Cinta Yang Liar ( Part 102 )

 Cinta Yang Liar Part 102 


Ah, salahku juga. Apapun yang terjadi dia memang anak dari suami pertamaku dan pasti ada sifat yang menurun darinya ke anakku.


 Kenapa aku harus mengungkitnya waktu itu, benar-benar bodoh aku ini. untung saja aku tidak merusak kebahagiaanya dengan mulutku yang asal ceplos ini. maafkan ibu nak jika keceplosan, setelah ini ibu akan menjadi ibu yang baik buat kamu. dia adalah masa lalu kita berdua, laki-laki itu sudah tidak akan lagi bisa berjalan di tanah ini dengan leluasa.


Heri mengatakan kepadaku kalau ada perubahan yang aneh pada tubuh mahesa dan nico. Tubunya bisa digerakan tapi tak bisa senormal biasanya. Sedikit-sedikit langsung lemas, ada kemungkinan arya yang melakukannya. Mungkin karena kebenciannya yang membuat dia melakukannya. Ayah wicaksono dan Ibu Mahesawati, aku tidak tahu apa yang pernah kamu katakan kepada arya tapi anak itu telah tumbuh menjadi lelaki yang sangat dikagumi oleh banyak orang.


***


Hari berganti dan waktupun berlallau.


Beberapa anggota koplak sudah menikah mendahuliku, Wongso + asmi, Dewo + Dewi, Aris + Risa, Dira + Eko, Tugiyo + Ana, Udin + Ani, Joko + Ita, Paijo + Falah, Karyo + Yati, Hermawan + ninda, Anton + Anti. Aku datang semua kepesta pernikahannya, menjadi saksi ketika proses ijab dan qabulnya. Selalu aku yang menjadi saksi pernikahan meraka.


Tapi hanya satu yang tidak pernah kami semua datangi, dira + eko, entah dmana mereka menikah. Yang jelas setelah mereka melangsungkan pernikahan di luar negeri merek kembali ke negara tercinta ini. ketika kami para koplak dan keluarga koplak, hanya itu saja, datang kerumahnya karena mendengar kabar dira + eko pulang kami semua terkejut.


 Dira benar-benar berbeda dengan dira sebelumnya, dira memang benar-benar seperti perempuan. aku tarik dira bersama dengan koplak yang lainnya.


iih ada apa ini? dira ndak mau lho kalau di gang bang ucap dira


gundulmu su! Aku mau tanya su, itu kenapa jakun kamu hilang? ucap wongso


koyo cewek tenanan kowe su (mirip cewek tenanan kamu njing) ucap karyo


iiih… operasi dong, jaman modern ucap dira, tiba-tiba


sayang, anaknya nangis dikasih susu dulu sayang ucap eko, semua yang datang nampak kebingungan


Dira menggendong seorang bayi cewek yang seumuran dengan marta, sedang meminum susu formula yang diberikan dira. Semua keluarga koplak sudah tahu kalau dira itu laki, bukan cewek. Ibu juga sudah memeberitahukan ke ayah sebelum berangkat ke rumah dira.


itu anak kamu dir? ucapku, dira mengangguk


siapa namanya? ucap tugiyo


Eldira Estianti Blezinski, panggilannya Eldira hi hi hi ucap dira


yaelah, nama artis dibawa-bawa ucap wongso


biarin idolaku, emang kenapa? oia… kalian jangan ngomong yang sebenarnya sama eldira, biar aku yang ngomong sama eldira kalausudah besar nanti tentang aku sebenarnya, awas kalau kalian ngomong duluan! ancam dira


ndak bakalan kaleee… ucap kami bersama


Dira, seorang lelaki ganteng yang pernah aku temui di semak-semak saat itu. kini berubah menjadi seorang perempuan, sudah berkali-kali kami semua menyadarkannya tapi namanya dira tetap saja tidak pernah mau. Dia adalah yang terkuat dari kami semua, tak ada yang berani dengannya apalagi kalau marah.


 Terkuatnya hilang tersembunyi dibalik kelembutan sifat perempuannya itu, tapi tetap saja kami semua takut.


Karyo yang bertubuh besar saja pernah keyok sama dira, dewo, wongso yang lainnya bahkan aku pernah kewalahan ketika dira marah dan mengamuk. Butuh 11 orang koplak menghentikannya, yang terkuat tapi dia yang selalu membuat kami tertawa dan menggoda kami.


maaaas… ucap dian didalam kamar, kini dia selalu memakai pakaian lengkap, tidur pun tak mau di elus


iya… ucapku


lama banget ucapnya


apanya? ucapku


nikahnya balasnya


ya kan bulan depan sayang, sabar dong, mas juga sebenarya dah ndak kuat ucapku


dira dah punya momongan, kemarin asmi bilang sudah 2 strip, terus risa juga ada juga sih yang belum ucapnya, aku semakin bingung menghadapi dian


sabar… ucapku memeluknya, dan kuelus kepalanya hingga dia tertidur


Pikiranku melayang menambah beban dalam otakku, semua memang sudah dipersiapkan tapi yang namanya jiwa anak muda pastinya belum begitu siap dengan semua ini. Waktu berganti dengan rintangan akan ngaceng naganggur telah aku lewati. Prosesi pernikahan dari awal hingga akhir telah aku lewati, hanya resepsi yang belum. Satu persatu teman kuliah dan teman SMA-ku datang begitu juga dengan teman sekolah dan kerja dian. Aku memakai pakaian adat yang memeperlihatkan dadaku dan dian memekai pakaian adat yang hanya menutupi sebagian tubuhnya dan berbalut jarik. Aku dan dian mejadi ratu sehari di gedung pernikahan ini. Dan…


yo yo yo… aryaaaa… akhirnya tidak jomblo ha ha ha ucap rahman yang menggendong bayi perempuan


kang? Gila bener! Hamil semua itu? ucapku


5 hamil, satu dah jadi nih ucapnya bersalaman denganku di atas panggung kehormatan


yang ini??? ucapku


mama aku bro, kamu diem saja ya bro bisiknya


beneran kamu kuat kang? ucapku


ya kuatlah, 1 hari 6 wanita, masing-masing 2 ronde. Ha ha ha ucapnya bangga


hai ar… akhirnya ndak jomblo juga kamu yah ucap ana


Satu persatu istri rahman meyalamiku dan berfoto bersama, tampak tante ima juga datang menyalamiku. Selama aku ngobrol lama dengan rahman, tante ima ngobrol bareng dengan ibu dan ayahku.


