Anggi, Kisah Kelam Masa Lalu

( Part  15 )


Bahkan dielus2 pahanya saat nonton tv, atau salah seorang dari mereka nonton sambil tidur di pangkuang anggi, semua sudah jadi sesuatu yg terlalu sering dilihat apalo selama dia bergaul dan PDKT ke anggi. 


Hati kecil apalo tentu saja terusik, gerah, tp juga bingung. Selama 3 bulan PDKT ini dia tak pernah bertemu dgn ortu anggi. Hanya ke 3 kakaknya dan seorang pembantu umur 16thn.


 Apakah krn tak ada ortu hingga anggi yg paling bungsu menjadi tumpahan kasih sayang ke 3 kakaknya? Wow how lucky she’s, pikir apalo. Apalo terus berusaha mengendapkan rasa anehnya dalam2 bhw apa yg dilihat & dilakukan oleh ke 4 kakak beradik itu adl hal yg “biasa”.


 Mungkin aku aja yg berasal dari keluarga kuper & kolot sehingga tak tau perkembangan jaman, pikir apalo lagi. Namun semakin lama apalo PDKT ke anggi dia makin sering melihat keanehan itu. 


Kadang anggi dipaksa mandi oleh kakaknya. Lalu setelah anggi masuk ke kamar mandi, kakaknya masuk ke kamar di sebelah kamar mandi itu.


Lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa sekali baru keluar. Hingga akhirnya apalo tau bahwa kamar mandi itu mempunyai 2 connecting door ke 2 kamar di sebelahnya. Apakah yg terjadi sebenarnya? Apakah mrk melakukan………..?? apalo sungguh gundah. 


Setelah merasa cukup waktu PDKT ke anggi dan melihat respon kakak2 anggi yg so far so good, apalo akhirnya memutuskan utk nembak anggi utk jadi pacarnya. Malam itu apalo sdh janjian dgn anggi utk nonton sebuah film dewasa yg kata temen2 banyak adegan esek2nya. ini kali pertama apalo berani mengajak anggi nonton dan makan malam berdua saja. 


Anggi sangat cantik malam itu. Dgn gaun putih berbunga2 kecil. Rambutnya yg panjang digeraikan menutupi punggungnya. Sepasang selop kecil warna putih dipakainya. Sungguh anggi mirip bidadari jelita yg sangat cantik. Sedangkan apalo menggunakan kemeja putih dgn celana jeans. 


Dia pun tampak sangat tampan dan mempesona. Apalo membawa sekotak coklat saat menjemput anggi. “ini buat kamu gi…” bisik apalo. Anggi tersenyum manis. “kamu baik sekali apalo.” “kamu cantik banget malem ini gi.


 Wangi lagi.” Bisik apalo. Anggi makin manis tersenyum. “bisa aja kamu.” Jadilah mrk nonton bioskop ber 2. apalo memesan kursi paling atas, paling pojok. Tempat itu yg kata org2 paling uenak buat pacaran.


 Anggi duduk paling pojok. Begitu film dimulai, apalo mulai ancang2.


 dalam hatinya berdegup penuh rasa was2 krn akan menyatakan cintanya pada anggi. Bagaimana kalo anggi menolaknya? Biar bagaimana pun anggi adl ce paling favorit di sekolahnya. Cantik, pintar, pendiam, namun ramah.


 Siapa co yg ga suka sama anggi? Jangankan sesama temen SMP, kakak2 SMU pun tergila2 pada anggi. “gi……” bisik apalo. “ya? Knp apalo?” “gw mau ngomong sesuatu sm lu.” “tentang apaan?”

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm……………………” Anggi menunggu. “mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…………… ….” “kok mmmmmm mmmmmmmm terus?” “bingung. Hehehe.” “mau ngomong apa sih?” “gi………….. gw……….. suka sama lu…………….” Anggi kaget. 


Apalagi lebih kaget. Keduanya terperanjat. Tp akhirnya apalo bisa mengendalikan diri. “kamu mau ga jadi pacarku?”

 “mmmmmmmm……………………………………….” “ga mau ya?” “mmmmmmmmmmmmmhhhhh……………” “kok ganti kamu yg emmmmmm eemmmmmm eeeemmmmmmmmmm?” Keduanya tertawa. “mau dong gi……………. Please? Gw suka banget sama lu……….” Anggi tertunduk membisu.


Dia bingung. Dia suka pada apalo, tapi bagaimana bila apalo tau dirinya yg sebenernya? Bhw dia harus melayani nafsu sex ke 3 kakaknya dan pak hahaha secara rutin. 


Apa apalo akan bisa menerimanya? “gi…. Kok diem? Marah ya sm aku?” bisik apalo was2. “ngga apalo.” “trs knp dong? Jgn diem gitu dong……… please?” takut2 apalo menyentuh dagu anggi, diangkatnya wajah sendu anggi yg tertunduk. 


Mata anggi tampak berkaca2. “anggi kok nangis?” bisik apalo. “gak pa2…… aku Cuma……” air mata anggi menitik jatuh.


 Apalo buru2 mengusap air mata anggi. “kok……… kok anggi nangis sih? Marah ya sm aku?” Anggi menggeleng.


 “nggak……” buru2 dihapusnya air matanya. Apalo sungguh was2 dan bingung. Dia baru saja nembak anggi dgn cintanya. 


Tp knapa anggi malah nangis? Duh pusing……… “gi…….. maafin aku ya………. Aku ga bermaksud nyakitin kamu………….” Apalo menatap mata anggi lekat2. “aku gak papa kok apalo.


 Cuma sedih aja……….” “ya udah cup…..cup……cup…….. maafin aku gi………” Perlahan apalo memeluk anggi dari belakang. 


Anggi menyandarkan kepalanya ke lengan apalo. Keduanya berpelukan spt itu sampai film usai. Diam tak bergerak dan tanpa suara. Setelah film usai apalo menggandeng tangan anggi keluar dari bioskop.


 Kondisi anggi yg muram membuat apalo takut utk berbuat lebih. Anggi pun menolak saat ditawari makan malam. Akhirnya keduanya masuk ke dlm mobil yg segera meluncur menembus pekatnya malam. Sejak itu hubungan keduanya kian dekat.


 Namun anggi tak pernah menjawab ya atau tidak tentang status hubungan mrk. Apalo pun tak berani bertanya lebih jauh. Namun melihat sikap anggi yg mulai mau digandeng olehnya, apalo merasa yakin bahwa anggi tak menolak cintanya. Bunga2 bermekaran dgn indah. Warna warni memenuhi pucuk2 dahan dan ranting. 


Kupu2 berterbangan kian kemari. Apalo dan anggi semakin dekat dan makin terlihat sangat bahagia. Kedekatan mrk jelas membuat iri dan jealous co2 manapun di kompleks sekolah itu.


 Banyak yg dengki dan berniat berbuat jahat pada mrk. Banyak yg berniat memisahkan mrk. Banyak yg ingin mrk saling membenci. Banyak yg menggoda dgn frontal. Banyak yg mengirimkan surat2 cinta utk keduanya. Banyak yg menghujani dengan hadiah2. apapun dilakukan utk menghasut agar sejoli ini segera berpisah. Demikian lah


( Bersambung ) 

Popular posts from this blog

Bokong Besar Mamaku Yang Menyejukan Jiwa ( Chapter 12 End )

Lendir Pesantren ( Part 3 )

Tetangga Kontrakan STW