka masih tergolong pengantin baru yang mempunyai gairah tinggi apalagi ustadzah neneng kini tidak dipusingkan lagi oleh ancaman sms yang dia belum tahu bahwa sebenarnya itu adalah ancaman dari pak anton mertuanya sendiri, mereka berempat hidup bahagia


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


sementara itu di pagi hari ustadzah indah sedang melakukan kegiatan rutinnya sebagai seorang istri dengan daster dan jilbab panjang halusnya yang biasa di gunakan emak2 ustadzah indah mencuci piring sambil sedikit bersenandung, namun seketika mulutnya tertutup oleh telapak tangan yang kekar pinggulnya dirangkul dengan sangat kencang dibelahan pantatnya terasa ada sesuatu yang yang keras menyelip dan di belakang lehernya terdengar hembusan nafas terengah2 seperti orang sedang nafsu berat


ustadzah indah : "ehmmmm ehmmm ehmmmm"


siapa ini berani beraninya melecehkan aku pikir ustadzah indah, kini tangan kekar itu mulai naik dari pinggulnya meremas dengan kencang payudaranya dengan kasar membuat ustadzah indah menggeliat sehingga benda keras dipantatnya semakin terasa masuk ke dalam belahan, dengan sedikit tenaga ustadzah indah berusaha menoleh dan yang melakukan semuanya adalah shomad yang baru saja pulang


shomad : "halo teh kangen ini ga" (memajukan pinggulnya menekan pantat ustadzah indah)

ustadzah indah : "echmm jangan sekarang mad" (berbicara dari sela2 tangan shomad)


shomad : "kenapa tehh ehmmm" (menggesek2kan kontolnya)


ustadzah indah yang semakin menggelinjang tidak sengaja menyenggol piring yang baru saja dia cuci sehingga membunyikan suara yang nyaring "prangg", hal itu membuat mereka berdua kaget, namun suara piring itu tidak seberapa dibandingkan dengan suara jafar yang menyauti suara piring itu


jafar : "ada apa sayang ?"

ustadzah indah : "gak enggak ada apa apa kok mas cuma piring jatoh"

shmad : "ada bang jafar ?" (berbisik)

ustadzah indah : "iya makanya aku mohon jangan sekarang mad"


dengan sedikit kecewa shomadpun melepaskan pelukannya dari badan ustadzah indah, sebenarnya bisa saja ustadzah indah bercumbu dengan shomad walaupun didepan kedua mata suaminya yaitu jafar namun ustadzah indah tau apabila dia bercinta dengan shomad dia pasti tidak akan bisa mendominasi seperti apa yang dia bisa lakukan ke jidni tomi dan yono, karena menurut abah koda ilmunya itu tidak akan berefek pada shomad


shomadpun berjalan keluar dengan kontolnya yang masih ngaceng meninggalkan ustadzah indah dengan nafas yang masih tersengal sengal, shomad langsung menuju rumahnya dan menuju kamarnya namun sebelum sampai ke kamarnya shomad melewati kamar ustadzah neneng shomadpun masuk kesana dia merasa kangen dengan adik kecilnya yang manja itu namun dia melihat cd dan bh ustadzah neneng yang tergantung di kastok pikirannyapun mulai berdebat disana antara "pakai saja buat coli" dan "jangan dia adalah adik kesayanganmu" ahirnya dengan kontol yang masih ngaceng dan pikirannya yang sayang sekali dengan adik bungsunya itu shomad berfikir mungkin tidak apa2 kan itu cuma cd sehingga shomad mengambilnya bahannya terasa sangat lembut dan langsung membawa kamarnya untuk coli, setelah masuk ke kamarnya shomad langsung membuka semua pakaiannya dan perlahan mencium aroma cd itu terasa sangat wangi dan bau yang khas tangannya mulai mengocok kontolnya sendiri sambil menghirup2 cd ustadzah neneng, tidak puas dengan itu shomadpun mulai mencoba memakai cd ustadzah neneng karena bokong ustadzah neneng yang nonggeng mudah saja cd itu dipakai oleh shomad, namun cd itu tidak bisa menutupi kontol shomad yang ngaceng sehingga kontolnya tetap terlihat nongol dan shomad kembali mengocok kontolnya namun tiba2 pintu kamarnya diketok "tok tok tok"


pak ahmad : "maad kamu pulang ?"