***


diyaaaah… muach muach ucap sahabatku ini, karima, mencium pipi kiri dan kananku, kemudian langsung aku peluk tubuhnya


wah, jadinya sama ariya nih? Seneng banget tuh diah, dulu sering banget curhat tentang kamu ar ucap ima


apaan sih kamu ma, sudah deh ucapku


maaf kemarin ndak bisa datang, biasa ngurusi anakku satu-satunya ucapnya, aku sudah tahu semua kalau dia menjadi bagian dari hidup anaknya


lha ndak nikah lagi saja ma? ucap masku


ndak ah, males ngurus anak saja sama istri-istrinya, tuh besok mau lahiran juga ucap ima


oh iya… sekali lagi selamat ya yah, dan ar, jagain tuh diah. Hi hi hi canda ima


kamu juga ya selamat dah mau jadi nenek ucapku


heem… ucapnya


Akul ihat ima kemudian menyalami arya dan diah anakku, tiba-tiba…


hai tante, aku ajeg temennya arya kalau ini felix temannya dian ucapnya, dengan perut sedikit membesar


eh, oh iya, kalian sudah menikah? ucapku


sah nya sih sudah, tapi resepsinya nunggu ini lahir dulu ucap ajeng


oh iya, ya sudah tuh arya sama dian ucapku kemudian memandang mereka bergerak menuju arya dan dian


mamaaaaa… ucap seorang perempuan, aku seakan tidak asing tapi aku tidak ingat


eh, iya… ucapku, kenapa memanggilku mama?


selamat buat pernikahanya kemarin, maaf tidak bisa datang dan selamat juga adikku sudah menikah sekarang ucapnya


oh iya ma, kenalin ini alan mantu mama juga. Maaf kemarin pas nikahan ndak undang-undang habis, mas alan ndak ada liburnya, jadi nikahnya sederhana saja ucapnya,


om, tante. Maaf ya ndak bisa ngundang.. ucap alan


eh, ndak papa, tapi mama jadi bingung deh ucapku


erlina, kakak angkatnya arya, ndak keberatan kan ma? ucapnya


oh iya iya… ndak keberatan dong punya anak cewek lagi, sudah empat sama kamu berarti ucapku


makasih mama… ucap erlina dan kemudian melangkah ke arah arya-dian, mereka berenam berfoto bersama.


Anakku… anakku… kamu foto sama cewek-cewek yang kamu perawani, dasar!


***


ajeng? lho kok? Pak felix? aku terkejut ketika melihat ajeng dan pak felix


felix, kamu itu ucap istriku dian


santai yan, sah dulu kok terus baru besar tapi resepsinya nanti setelah lahiran ucap pak felix


hadeeeeeh… ucapku bareng dengan istriku


selamat yah, besok gantian lho kalau aku resepsi ucap ajeng dan kami mengangguk


adikkuuuuuuu… ucap mbak erlina


mbakkuuuu… ucapku menirukan


kecil-kecil udah nikah ya hi hi hi selamat ya dik, yan.. ucap mbak erlina


iya mbak sama-sama, lha ini calon suami? ucap dian setelah memeluk mbak erlina


suami kaliii, maaf kemarin ndak undang-undang sederhana saja, tapi kalau mau ngado ndak papa sih hi hi hi ucapnya


arya, selamat ya? ucap alan


eh, mas sama-sama… wah tapi sayang ndak undang-undang ucapku


Kami berenam kemudian mengobrol bersama, dan berfoto bersama. Aku dicubit oleh dian ketika aku melamun, jelas saja perawan mereka hilang di dedek arya.


gila lu kak, foto sama vagina berdarah ha ha ha ha ucap dedek arya


diem kamu! bentakku ke dedek arya


Setelah mereka pergi…


seneng ya ketemu sama yang dulu… yang dapet pertama kalinya, tiga-tiganya lagi, gitu ya sampe bengong… heghhh… ucapnya sembari mencubitku


auchh… sakit cinta… jawabku


tapi sekarang kan kamu cintaku lanjutku


dasar… cinta…. ucapnya sembari memeluk lenganku


Satu persatu pakaianku di lepasnya hingga aku telanjang, setelah semua tubuhku diguyur air dingin. Kini kami berendam di air hangat dengan ketelanjangan kami. aku dipeluknya, di ambilnya air dan kemudian di tuangkan di kepalaku.


mas itu… aneh-aneh pengennya ucapku, tubuhku menjadi segar kembali


aneh-aneh kan sama istrinya ucapnya


pengen apa lagi mas? godaku


pengen dikamar mandi jawabnya


sekarang? ucapku


ndak besok saja, kalau sekarang ade capek, pengen santai bersama istri mas… ucapnya


ini sudah santai, kalau memang beso itu tangan jangan nakal kenapa? ucapku ketika tangannya memainkan susuku


nakal gimana? Itu kan punyaku, hak milik pribadiku, mau mas pegang, mas sedot ndak ada yang boleh melarang ucapnya


iya… iya… punya mas… tapi ade pengennya, yang punya ade tidur tuuuuh… kok bangun ucapku


eh, ndak bisa semua punya mas, ucapnya


yeee… ya ndak bisa to ya, curang, mas curang ah, emoh ade… weeeek… ucapku


iya, iya mas suruh bobo ndak mau de, gimana? ucapnya


ade ndak mau boboin lho hi hi hi… ucapku


ndak papa, besok ade bakalan capek mboboin ini dedek mas he he he ucapnya


mas bisa saja… maaaaaaaas… dipeluk yang kenceng manjaku


Selepasnya kami berendam, kami berbincang sejenak di sofa depan TV. hingga kantuk menyerangku dan suamiku membopongku ke dalam kamar. tubuhku ditelanjanginya sekali lagi hingga kurasakan tubuh telanjangnya memelukku.


