Rumah Kami Surga Kami ( Chapter 49 )
Rumah Kami Surga Kami ( Chapter 49 ) Aku tidak kaget mendengar bisikan anak tiriku yang paling kusukai itu. Anak titi yang senantiasa menghadiahkan kepuasan sejati padaku. Beruntung tadi subuh Hen tidak menggauliku, sehingga hari ini aku berada dalam kondisi yang benar-benar fits untuk menghadapi terjangan Sam. Kalau bukan Sam yang memancingku untuk melakukan persetubuhan, pasti aku akan menolaknya. Karena pikiranku sedang galau, memikirkan “tembakan” Frederick yang membingungkanku itu. Tapi yang memancingku ini adalah Sam. Sam yang selalu memberiku kepuasan sejati dalam urusan hasrat birahi. Maka kuajak Sam masuk ke pavilyun, takut kalau anak-anakku pada pulang pada saat aku sedang membutuhkan kebebasan dan keleluasaan nanti. Saat itu Sam hanya mengenakan celana training impor. Terbuat dari bahan wool sintetis berwarna hijau army. Aku yakin yang dikenakan itu bukan celana training buatan lokal, yang sering bagian selangkangannya cepat jebol (jahitannya lepas dan amburadul). Baju kau