shomad : "arghhh sial sampe coli aja digangguin, iya pak baru sampe" (memakai pakainnya dengan cd ustadzah neneg yang masih terpakai)


rupanya pak ahmad juga baru pulang dari urusan bisnisnya dan sebelum sampai rumah bertemu dengan ustadzah indah, seperti shomad pak ahmad juga ingin meminta jatah namun karena ada jafar pak ahmadpun hanya bisa pasrah dan pulang ke rumah, ahirnya shomadpun selesai memakai kembali akaiannya dan keluar dari kamarnya


pak ahmad : "sebentar lagi ada penerimaan santri baru kamu jangan keluar2 dulu bantu2 disini"


shomad : "iya pak shomad udah tau"

pak ahmad : "nanti juga bakal banyak alumni yang datang untuk bantu2, kakak kamu alwi juga mau pulang"


shomad : "oh mas alwi juga pulang tahun ini pak ?"


pak ahmad : "kemarin sih bilangnya begitu, tahun ini kita harus bisa dapet santri yang banyak karena banyak juga santri yang akan khatam (lulus)


shomad : iya pak diusahain"

pak ahmad : "kalo kakakmu udah pulang kita rapat keluarga"

shomad : "nggih pak"


karena akan ada penerimaan santri baru para santri yang ada disanapun sedikit dibebaskan seperti bebas keluar untuk sekedar jajan dan main ada juga yang mendekorasi ulang kamar2 santri seperti mengecat kamar menghias tanaman agar para orang tua tenang menitipkan anaknya disini, waktu ini juga kadang digunakan para santri untuk saling bertemu dengan santri2 dari asrama lain menskipun hanya berpapasan dijalan ada yang malu2 memberikan surat cinta monyet pacaran diam2 ataupun orang tua yang menjenguk anaknya, karena bukan hanya di asrama AL MUFI saja yang membebaskan santrinya namun semua asrama disana melakukan hal yang sama


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


keesokan harinya ustadz alwi yang berparas tampan tubuh yang ideal serta otak yang encerpun pulang kerumah dari perantauannya mencari ilmu, tidak hanya sendiri ustadz alwi yang tidak sengaja bertemu alumni dari asramanya berjalan menuju rumah pak ahmad


ustadz alwi : "assalamualaikum"

pak ahmad : "waalaikum salam waduh anak bapak yang satu ini ahirnya pulang" (memeluk dan cipika cipiki ustadz alwi)


ustadz alwi : "ya pak bapak sehat ? ini juga tadi ketemu sama temen katanya mau kesini juga bantu2"

merekapun langsung mencium tangan pak ahmad secara bergantian

pak ahmad : "ayo2 masuk dulu duduk dulu"


ustadz alwi dengan alumni yang sekitar 6 orangan itupun duduk di rumah pak ahmad samil berbincang mengenang masa2 dulu saat mereka masih pesantren disana, pak ahmad yang kehabisan kopi langsung berjalan menuju rumah ustadzah indah untuk menyuruhnya membuatkan kopi sambil memberitahu bahwa ustadz alwi sudah pulang


pak ahmad : "indah indahh"

ustadzah indah : "iya pak kenapa kan tadi udah denger ada mas jafar" (berbisik)

pak ahmad : "bukan itu, ituloh adikmu alwi pulang sama alumni2 juga udah ada dirumah kamu buatin minum buat 7 orang kopi dirumah bapak abis"

ustadzah indah : "ohhhh ahirnya pulang juga dia jadi kangen hahah iya deh bapak tunggu aja dirumah nanti indah anterin"


pak ahmadpun kembali kerumahnya untuk bergabung dengan para alumni dan ustadz alwi , sementar itu ustadzah indah mengganti pakaiannya dari daster dengan gamis hitam kesayangannya yang sedikit ketat dibagian toket dan bokongnya karena memang disanalah dagingnya yang paling menonjol dipadukan dengan jilbab lebar birunya yang tidak mempan menutupi toketnya, lalu menyiapkan kopi untuk tamu2