Pagi hari…


mas, mas itu aneh-aneh deh… ucapku


wuuuu seksi sekali ini cewek, towel ah pantatnya… ucapnya


maaaas, ade lagi masak ntar mas ndak makan pagi lho… jangan digangguin teruuuuus… ucapku


uuuhh… gedenya pantat kamu, seksi sekali… ucapnya sambil meremas pantatku


ih mas, ade ngambek lho, ndak mau masak ucapku sedikit keras, tiba-tiba dia memelukku


ini punya siapa? Ini, ini terus ini? ucapnya yang menunjuk wajahku, dadaku, vaginaku dan pantatku diremasnya


mas, tapi kan jangan diganggu dulu, sudah ade disuruh pakai ini lagi ucapku, merasakan batangnya tegang di belakang pinggangku


hiks istriku ndak mau, terus aku sama siapa hiks… ucapnya


eh.. iya… iya… tapi jangan digangguin dulu biar, ade masak dulu ya? ucapku


he he he ndak mau, aku berhak atas milikku ucapnya dengan gaya sok


oke, ndak masalah tapi ingat, kalau ade masaknya lama dan mas lapar jangan salahin adeucapku tegas


heem… bisa beli diluar kok, kalau yang ini ndak ada yang jual muach muach… ucapnya mengecup-ngecup punggungku


Hanya menggunakan apron, alias celmek yang menutupi dada dan vaginaku. Tubuhku telanjang hanya ditutupi apron itu saja.


 membuatku sempat risih tapi mau bagaimana lagi imajinasinya terlalu banget, kebanyakan nonton video porno kali. hu..uuuh! tiba-tiba pinggulku ditarik kebelakang, secara spontan kedua tanganku memegang meja dapur. Dan…


egh… masssshhhh…. mmmmhh…. desahku, aku tidak mau menolaknya, masa bodoh dengan masak, vaginaku terasa nikmat ketika lidahnya menyapu. Kedua telapak tangannya membuka pantaku lebar, shingga dengan leluasa dia bisa menyapu bersih vaginaku.


massshh… itil ade mashhhh… mmmhhh…. desahku


Aku rasakan lidahnya memainkan klitorisnya, hingga membuatku semakin menahan desahku. Bibir bawahku ku gigit karena nikmat yang menderaku. Kakiku direnggangkannya, kepalanya menengadah di bawah selangkanganku, aku bisa melihat wajahnya dengan mulut terbuka dan lidah yang menjilati klitorisku. Terasa jari-jarinya mengocok vaginaku.


Ahhh masssshhhh… itu aaaahhhh… aduh massshhhh enakkkkkkhhhhh ergh… desahku


masssshhhh masssshhh massshhhhh eghhh masssssshhhhh ade keluarrhhhhhhhh teriakku keras ketika mengucapkan kata keluar, pahaku langsung menjepit kepalanya, tubuhku mengejang cairanku tumpah seperti pipis.


Aku merasakan ketika kepala suamiku meronta, tapi mulutnya seakan mencoba meminum cairanku. Setelah beberapa saat, aku membuka pahaku, suamiku bangkit dan mengelap wajahnya yang belepotan dengan cairan adri vaginaku. Tanganku masih di meja dapur yang terbuat dari bata ini tapi tubuhku beringsut turun, turun kakiku tertekuk dan aku bersanda pada meja dapur. Kulirik wajahnya tersenyum kepadaku dan mengarahkan penis besarnya ke wajahku.


hash hash hash… disuruh ngapain mas? ucapku


ya sudah, kalau ndak mau… he he he godanya, yang tahu aku sudah diubun-ubun


eng… Pukulku pada pahanya


Langsung aku raih dengan tanganku penis besarnya dan aku bangkit dari sandarku. Aku majukan kepalaku dan mulutku terbuka mengulum buah zakarnya. Lidahku menari-nari disana, dan bagian tersensitifnya bagian bawah antara buah zakar dan anusnya aku jilat.


 Entah tenaga dari mana, setiap kali penisnya berada didepanku aku merasa, aku harus segera menikmatinya.


Dari bawah buah zakarnya jilatanku naik, ke batang, kusapu bersih batang itu hingga semua batangnya terkena air liurku. Dan sampailah pada puncaknya, tubuhku sedikit aku angkat dan ku lepas apronku, kujepit penis besarnya dengan kedua buah susuku. Naik turun, kuludahi penisnya agas dengan mudah melewati lembah susuku. Aku memandangnya…


istriku memang paling tahu keinginanku… ucapnya


dan kamu paling tahu keinginanku suamiku sayang… puaskan aku ya sayang ya hash hash ucapku sembari menaik turunkan dadaku


pengen berapa kali? ucapnya


terserah suamiku, tubuhku milikmu mmmppph… ucapku yang langsung menelan habis penisnya


istriku doyan banget sama kontol suaminya ya ughhh enak yang.. terus yang yang dalam sambil dijilath jilath uhhh… racaunya


Aku mengulum dengan lidahku bermain-main di batangnya. Hingga kepalaku ditahannya dengan kedua tangannya, dan lepaslah mainan kesukaanku dari mulutku. Kedua tangannya menyelip diantara ketiakku, perlahan diangkat tubuhku dan diposisikan menungging di meja dapur.


sudah siap? Mau dimainin dulu ndak? ucapnya


cepeth… kalau ndak dimasukin, bobo sama gulinghhh owhhhhh sayang aduh pelannnhhhh erghhh… pelan dulu sayang, mentok banget dalam banget sayangku… racauku


memek istriku lezat sekali, kamulah yang termuah dihatiku sayang… aku mencintaimu, i love you ucapnya, kata-kata cintanya membuatku sedikit terbakar…


apa sayanghhh… ucapku memintanya lagi


aku mencintaimu sayang… i love you… ucapnya, ah kata-kata yang selalu tidak pernah dilupakan olehnya, kata-kata yang sebagian besar wanita menunggunya ketika melakukan persetubuhan dengan suaminya, ohhh nikmat sekali…


iya, sayang akujugah cintah kamuhh owhhh nikmath banget kontol sayaang dih..didalam memek ade… nikmati memek istrimu sayang, owhhh… goyang lebih keras…. sesuka sayanghhh… racauku


pasti sayang… memekmuh itu sempith selalu… sudah dimasuki sempitthh terusss ohhh… oh cinta aku cintah kamu istriku yahhh memekmu nikmat sekali racaunya


tiba-tiba goyangannya berhenti, ketika aku hendak protes kaki kiriku diangkat. Ah, sepeti video yang ada di sematponnya, kembali dia menggoyang pinggulnya. Memasukkan dan mengeluarkan penis kesayanganku di dalam memek HM-nya. Terasa mentok, penuh, dalam sekali penisnya menusuk vaginaku.


sayanghh… ade mauuuuh keluarrrhhh mau pipis lagihhhh… owhhh sayanghhhhlagi terusssss sedikith lagi… goyangannya semakin cepat


ahhh sayanggghhhh massshhhku suamikuhhh owh… nikmat sekaliiihhh yaaahhh terusssshhhhh… racauku


arghhhhhhh…. teriakku


Tubuhku mengejang, masih dalam posisi mengejang aku langsung ditariknya. Wajahku masih wajah dengan penuh kenikmatan, masih ada rasa lelah. Agak aneh mungkin ketika wajahku merasakan orgasme, tapi tubuhku langsung dinaikan ke meja makan. Cairan seperti pipis keluar dari vaginaku tercecer di lantai hingga di meja makan saja ada yang keluar.


