Mama-Mama Hot ( Milf ) Episode 28

 Mama-Mama Hot ( Milf ) Episode 28


( Strangers In The Night )



Sore setelah bertemu dengan Intan aku tidak bisa tidur malam itu. Mulai muncul Desire yg entah kenapa aku merasa tenang.. Tidak ada rasa takut.. Tidak ada rasa khawatir.. dan merasa bahagia. Pikiran ku melayang, tak percaya kalo aku sudah memiliki genggaman tangan yg aku cintai. Mulai muncul Desire, dan otomatis desire itu menyuruh hati untuk bisa memiliki.


I'm fallin' Love


Hampir tiap waktu aku memikirkannya, mengobrol, berkomunikasi, bahkan sebelum tidurpun aku ingin tahu apa yg sedang dilakukannya.


Damn.. That's feels so weird.. Even for me..


Coba definisi kan Cinta aku yakin banyak yg lidahnya kelu. Cat got your tongue. Tidak ada yg bisa menjelaskan. Karena ini urusan hati.


Cinta raja bisa ditolak oleh gadis hamba sahaya, atau cinta seorang wanita panggilan bisa menyatu dengan cinta nya raja.


Mangkanya ia seperti senyawa kimiawi, yg terkadang bisa jadi obat atau malah bisa menjadi Racun.


Mungkin Perasaan ku dengan intan seperti...


"The World was Clear And Bright"


Terang, sejuk dan tahu apa yg mesti dilakukan. Aku ingin melakukan yg terbaik buatnya. Karena tidak ada lagi yg ingin kita lakukan kepada orang yg kita cintai, kecuali berusaha untuk membuat nya bahagia.


Terlebih dahulu aku ceritakan tentang keseriusan ku tentang intan dengan teman paling dekatku tibyan. Si gila itu bukannya senang malah menertawaiku. "Hahaaaa.. Berarti lu udah tutup buku brow.."


"asem luh, temen mau bahagia.. Bukannya seneng malah ketawa.."


"hahaha... Gw kasih tau tah.. Pernikahan itu ikatan sakral, yg terus mengikat ikatan suci HANYA DENGAN SATU WANITA sampe maut memisahkan.."


omongan sobatku ini sangat benar, tapi entah kenapa... seperti muncul tekanan buat diriku, melihat raut mukaku yg diam.. tibyan malah tertawa kencang..


"Hahahahaha.. Tutup buku lu brow.."


"Somplak.."


"si may tau ngga.."


"itu dia.. Sebelum gw ngomong ke elu.. Gw ngomong dulu ke dia..."


"kata dia gimana..?"


May


Terlebih dahulu aku menjelaskan ke tibyan pada kejadian dua hari lalu, ketika bertemu dengan may di sebuah tempat makan yg sepi pengunjung.


Sebelum memutuskan untuk menyanding intan. Tidak ada orang yg aku beritahu lebih dahulu kecuali may.


Dia adalah orang yang pertama yg tahu sebelum teman temanku. Dan memang ada beberapa hal yg mesti aku bicarakan terutama tentang ryan.


Akan sangat sulit bila kita memberi tahu tentang hal semacam ini kepada seorang yg pernah menjalin hubungan di masa lalu. Artinya sangat sulit bila kita bilang ke mantan..


"Neng.. Aa mau nikah..!"


Hahahaaa..


Ini pasti akan sangat sulit dan mungkin terasa pahit. Tapi aku ingin semuanya terbuka. Tidak ada yg ditup tutupi. Pun dengan May yg notabene adalah wanita pertama yg selalu ada di pikiran ku siang dan malam.


Tentu tidak mudah. Butuh proses, butuh keberanian. Karena kita ingin semua baik baik.


Kalo kita perhatikan reality couple pasangan sekarang , baik yg sudah putus atau bercerai.. ketika mereka putus.. hubungan mereka dengan satu sama lain justru "betul betul" putus..


No phone call. No contact, no communication.


Disconnected...


Somehow.. Dia menjadi seperti orang yg asing ..


Somehow.. Kita seperti tidak mengenalinya lagi..


Bahkan tidak sedikit yg masih menyimpan rasa sakit yg luar biasa karena mengingat masa masa berhubungan yang lalu.


Tapi tidak denganku bersama may, ada hal yg bisa dibangun dengan mantan bila kita bisa dewasa menyikapi nya.


Bila Kita masuk ke kehidupan orang dengan cara baik baik. Maka.. Kita pun harus keluar dengan cara baik baik.


You have to finish of what you start.. NICELY..