ustadzah indah : "pah aku mau anterin minum dulu buat tamu mas disini aja ya"

jafar : "iya mah"


singkat cerita ustadzah indah sampai dirumah pak ahmad untuk menyiapkan minuman yang sudah dibuatnya


ustadzah indah : "assalamualaikum"


serentak para alumni dan alwi menjawaab "walikum salam" mata mereka tertuju kepada badan dan wajah ustadzah indah yang memang pada saat mereka pesantren disana ustadzah indah masih belum menikah dan sering menjadi target pandangan2 nakal mereka setelah sekian tahun bukan hanya wajahnya yang semakin cantik tapi bodynya tumbuh dengan sangat sehat dan montok


ustadzah indah : "ihhhhhhh ade yang paling ganteng ini gak pulang2 nih haha"

ustadz alwi : "ih mba jangan gini dong malu"


karena banyak santri yang dari berbagai daerah panggilan ustadzah indahpun berbeda2 seperti shomad yang memanggilnya teh dan ustadz alwi yang memanggilnya dengan sebutan mba


ustadzah indah : "ah malu2 segala dulu juga kalo nangis ngadunya ke mba haha"


ustadzah indahpun berluttut dan menaruh kopi yang dibawanya dilanjut alwi salim ke ustadzah indah dilanjut cipika2 cipiki para alumni yang ada disana merasa sangat iri dengan ustadz alwi karena mereka hanya mendapat salam tangan yang merapat tanpa bersentuhan dengan ustadzah indah, dengan adanya ustadzah indah obrolan merekapun menjadi sedikit canggung hingga sampai pada obrolan ke ustadzah neneng


ustadzah indah : "sampe si bontot nikah aja gak dateng parah kamu mah"

ustadz alwi : "oh iya katanya si bontot udah nikah abis mendadak sih jadi susah mba, terus kemana dia sekarang"

pak ahmad : "tadi sih udah bapak ingetin paling juga agak sore dia dateng"


namun sebelum ustadzah neneng datang terlebih dahulu shomadyang datang ke rumah yang kaget melihat rumahnya sudah banyak tamu dengan wajah yang tidak asing


shomad : "loh bang jun ? dateng juga" (bersalaman dengan semua alumni)

junaidi : "waduh jagoan kita baru nongol nih, gimana masih suka berantem gak nih hahah"


junaidi yang merupakan salah satu almuni memang sangat dekat dengan shomad karena dulu ketika shomad sering diganggu junaidiah yang membantu shomad bahkan shomad lebih menganggap junaidi sebagai abangnya daripada alwi karena merasa lebih nyambung dengan junaidi


ustadzah indah : "diamah silat mulu diotaknya haha"


serentak semuanyapun tertawa dan obrolan mulai lebih cair dengan datangnya shomad


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


reyhan yang sedanga santai sehabis bercumbu denagn ustadzah neneng mengingatkan ustadzah neneng tentang sms yang kemarin dibilang oleh ustadzah neneng


reyhan : "mah soal sms itu gimana"


mendengar hal itu ustadzah neneng seperti disambar petir apakah reyhan sudah tau soal sms ancaman itu dan dia menuruti semua perintahnya


ustadzah neneng : "ehh anu sms yang mana pah?"

reyhan : "ituloh katanya sebentar lagi ada banyak santri baru terus kamu diminta bantu2"

ustadzah neneng : "oh iya aku lupa pah, papah bisa anterin" (terasa legarahasianya masih aman)

reyhan : "bisa aja sih nanti minjem mobil tapi sun dulu hehe"

ustadzah neneng : "ih apa sih ayo cepet pah nanti keburu malem sampe sana"


singkat cerita merekapun izin kepada pak anton dan bu rini untuk menginap beberapa hari disana, karen keadaan bu rini semakin membaik dan pak antonpun sedang senang diizinkanlah mereka ke rumah ustadzah neneng dngan mobil pak anton