Tubuhku terlentang, dan masih sedikit mengejang, dia naik dan langsung memasukan penisnya kedalam vaginaku. Tangannya tertekuk di samping kepalaku, wajahnya begitu dekat denganku, bibirnya pun mendarat ke bibirku. Dan pinggulnya mulai bergoyang, memompa vaginaku kembali.


mmmpppphh…. mmmmmmmmmmppphhhh….mmmhhhmasmmmmmppphh… aku sudah tidak bisa lagi berbicara bibirnya terus melumat bibirku


Goyangannya semakin keras, semakin liar dia tidak peduli lagi dengan vaginaku yang masih lelah. Tapi aku menikmatinya, tubuhku menikmatinya. Tanganku memeluk lehernya, kami berciuman erat, melumat dan aku memejamkan mataku tatkala puncak ketiga semakin dekat. Seakan dia tahu, dia lebih cepat lagi memompa vaginaku. Dan…


Crooot… crooot… crooot… crooot… crooot… crooot… crooot


Semburan sperma aku rasakan didalam vaginaku, tubuhku mengejang. Pipis, aku pipis lagi dapur rumahku pasti akan berbau sperma dan pesing. Tubuhku meliuk-liuk tertahan oleh tubuhnya, hingga aku reda. Aku membuka mataku, kulihat matanya memandang mataku dengan lembut.


Nafasku berderu seperti tembakan meriam, mengambil nafas sebanyak-banyaknya karena oksigen semakin sedikit didalam tubuhku.


 Bibirnya kemudian menciumku dengan lembut, tangannya mengelus kepalaku dengan lembut. Keningku dikecupnya, pipi, hidung dan mataku. Aku hanya tersenyum dengan nafas terengah-engah.


aku akan selalu memompamu sayang, aku mencintaimu, benar-benar mencintaimu hanya kamu yang bisa dan paling bisa mengerti aku, aku akan menjagamu dan menjaga tubuhmu, hatimu dan cintamu, karena kamu satu-satunya yang bisa membuatku bangkit dari keterpurukanku, dan aku akan membawamu kemanapun aku berada, tak akan aku tinggalkan kamu walau 1 hari saja ucapnya, terasa wajahku memerah…


maaaaassss… pelukk… hanya itu yang bisa aku katakan, penisnya mengendur terasa dibawah sana, terlepas dan cairannya keluar dari dalam vaginaku


Lama sekali aku berpelukan dan tenaga kami sudah kembali lagi walau sedikit. Suamiku turun dari meja, membopongku dan merebahkan tubuhku di sofa. sambil berbisik…


nanti lagi, mas mau beli maem dulu ya… ucapnya


cepetan… ucapku, sambil memeluk lehernya


ade istirahat dulu saja, nanti makan terus lagi ya… ucapnya


sekarang saja ade siap… pokoknya cepet maaasssss… manjaku


iya… ade istirahat dulu ya… ndak usah mandi, I LOVE YOU DIAN aku mengangguk tatkala dia mengatakannya


Selang beberapa saat, dengan tubuh masih lemas di sofa dan apron masih di pinggangku. Aku dengar teriakannya Pintu mas kunci, ade bobo dulu, aku sudah tak sanggup menjawab karena rasa kantuk menyerangku. Gitu kok tadi bilang siap, diaaaan… dian. Sepulannya dia dari membeli makanan…


mas… jangan digoyang ntar ade ndak bisa nyuapin mas manjaku setelah dia pulang dan membangunkan aku


bukan mas yang goyang, tuh pinggang siapa yang goyang? ucapnya, malu sendiri aku


Aku dipangkunya dengan penisnya masuk ke dalam vaginaku. Rasa geli, dan sedikit agak-agak gimana gitu ketika penisnya mentok didalam membuatku menggoyang pinggul.


di kunyah ade dulu… ucapnya, manjanyaaaaa… eh, aku kan juga seperti itu kalau mau makan, malu sendiri.


Setiap aku menyuapinya dengan mulutku, aku merasakan hasratku selalu naik. Apalagi pinggulku bergoyang sendiri, membuat sensasi menyuapi suamiku ini menjadi sangat erotis. Ciuman lama, dan aku menggoyang tubuhku terus.


aaaaaarghhhh…. egh egh egh egh… aku memandangnya dengan kepala sedikit menunduk dan kedua bola mataku berada diatas, aku keluar.


iiih makan kok keluar, pipis lagi… tuh tambah bau pesing he he he… ucanya dan aku ambruk sebentar ditubuhnya, setelah aku tenang


habis enak mas… ucapku


itu satu piring belum selesai lho… ucapnya


habis mas aneh-aneh masa makan sambil NGENTOTIN ISTRINYA! ucapku


lha mau apa ndak? godanya


mau, tapi lama nanti makannya.. ucapku


Setelahnya aku mencoba berkonsentrasi pada makan, hingga semua makana telah habis.


 Suamiku langsung membopongku dengan menggoyang pinggulnya. Terus bergoyang hingga masuk ke dalam kamar mandi. Bath-up telah terisi air, aku didudukan dipinggiran bath-up dengan kaki membuka mengarah ke arahnya yang berada dalam bath-up. Disiramnya vaginaku dengan air, dan dicucinya.


ugh…aw… pelan mas kalau nyuci, itu aset ade maaaaaas… ucapku


ini bukan aset ade, tapi sudah aset pribad mas, harus mas bersihkan selalu ini seperti tadi pagi he he he… ndak boleh kotor, karena tempe itu enak he he he… ucapnya


huuu… mesum… awhhh… masssshhhh erghhh…. kok lagiiihhh massshhh… ntar longgaaarhhh masshhh desahku mencoba memprotesnya karena baru saja selesai dia minta lagi, dengan kocokan jarinya di vaginaku. Tanganku mencoba menahan,


makanya banyak minum jamu galian singset dan olah raga ya sayang… karena selama liburan nikah ini, tugas kita Cuma… sex, rest, sex, rest… okay… i want it, your pussy driving me crazy… ucapnya


reahhhhhh really? desahku


yaaa… mungkin aku harus seperti ayah atau pak dhe andi, pulang lebih awal karena pekerjaan paling berat untuk lelaki adalah jauh dari istri, jadi harus dekat terus… ucapnya, sesaat setelah mendengar ucapanya tangaku berpindah ke kepalanya


jilat… jilat memek ade… ughhhh… cepet masssshhh… pintaku sembari menarik kepalanya, dia tersenyum dan dengan cepat kepalanya mendekati vaginaku