Selama ini, setelah pertemuan dengan may ditaman waktu itu, sudah tentu gejolak itu masih ada, ada rasa "ingin" kembali.. Ada rasa "ingin saling memiliki. Tapi aku sadar,


keinginan kita dibatasi oleh keinginan orang lain. Ga mungkin aku egois ingin memiliki dia secara utuh, itu yg harus aku sadari.


Karena itulah hanya "Silver line" garis yg kupertahankan.. Jalan tengah Agar bisa membuat hubungan ku dengan may baik baik. Cukup bisa melihat ryan bahagia, aku sudah bahagia.. Cukup diberi kesempatan untuk bisa membahagiakan ryan, itu adalah salah satu anugerah kebahagiaan ku.


Disini dirumah makan yg sepi ini, kami berbicara layaknya teman ke teman.. Sangat akrab dan hangat, dia seperti satu satunya teman wanitaku yg mengerti keadaanku.


"May.. Kayanya waktu aa udah tiba"


kataku disela sela obrolan hangat ini..


"Aa bakal settle down" tambahku


May terdiam,..

kaget dengan pernyataanku.. Dia melihat ku sejenak, paham dengan maksudku dia bilang..


"ama siapa a.."


May langsung menunduk tidak melihat wajahku..


"ama orang yg tadinya ngga aa kenal"


Aku beri lihat fotonya, may melihat foto itu tersenyum dan bilang


"cantik..."


"bukan itu.."kataku


" itu nomor ke sekian.. mungkin ini memang udah waktunya.. " aku tambahkan sambil melihat lihat ke gelas kopi yg kupesan


May meletakkan kembali foto di hape itu, dia bilang


"may ngerti.."


dia terdiam. Suasana yg tadinya hangat tiba tiba menjadi dingin, aku tau dia sedih, aku bisa melihat raut mukanya yg asli. meskipun wajahnya memang tersenyum, tapi dia tak bisa membohongiku,


Dia sakit...


Aku menunduk tak melihatnya. Terus kepegang gelas kopi itu sambil merasakan rasa sakitnya. Aku memang bilang kalo ini terasa pahit. Tapi aku ingin terbuka. Akan lebih sakit lagi kali aku menutup nutupi pernikahan ini.


May tahu kalo aku khawatir membicarakan ini, dengan dewasanya sambil tersenyum dia bilang..


"aa ga usah mikir apa apa .. May biasa aja"


Ia menambahkan


"aa tau ngga kenapa may mutusin mw ketemu aa hampir 8 tahun ga ketemu.."


"Apa..?"


"may mau mempertemuin ryan sama aa.. Udah gituu....


May memegang tanganku dan bilang


" May udah siap.."


"Siap..,"? " kataku bertanya


"May siap.. Pasti aa nikah, punya anak.. May siap ngeliat itu semua.. Pasti sakit aa.. May tau.. Tapi may udah siap.."


"aa ga usah mikirin apa apa.. may bakal baik baik aja.... Kalo emang dia yg terbaik.. Go with your heart" .."


Aku terharu mendengarnya..


Aku memeluknya..


"Makasih buat semuanya" kataku..


"sama sama aa.. Makasih juga buat semuanya"


Aku seka air mataku juga may.


"Pesan may.. Aa jangan cerita ke siapa siapa tentang ryan..may sakit kalo aa buka tentang ryan ke siapapun"


aku mengerti maksudnya.. Semakin banyak air mataku keluar..


"ya.. Aa akan jga rahasia ini buat may.. Tolong jaga ryan baik baik.."


"yaa.."


"yuk.. Masuk mobil.. Ga enak diliat orang.."


Aku masuk kedalam mobil, hari sudah malam. Aku diam sejenak menghabiskan air mata ku dimobil, juga dengan may, aku peluk kembali dan aku cium


"makasih buat semua may.. Semua bakal baik-baik aja buat kamu dan ryan"


"iya aa.. Sama sama.."


Aku seka air mataku aku nyalakan mobil. Untuk menghilangkan rasa sedihku ku stell radioku.. Terdengar lagu dari Frank Sinatra "Strangers in the night". Lagu itu mengayun pelan menemani malam kami.


Ini semacam lagu kenangan kami di pertemuan yg terakhir itu.. Karena Entah kenapa...

Lagu itu membuat kami tenang.. Dan bisa melupakan yg sudah sudah..


Lewat Strangers in the night ini kami hilangkan keluh kesah ini, karena kami paham.. Bahwa bahagia dan sedih merupakan romantika kehidupan yg akan selalu berputar... Berharap bahwa esok kita semua bisa merasa bahagia kembali..


Strangers In The Night... Exchanging Glances....


Bersambung 

Popular posts from this blog

Lendir Pesantren ( Part 3 )

Bokong Besar Mamaku Yang Menyejukan Jiwa ( Chapter 12 End )

Binalnya Istriku Dewi ( Part 35A )