ketika hari menjelang malam sampailah mereka ke rumah pak ahmad dengan buru buru ustadzah neneng berlari keil disusul reyhan yang membawa beberapa pakaian dikoper


ustadzah neneng : "assalamualaikum" (masuk kerumah)


serentak para tamu yang masih mengobrol menengok ke arah ustadzah neneng sambil menjawab "waalaikumsalam", ustadzah neneng terkejut karena ternyata rumahnya sudah ramai, karena malu ustadzah nenengpun menunduk sambil memberikan salam tanpa bersentuhan namun ketika sedikit melihat para alumni itu ada yang aneh dari salah satu alumninya itu ustadzah neneng terus memperhatikan wajah salah satu alumni yang seolah menyembunykan wajahnya yang mulai berkeringat, dan ahirnya ustadzah neneng ingat dia adalah DODI supir yang beberapa hari lalu dia puaskan dengan mulutnya, kaki ustadzah neneng langsung lemas kini dia juga ikut berkeringat, rreyhan yang menyusul dan menaruh barang2nya di kamar ustadzah neneng langsung dikenalkan ke para tamu dan ustadz alwi bahva dia adalah suami ustadzah neneng, namun karena merasa ini rapat internal reyhan lebih memilih izin pergi untuk bertemu teman2nya diasrama dulu seperti tomi


pak ahmad yang melihat semua anaknya sudah berkumpul langsung memulai rapat untuk acara tahunan ini agar asrama mereka bisa mendapatkan santri lebih banyak agar dapat menambah fasilitas gedung dan memperbaikikamar2 para santri


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


setelah dirasa cukup rapat itu lebih baik dilanjut besok oleh pak ahmad, shomad dan bang jun yang masih ingin mengobrol memilih tidur di asrama di kamar yang masih kosong sedangkan sisa tamunya harus berbagi kasur di kamar shomad dan ustadz alwi, usttadzah nenengpun tidur dikamarnya dengan reyhan tidak terasa hari mulai semakin malam semua sudah tertidur pulas namun tidak dengan ustadzah neneng dan dodi yang masih merasa campur aduk ahirnya ustadzah nenengpun mencoba untuk ke kamar mandi untuk mencuci muka agar pikirannya lebih tenang tidak disangka ternyata dodi sudah berada terlebih dahulu di kamar mandi sehingga mereka bertemu


dodi : "eh maaf neng "

ustadzah neneng : "ehm iya ya anu gakpapa"

dodi : "maaf neng bisa ikut saya keluar sebentar gak ada yang mau saya sampein"

ustadzah neneng : "sampein apa ?"

dodi : "diluar saja disinigak enak takut ada yang denger"


ahirnya merekapun keluar namun tidak terlalu jauh dari rumah karena tidak mau membuat orang curiga, sesampainya di sekitaran samping rumah hal yang tidak terduga terjadi dodi langsung berlutut di depan ustadzah neneng sambil sedikit menangis


dodi : "maaf maaf maaf neng maaf saya tidak tahu kalo neng itu anak bungsungya pak ahmad saya minta maaf atas kelakuan saya kemarin saya khilaf"

utadzah neneng : "eh bang jangan gini iya2 gakpapa bukan salah abang ko"


dodi memang tidak mngetahui bahwa yang kemarin memuaskan kontolnya itu adalah ustadzah neneng anak dari kiyai tempat dia pesantren dulu karena memang pada saat dia pesantren ustadzah neneng masih kecil dan lebih sering dipanggil bontot dari pada neneng, dodi terus berharp itu cuma mimpi atau dia salah orang namun ketika dia sedang bersujud terlihat gelang kaki yang semakin membuat yakin kaki itu adalah yang kemarin dia raba2


dodi : "apa perlu saya bunuh orang tua sialan itu apa dia yang ancem neng"

ustadzah neneng : "bukan ko ini bukan salah dia, dia memang mertua saya tapi bukan salah dia bukan salah kamu juga anggap aja kejadian kemarin mimpi buat abang ya"


dodi yang terkejut mendengar perkataan ustadzah neneng hanya menatap melongo dari bawah memandangi wajah ustadzah neneng yang juga sedikit memerah dan matanya sedikit berair