Arghhhh…. enakkkhhh massshhh…. mmmmhhh terussshhhh masshhhh… memek ade akan selalu dipikiran massshhh ughhh yaaaahhh mmmhhh…. racauku, dengan kocokan ditangannya semakin kencang


ah sudah mas… sudah mas… nanti ade keluar mas, nanti adeh lemesh mashh plissh mass… pintaku, karena aku tahuh pasti kalau aku keluar lagi tak banyak gaya yang bisa dimainkan


Sini… ucapnya, keluar dari bathup


Aku keluar dan duduk di kursi kecil, suamiku berada dibelakangku. Kemudian mengguyurku dengan air. Tubuhku di usah dengan sabun, bagian susu menjadi bagian yang selalu lama dia sabuni apa lagi vagina. Kadang jarinya nakal mempermainkan klitorisku.dengan masih banyak sabun di tubuhku aku kemudian di angkat, suamiku duduk di pinggiran bath-up dan aku didudukan dipangkuannya dengan penis masuk kedalam vaginaku.


ayo yang goyang, suamimu ingin ngenthu kamu terus ini.. ucapnya


ahhh… yah mas… ughh…. enak sekalllllihhh mashhhh ugh…. aku terus menaik turunkan pinggulku di penisnya


terusssh sayang… kali ini harus keluar bersama.. ughhhkalau ndak ade harus siap diknethu terus-terusan… ancamnya, aku semakin menggoyang kujepit kontolnya dengan vaginaku


arghhh… enak sayang jepitanmu mauthhh… erghhh… ucapnya


Tiba-tiba tubuhku diangkatnya dan diarahkan menuju tembok kamar mandi. Kedua tanganku bertumpu pada dinding kamar mandi sedangkan vaginaku terus kocok oleh penisnya. Aku rapatkan vaginaku sehingga menjepit daging jerasnya itu.


arghh… sayang… mas mau keluarhhhh… enakkkhhh bangethhh yanghhh… racaunya


ade juga enakkhhh… kontol mas enakkhhh bangethh didalam memek adeeh… balasku


Dan kocokannya semakin keras, susuku yang menggantung indah langsung diarihnya dengan kedua tangannya. Sangat keras, dan…


Crooot… crooot… crooot… crooot… crooot… crooot… crooot


Kurasakan sedikit air mani di dalam vaginaku, aku mengejang beberapa kali dan tubuhku hampir jatuh ke lantai kamar mandi. Dengan sigap suamiku meraih tubuhku dan memapahku, penisnya lepas dan kami berendam di bath-up. Aku bersandar pada tubuhnya dengan penuh kelelahan. Susuku masih dimainkannya..


capek sayang? ucapnya


banget mas… balasku


kalau mas minta setiap hari kaya gini terus selama libur ini? Ade… mau? ucapnya


mauuuu… ini kan tubuh mas, jadi terserah mas mau ngapain… tapi… kasih jeda mas, capek banget… ucapku


iyaaa… jawabnya lembut dan menciumi pipiku, aku membalikan wajahku dan mencium bibirnya


Kembali aku dimandikan olehnya, dan aku tertidur menjelang siang. Dipeluknya tubuhku dengan pelukannya, hangat sekali tubuhnya.


 Sangat hangat, dan aku merasa nyaman. Itulah yang aku lakukan setiap kali aku bangun pagi, dengan berbagai pakaian yang aku kenakan.


Sebenarnya bukan pakaian menurutku, karena yang aku pakai selalu hanya menutupi bagian sensitifku saja. vagina dan puting susuku, bahkan selama dirumah aku lebih sering dibilang telanjang. Dan pasti suamiku suka sekali melecehkan istrinya sendiri, disuruh pakai pakaian seksi terus di remas pantatlah, susulah, kadang tiba-tiba memperkosaku. Ya, bukan memperkosa juga, akunya mau… hi hi hi…


tuh, encer kan spermanya… mas sih… terusan… ucapku


he he he… kan mumpung masih libur sayang, ntar kalau sudah kerja, ada yang capek dan lain-lain, mas cenggur dong… ucapnya


iya, tapi kan week end bisa seharian sayang ucapku


tapi kan pengantin baru sayang… belanya


sini, kenthu ade lagi… batang dari tadi tegang terus… dah ndak usah banyak bicara lagi! Memek ade gatel terus liburan ini ucapku, yang memang memprotes tapi sebenarnya pengen hi hi hi


***


Hingga di malam terakhir kami libur, aku diajak ke danau. Dengan memakai rok panjang berumbai, tang-top kesukaanya yang pertama kali aku pakai ketika dia mengumpulkan tugas, dan penutup lenganku yang mirip dengan kaos tapi tidak bisa ditutupkan dibagian depannya.


 Bahkan pakaian dalamku sendiri haya sebuah bra yang menutupi putingku dan celana dalam yang selalu terbenad diantara kedua belah pantatku. Suamiku menggandengaku hingga ke danau. Sepi sekali, jelas sudah jam 10 malam tak akan ada orang disini. aku duduk di bangku bersamanya, baru mau aku bersandar di dadanya. Suamiku berdiri dan berlari-lari kecil…


yang, lihat aku menyangga bulan… teriaknya, aku hanya tersenyum dan melihatnya seakan mengangkat bulan


bagus ndak yang? Fotoin dong ucapnya, aku ambil sematponku dan mengambil gambarnya


lihat yang aku bisa salto… ucapnya


hat-hati mas nanti terluka teriakku


Selang beberapa saat dia kembali duduk disampingku dengan nafas ngos-ngosan. Aku usap keringat yang ada dikepalanya, dengan tisu yang aku bawa. Aku kemudian bersandar didadanya, tanganya mulai mengrayangi susuku.


masss… ini diluar… ucapku tapi…


ah inikah tujuan dia berlari-lari tadi… keringatnya ahh… bathinku


kenapa sayang? Mas pengen… tapi kalau ndak ya, mas mau mandi bau masalahnya… ucapnya,


Tanpa sadar aku sudah menarik kaosnya ke atas kulihat keringatnya mengalir didadanya.