dodi : "tapi kenapa neng ngelakuin itu kalo ada yang bisa abang bantu bilang aja neng"

ustadzah neneng : "ada hal yang gak bisa neng jelasin bang, makasih tawarannya neng juga mau bilang makasih kalo abang masih anggep bapak neng tapi neng mau coba buat selesain urusan ini sendiri tapi jangn begini bang gak enak kalo nanti diliat orang lupain aja soal kemarin dan tolong rahasian ya bang"

dodi : "iya neng saya janji gak bakal bilang ke siapa2"


ahirnya mereka kembali masuk kedalam rumah dan dengan pikiran yang sedikit plong mereka dapat kembali tidur menyusul yang lain


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


sementara itu jun dan shomad masih asyik mengobrol soal kehebatan mereka masing2, namun jun di mata shomad masihlah idolanya mereka juga saling beradu kuat dengan panco namun kebosanan mulai menghampiri mereka


jun : "mad banyak santri wati yang cantik gak sekarang haha"

shomad : "gak tau bang jarang merhatiin"

jun : "ah dasar kamu mah otak silat kita hidup harus seimbang mad jangn silat mulu cewek juga perlu, kamu belum ada jodoh ya nanti dijodohin lagi hahah"

shomad : "u u udah adalah bang"

jun : "siapa coba ?"

shomad : "ya adalah bang pokoknya"

jun : "bilang aja gak ada jangan2 kamu belum pernah ngewe ya hahaha"


memang dari setiap angkatan atau kelas dari kalian pasti ada saja yang rusak tapi tetep berguna ya contohnya seperti jun ini di asrama mufi, meskipun dia anak yang bandel dan sering berbuat ulah namun ilmu silatnya dapat berguna saat lomba atau ada yang mengganggu asrama


shomad : "kalo itu udah bang"

jun : "wih sama siapa paling kamu jajan, gak enak kalo jajan udah bekas banyak orang gak seru"

shomad : "bukan bang tapi sama..."


hampir saja shomad keceplodan bahwa orang yang sudah dia ewe adalah kakaknya sendiri yaitu ustadzah indah


jun : "siapa ? omong doang nih, abang kasih tau ya kalo lagi bebas begini jaman abang banyak santriwati yang keluar nakalnya ayo ikut abang"


junaidipun mengajak shomad keluar dari asrama santri putra dan berjalan kebelakang gedung untuk menyelinap keasrama santri putri, setelah berjalan menyusuri rumput yang panjang2 junaidi seperti mencari sesuatu di tembok "ahhh ternyata masih ada" rupanya disana terdapat lubang kecil untuk mengintip dan menguping salah satu kamar santri putri


jun : "stt mad jangan berisik nih liat dengerin liat mereka lagi ngapain"


ahirnya shomadpun ikut mengintip dan menguping santri putrinya yang tidak lain tidak bukan adalah ira, euis dan ain melihat mereka tidak memakai jilbab saja karena sudah berpuasa membuat shomad ngaceng apalagi mendengar obrolan mereka yang ternyata ira diam2 meminjam hp dari pacarnya yang baru ketemu tadi sore karena beberapa hari ini memang para santri di bebaskan keluar asarma sehinga ira tidak perlu lagi sembunyi2 untuk salaing bertukar surat sehingga pacarnya memberinya hp dan tanpa sengaja ira melihat koleksi video bokep pacarnya yang juga santri mereke ber3 pun menonton video itu dengan duduk yang gelish dan malu2


jun : "gila tambah liar aja santri2 jaman sekarang"

shomad : "tenang aja bang nanti aku hukum mereka"

jun : "hukum apa ?"

shomad : "aku sita hpnya lah bang"

jun : "bodoh kamu nanti kita kasih hukuman mereka yang lebih bikin mereka gak bisa liat video itu lagi

shomad : "caranya bang?"

Popular posts from this blog

Bokong Besar Mamaku Yang Menyejukan Jiwa ( Chapter 12 End )

Lendir Pesantren ( Part 3 )

Tetangga Kontrakan STW