 Dorongan nafsu, vaginaku sudah mulai mencair. Lidahku menyapu butir keringatnya, bola mataku melihat kearahnya yang tersenyum menang karena telah membangkitkan birahiku. Laku sudah tidak peduli lagi dengan sekitarku seandainya saja ada orang yang datang, lelakiku pasti melindungiku. Setiap butiran keringatnya ku jilati hingga diputing susunya aku mainkan seperti ketika dia memainkan putingku. Tak kubiarkan satupun butiran keringat itu luput dari mulutku.


Dorongan ini pula yang membuatku langsung membuka celananya yang ternyata tak memakai celana dalam, batangnya berdiri tegak ada sedikit bau keringatnya. Tanpa berpikir panjang aku langsung mengulumnya, aku masih dalam posisi duduk. Tanganya kemudian menarik rok panjangku hingga pantatku terekspos. Ditariknya celana dalamku dan digoyang-goyang, membuat gesekan kecil pada klitorisku. Tangannya kemudian masuk ke dalam vaginaku, entah bagiamana aku tidak mempedulikannya yang jelas aku menikmati peninya.


yang, basah banget mas maukin yah… ucapnya,


Aku melepas penisnya dan mengangkangi penisnya, kugeser celana dalam minim ini dan kuarahkan penisnya ke vaginakku. Sebelum aku menggoyang, kunaikan tang-topku dan terlihat jelas bra yang menutupi putingku. Lidahnya mulai menjilati putingku yang masih tertutup dengan bra itu.


ah, jilati mas… remaassshhh ah ah ah ah ah… desahku yang mulai memompa penisnya, tangannya menggeser penutup putingku dan kini lidahnya dan jari-jarinya sudah tanpa penghalang lagi


ah, terus mas… terusshhh ah ah ah memek ade enak banget di entot kontol mashhhh… enak banget massshhh kenthu sama massssshhh… desahku pelan


Goyanganku semakin keras seiring dengan kenikmatan pada dinding vaginaku, dan akhirnya aku jatuh ketubuhnya mengalami orgasmeku. Tak perlu lama beristirahat, dan mas menggoyang pinggulnya dengan sedikit mengangkat pinggulku.


ade… ughhh mas mau keluar de… ucapnya


iya mash cepethhh ntar ada oranghhhh eghhh… ucapku


Tapi bukannya cepat, lama dalam posisi ini mas masih menggoyang pinggulnya. Aku yang sudah sedikit ketakutan akhirnya menguatkan diriku dan ikut menggoyang. Ah, nikmat sekali, suamikku benar-benar nikmat owhh… yah… enak sekali.


mas ade mau keluarhhhh eghh… desahku


mash jugahhh sama-sama sayang… desahnya


Dan selang beberapa saat…


Crooot… crooot… crooot… crooot… crooot… crooot… crooot


Aku rasakan kembali semprotan sperma di vaginaku, aku ambruk ke tubuhnya dan merasakan kenikmatan lagi. Ah, benar-benar menakutkan, tanpa berlama-lama beristirahat aku langsung menurunakn tang-topku dan turun dari pinggul suamiku. Suamiku membereskan pakiannya, dan langsung menggandengku untuk pulang.


gendoooooong…manjaku, dia hanya tersenyum dan langsung membopong di depan bak ratu


mas itu nekat banget… ucapku


eh, yang masih bau nih…, ucapnya membuatku terdiam dan kembali menikmati bau keringatnya


Dasar suamiku mesum sekali… ucapku


Sesampainya dirumah aku langsung melepas semua pakaianku, dan langsung saja tanpa berlama-lama aku menungging di atas tempat tidurku. Suamiku tampak sedikit kebingungan dengan gayaku ini, tapi aku memandangnya. Bau keringatnya terlalu menusuk sewaktu perjalanan pulang tadi.


mas… cepeeett… hah hah hah… ucapku dengan nafas penuh dengan nafsu


eh, iya… ucapnya yang langsung menelanjangi tubuhnya dan berada dibelakangku


mas… anus ade masih perawan… ucapku, inilah yang aku inginkan. Karena memang sewaktu aku melihat video, ada yang melakukan anal seks, dan dalam benakku, tubuhku miliknya dan dia harus menikmati semuanya.


jangan yang, jangan mas ndak suka… ucapnya


pokoknya harus! Semua harus mas perawani atau ade nangis… ucapku


yaaaang… bujuknya


ade nangis nih… hiks hiks… ancamku


maaaaaassshhhh awh…. jangan dijilatthhhh arghhhh…. teriakku setelah ancamanku


Lidahnya menjilati anusku dan…


siap ya yang… ini bakalan sakit… ucapnya, aku hanya mengangguk


erghh pelan mashhh pelanhhhh erghhh… sakittthhh… ucapku, tapi sudah tidak dihiraukannya,setiap rintihanku malah membuatnya semakin menekan ke dalam anusku, aku mendelik dan meringis meraskan daging tegangnya masuk ke dalam vaginaku


ughhh… massshhh… ARGGHHHHHH… teriakku ketika batang itu kurasakan memenuhi semua anusku


sebentar mashhh hash hash hash hash…


sekarang mashh… ucapku


Aku kemudian merasakan betapa seretnya anusku untuk jalan masuk penisnya, tanpa pelumas dan juga tanpa cairan apapun. Aku menggeleng-gelengkan kepala, aku sebenarnya sudah tidak sanggup lagi, tapi aku harus mendapatkan spermanya didalam anusku. Sebagai tanda keperawanan semua lubang dalam tubuhku hilang.


ahhh de… mas ndak tahan sempit bangt yanghhh ughhh…. mas mau keluarrhhhhh…. racaunya


ade mau pipishhh…. ucapku


Dan selang beberapa saat setelah tubuhnya kencang menggoyang memaksa memompa anusku.


Crooot… crooot… crooot… crooot… crooot… crooot… crooot


Kembali lagi aku pipis dikasur, dan tubuhku langsung mabruk telengkup ke depan.


 Mengejang sesaat, ternyata dari anuspun aku bisa merasakan orgasme. Ada sedikit cairan kurasakan mengalir di anusku, selang beberapa saat tubuhnya langsung ambruk disampingku dan tangannya mengelus rambutku, aku hanya tersenyum.


besok lagi jangan ya, mas ndak suka ucapnya


ade Cuma pengen semua buat mas… maafin adeeeee… peluuuuuk manjaku


Tubuhku dibalik, dari belakang tubuhnya memelukku. selimut ditariknya ketas menutupi ketelanjangan kami berdua. Walau aku hampir tertidur tetap saja aku rasakan elusan dikepalaku, nyaman, hangat… hingga pagi menjelang…


Kini aku berangkat dengan status bukan sebagai dosen jomblo atau dosen single. Tapi dosen yang sudah bersuami, dan sudah tidak perawan pada tiga lubangku hi hi hi. Judes? Masihlah, ndak bisa hilang ya kalau itu, lha wong kadang saja suamiku minta aku jadi dosennya lagi dan menyetubuhi dosen judesnya ini. Bangga aku dengan diriku karena telah memilikinya.


Pernah suatu pagi karena jam mengajarku siang, suamiku berangkat dulu. Tapi ketika ddepan pintu dia berdiri tampak seperti orang bingung. Aku mendekatinya dan mengantarnya sampai di motor. Bahkan motorpun tidak langsung jalan seakan dia menunggu sesuatu.


mas… hati-hati berangkatnya ucapku


Iya! ucapnya keras dengan tersenyum, itukah yang dia tunggu


Setelah mulai berangkat aku mengira aku dan suamiku akan kembali pada pekerjaan yang normal, tapi selama lima hari berturut-turut aku dan suamiku mendapat pekerjaan yang benar-benar melelahkan. Suamiku harus bekerja ekstra keras untuk membangun perusahaannya, klien bertambah banyak, pesanan membludak dan lain sebagainya yang membuat dia harus pulang malam.


Sedangkan aku juga sama bersama erna dan dosen muda yang lainnya mengikuti seminar-seminar yang membosankan, melakukan persiapan-persiapan berkas untuk akreditasi jurusan yang setiap tahunnya diadakan. Ah, habis menikah ternyata pekerjaan bertambah berat. pulang pun harus malam, dan biasanya aku bertemu suamiku di rumah makan untuk makan malam bersama baru kemudian pulang.


Aku lelah, dan suamiku lelah membuat kami tak bisa melakukan kebiasaan kami padahal pengantin baru masih hot-hotnya. Suamiku pun memakluminya dan bahkan dia menyadari kalau dilakukan sekarang pasti akan mengecewakan.


Perbedaan setelah menikah adalah jarang ada perhatian dari BBM atau aplikasi lainnya di sematponku. Katanya sih kalau sering kirim-kiriman pesan, malah ndak kangen ntar ucapnya begitu tapi masuk akal juga.


Tapiiiiiii kalau aku sedang pengen dimanja, biasanya pas ndak ngajar dan aku senggang, dia harus langsung membalas pesanku sesibuk apapun dia. Egois sih, tapi kan pengeeeeeen… walau kadang-kadagn dia mengirim pesan dilanjut nanti ada klien, aku memahaminya. Egois ya egois tapi tahu posisikan?


Sesekali dia cerita dalam lima hari sibuk, kalau tidak salah hari ketiga. Dia bercerita bertemu dengan klien yang menawarkan makan siang plus-plus tapi dia menolaknya. Aku sempat tidak percaya tapi tatapan matanya membuatku percaya apalagi perasaanku bilang dia jujur. Di hari keempat saat itu dia pernah meneleponku sekali meminta fotoku dengan mengenakan tang-top.


Ayolah yang please, mumpung mas masih seger


iih mas, masa mas mau keluarin sendiri?


mumpung seger yang, kalau sayang pulang malem kan pasti lemes, mas juga


endak ya endak, emoh, lagian ade di kampus mas


yaaaah… terus gimana? Jadi kodok ntar kecebongnya


sabar, paling sebentar lagi semua selesai yang. Ade kan juga pengen mas, bukan mas saja


iya deh, maaf, tapi week end habis-habisan ya yang


kalau ade sih okay, tinggal kerjaan mas tuh… week end masih kerja


mas jamin ndak deh


okay


Lucu juga ketika mendengarnya merengek minta foto tang-top, padahal setiap malam dia ngelonin tubuh telanjangku. Ya walaupun tidak kuda-kudaan sih. Hingga hari kelima kurang lebih jam 3 sore semua pekerjaanku telah selesai, dan tinggal hari senin saja untuk dosen yang memiliki jabatan mengurusi audit.


Aku sih, ndak mau. Ketika aku hendak pulang kerumah, masih didalam ruanganku, aku iseng kirimkan fotoku sewaktu akan berangkat tadi pagi. Aku mengambil foto tanpa sepengetahuannya. Sebelumnya kulihat DP pada kontaknya I keep myself busy with things to do, but everytime i pause i still think of you, dasar sok romantis. Segera aku kirimkan fotoku.


To : My Husband Arya

MINAT PM!


Click to expand…

From : My Husband Arya

MINAT!


To : My Husband Arya

Berani bayar berapa kang?


From : My Husband Arya

Berapapun siap!


To : My Husband Arya

Ih sok kaya deh,

Lebih mahal dari artis lho


From : My Husband Arya

Berapa? Cepetaaaan


To : My Husband Arya

Hmmm… mahal lho kang


From : My Husband Arya

Akan aku bayar berapapun,

Aku berikan perusahaanku,

Uang tabunganku, motorku

Bahkan seluruh jiwa dan ragaku

Akan kuberikan padamu,

Please mau ya?


To : My Husband Arya

Hmmm… gimana ya?

Oke, ketemuan dimana nih?

Kalau dirumah akang, ndak maulah

Masa cantik-cantik gini maen dirumah

Ndak level!


(terus saja aku bercanda dengannya)


From : My Husband Arya

Bagaimana kalau kita ketemuan di hotel?


To : My Husband Arya

Hotel apa? Hotel ecek-ecek ndak maulah,

Kita cewek high lho


From : My Husband Arya

Bagaimana kalau kita ketemuan di hotel Five Star Building?


To : My Husband Arya

Oke Tapiii…

Kalau kamar aku maunya yang VVIP dong

Paling elite diantara kamar paling elite!


From : My Husband Arya

Oke, siap!

Nanti malam? Bagaimana?

Long time ya? from night till dawn


To : My Husband Arya

Okay, but…

bisa ndak situ puasin aku?

Yah, secara cewek mahal kaya aku

Rugi dong dapat lawan main yang uh langsung keluar

Aku g nyari duitnya saja kali, kepuasan juga!


From : My Husband Arya

Tenang saja, kalau nanti malam aku kalah

Aku siap serahkan semuanya!

Bahkan kamu bisa memotong punyaku

Untuk kenang-kenangan


To : My Husband Arya

Oke, Deal!


Aku tersenyum memandang percakapan dengan suamiku di sematponku sendiri. aku kemudian meneleponnya.


halo sayang


jangan berganti pakaian, kalau perlu joging dulu. Dan tunggu di hotel


Tuuuut…


Kleek… pintu ruanganku terbuka, dan erna masuk dengan wajah sedikit lesu. Tapi aku masih saja senyum-senyum sendiri karena gaya suamiku yang sok-sokan. Apa bisa dia tahan lama? Secara hampir 5 hari ndak dapat jatah?


heh! Yan, kamu itu senyum-senyum, gila kamu ya? ucap erna


yaelah mbak, kenapa sih datang-datang kok marah-marah? Habis di makan sama orang atas ya? ucapku


kalau masalah kerjaan sih endak yan, huuuuh… ini gara-gara kamu yan ucapnya


lho lho kok malah aku yang disalahin? ucapku heran


gara-gara kamu kasih itu ramuan ke aku, padahal aku juga bingung ngramunya waktu kamu tanya masalah ramuan itu. semenjak aku nyoba suamiku jadi gimana gitu… tiap hari mintaaaa terus ucapnya, sewaktu aku mendapatkan ramuan dari mama diah, aku coba bertanya ke erna


ya, baguslah dari pada ehem ehem… ucapku


sudah deh masalah Anda jangan di omongin, khilaf tahu… ucapnya


hi hi hi…. tapi asyik kan???? ucapku


kata suamiku, semuanya tambah kenceng yan, tambah sempit padahal aku ngrasa juga biasa saja sama bentuk tubuhku. tapi suamiku yaelah… yaaaan yaaan… tapi thanks ya, sekarang aku bisa tahu kalau ternyata akunya yang kurang memuaskan… ucapnya, yang dulu pernah cerota kepadaku karena mengeluh tak pernah puas dengan suaminya


dedek baru tuuuh… ucapku


proses, kamu itu pengantin baru kapan buatnya? Eh, kalau buat sudah ya, kapan jadinya? ucap erna


ya, sabarlah namanya juga usaha mbak ucapku


Kami bercakap-cakap sejenak dan kemudian aku teringat akan janjiku. Tanpa berlama-lama aku langsung pamt daripada dikasih kerjaan tambahan lagi. Ketika berada dijalan kulihat sebuah toko dan membuatku mempunyai ide.


***


ini ada-ada saja istri hufth tapi ndak papalah, kemarin juga bulan madu cuma dirumah. sekali-kali main di hotel berbintang ndak masalah. Tapi uangnya hadeeeeh… terpaksa daripada ndak dapat jatah spesial bathinku sembari mengambil ATM simpananku


bener-bener mahal kamu yang bathinku


Aku kemudian mengambil REVIA dan berangkat ke hotel yang aku tuju. Awalnya sih agak kebingungan apalagi ini adalah hotel berbintang khusus untuk orang-orang yang kaya. Tapi dengan tenang dan sok kaya walaupun datang dengan motor buntut aku mencoba menyewa kamar. awalnya mereka tidak percaya kalau aku akan menyewa disitu.


baik pak, kamar akan kami siapkan tapi tolong untuk pembayaran didepan pak ucap resepsionis


eh, iya ucapku


kartu kreditnya pak? ucapnya kembali


eh, mbak aduh saya tidak punya mbak… adanya kartu ATM, bisaayar dengan cash? ucapku benar-benar bloon, apalagi tubuhku sudah berlumur keringat


maaf pak kalau itu… ucap resepsionis


nih ar, pakai saja… ucap seseorang yang sudah tak asing lagi, dengan dengan sebuah kartu berada di samping kepalaku. Aku menoleh…


eh, pak dhe he he he ucapku cengengesan


sudah tenang saja, pakai dulu nanti ganti ya he he he ucap pak dhe andi


kok pak dhe disini? ucapku


biasa… tuh bu dhe kamu minta kesini kemarin, malam jumat biasa ucapnya


ooowhh… mana budhe? ucapku


apa ar? ucap bu dhe ika, aku menoleh ke samping


Eh… bu dhe… ucapku


kamu itu malu-maluin, masa pulang kerja langsung kesini. Mandi dulu apa gimana gitu, dah mas kasihkan saja, kasihan anak-anak dirumah Ibu (nenek ayu) ucap bu dhe


makasih pak dhe bu dhe… ucapku, selamaaaaat hufthh… setelah itu transakasi dimulai


tadi saudaranya ya mas? ucap mbak-nya


iya mbak, pak dhe saya dan bu dhe saya ucapku


sering lho mas kesini, paling lama 1 bulan sekali, biasanya 2 minggu sekali ucapnya, WHAT!


owhh… hanya itu yang terucap


silahkan mas, kalau ada barang bawaan akan dibawakan. Mas akan diantar ke kamar tujuan. terimakasih sebelumnya ucapnya


iya mbak, oh iya mbak kalau nanti ada cewek datang mencari saya bagaimana? ucapku


bisa mas, nanti akan kami arahkan ke kamar mas. Namanya… ucap mbaknya


Setelahnya aku diantar ke kamarku, aku masuk dan melihat kesekelilingku. Benar-benar ini kamar apa rumah? Lengkap bener… ada TV, kamar tidur terpisah, ada meja makan, ada… ada… gila bener pantesan mahal banget!


bapak, sebentar lagi saya akan siapkan makan malamnya ucap mas-nya


oh, iya mas… eeee mas kalau makan malamnya di taruh di meja dan kasih lilin bisa? ucapku


oh bisa mas, itu sudah masuk fasilitas dari hotel ucapnya


okay, thanks… eh mas, tanya lagi, kalau mau ngrokok dimana ya? ucapku


bapak bisa membuka jendela dan merokok diluar ucapnya sambil melihat ke jendela, aku kira keluar jendela langsung terjun kebawah he he he


iya mas, terima kasih… oh iya mas nanti tolong… ucapku


Dunhill mild…


**


Sipz sudah semua, tinggal berangkat… ups kalung monelnya ucapku mencari dikamar,


aduh kenapa tadi harus aku lepas ya. ah ini dia…. untung kamu ketemu sayang muach bathinku, sambil mengecup kalung itu


Bersambung

Popular posts from this blog

Bokong Besar Mamaku Yang Menyejukan Jiwa ( Chapter 12 End )

Lendir Pesantren ( Part 3 )

Tetangga Kontrakan STW