Binalnya Istriku Dewi ( Part 26D )

 Binalnya Istriku Dewi Part 26


( Bagian Ke 4 )




POV SUAMI


Saya dan Dewi hamipr berbarengan terbangun ketika pintu kamar kami ada yang mengetuk.


Wife:” siapa pah, ia bentar siapa?

Saya melihatsudah jam 8.


Mega:” aku Mega Wi, cepat keluar”

Saya dan istri saya dengan keadaan kusut segera menuju pintu keluar kamar.


Pas pintu dibuka, ternyata Revan dan Intan sdh ada di depan pintu, mereka segera memeluk kami.


Revan tak banyak bicara karena memang belum terlalu lancar hanya meracau tidak jelas.


Sedang Intan langsung bicara ini itu dan menagih oleh-oleh. Saking senang bertemu anak-anak sampai kami tidak memperhatikan ternyata ada Wily juga. Pakaian Wily sangat rapi badannya lebih tinggi dari saya, putih dan berkumis tipis, usianya sekitar 35, beda 3 tahunan dari saya.


 Saya lihat Mega sudah rapi juga, memakai jilbab warna putih, dan baju kurung warna kuning kombinasi biru kembang-kembang. Wily mengulurkan tangannya kepada saya.


Wily:” apa kabar Den”

Saya:” oh, mas Wily, baik mas” sambil menyambut tangannya.

Saya:” sorry kesiangan jadi masih begini keadaannya”

Saya menerangkan alasan saya Cuma pakai kolor saja.


Mega:” Mereka habis lembur tadi malam, tuh Dewi aza Cuma pakai daster transparan, kutangnya warna biru sama dengan warna cangcutnya juga kelihatan”


Wife:” kak Mega, maaf mas, maklum baru bangun, ya suami istri baru habis lembur” jawab istri saya sambil menjabat tangan Wily.


Wily:” kelihatan koq” matanya jelalatan melihat istri saya. Entah kenapa saya menjadi cemburu.


Saya:” ya udah kami mau mandi dulu ya”


Mega:” ya udah sana, bau pada mandi”


Wily:”anak-anak sudah pada mandi Wi, Den, jadi gak perlu kalian mandikan”


Wife:” ia mas Wily makasih dah jagain anak-anak”

Kami pun segera masuk ke kamar bersama dengan anak-anak.


Wife:” pah, aku mandi duluan ya, kamu main dulu sama anak-anak”

Saya:” ok mah”


Istri saya pun pergi ke kamar mandi. Saya pun melepas kangen dengan anak-anak. Setelah istri saya mandi, giliran saya yang pergi ke kamar mandi.


Setelah mandi dan berpakaian rapi kami keluar kamar. Istri saya memakai baju kurung warna hijau polos dengan jilbab putih, tampak anggun dan cantik. Saya memakai celana pendek dan kaos santai.


Melihat kami keluar kamar Mega segera mengajak kami sarapan, sementara Intan dan Revan memilih bermain dengan dua anak laki-laki milik Mega.


Mega:” sini kakak, Adek sarapan dulu”

Wily:” anak-anak sudah sarapan tadi di rumah ibu kamu, paling masih kenyang”

Mega:” mas sdh sarapan juga?

Wily:” kalau mas belum, tadi belum selera mah”

Mega:” ya udah ayo sarapan sama-sama”

Kami pun makan bersama-sama.


Selesai makan Mega mengajak kita ke ruang keluarga sambil nonton tv.


Kami duduk lesehan saja. Sementara anak-anak malah pada berlarian, kecuali Revan yang duduk di pangkuan istriku.


Mega:” hati-hati nak, jangan lari-lari dalam rumah”


Wife:” anak-anak kakak gak berangkat sekolah juga?


Mega:” gpp, gampang izin, kasihan dan gak sempat kalau harus pergi sekolah”


Anak Mega yang paling besar sdh 5 tahun lebih hampir enam dan sdh TK nol besar, adiknya 4 tahun lebih , selisih sedikit dari Intan.


Tak lama muncul pembantu Mega yang sdh agak tua, bukan Weni, membawakan cemilan.


Saya:” itu pembantu kakak juga” saya berusaha hormat karena ada Wily.


Mega:” Ia, kalau Weni merangkap baby sister dan gak pulang, kalau yang tadi Bu Inah, dia gak nginap”


Kami pun menonton tv dan makan cemilan untuk beberapa saat sampai Mega berbicara kembali.


Mega:” Den, Wi, jadi gini aku mau ngomong serius”

Saya dan Dewi agak kaget juga.

Wife:”ia kak ada apa?

Mega:” gini, aku tadi dah ngomong sama suami aku tentang yang terjadi tadi malam…”

Saya dan istri saling memandang kami juga melihat ke Wily, dia senyum-senyum saja.


Mega melanjutkan omongannya.

Mega:”jadi suami aku sekarang minta jatah dia, dan dia mau sekarang Wi, dia mau wik wik sama kamu pagi ini hehehe”

Kulihat Wily mesem-mesem saja.


Dewi menoleh ke saya, tapi saya tak bereaksi apa-apa.


Wife:” terus anak-anak gimana?

Mega:” biar aku yang jagain”

Istri saya kembali menoleh ke saya.

Wife:” Gimana Pah?

Saya:” ya udah papah sama Mega di sini jagain anak-anak”

Wife:” jadi gpp mamah wik wik sama mas Wily, kak Mega kami maennya di kamar?

Saya:” ia mah, biar papah jaga di sini”

Mega:” ya ia lah, kalian wik wik di kamar, masa mau di sini”

Dewi pun tersenyum.


Mega:” Pah, ajak Dewi ke kamar kita, pagi ini dia milik kamu, bukan milik suaminya.

Wily pun bangun dari duduknya.


Wily:” Den aku pinjam dulu istrimu ya, kan kamu udah wik wik sama istriku”

Saya:” ia Mas”

Wily mendekati Dewi istri saya.

Wily:” mau aku gendong”

Dewi sempat menoleh ke arah saya.

Wife:” boleh” sambil memberikan Revan ke Mega.

Wife:” dedek sama Tante dulu ya”

Revan untung tidak rewel,mungkin sdh akrab banget dengan mega sejak dititip di sini.


Wily pun segera mengangkat istri saya.

Tangannya di pinggang dan betis istri saya. Tapi kemudian istri saya dipindahkan ke pundaknya.


Wife:” Aw…mas”

Mega:” ih yang mau wik wik mesranya, cium dulu bibirnya mas”


Wily kulihat mengecup bibir istri saya yang dibalas kecupan istri saya.


Tanggan Wily juga meremas-remas pantat Dewi istri saya.


Wife:” Aw..nakal Pah suami kak mega remas-remas pantat aku”


Tiba-tiba terasa panas di hati saya.Mega yang mengerti segera menarik kepala saya dan melumat bibir saya.


Mereka tampak sdh masuk dalam kamar. Kebetulan karena Mega dan yang saya tempati menghadap ke ruang keluarga.


Tiba-tiba kami merasa ada yang datang, dan ternyata Intan anak saya.


Intan:” ih, koq papah ciuman sama Tante Ega? Mega memang sering dipanggil Ega.


Intan memang sdh tahu seperti apa ciuman karena sering liat mamanya dan saya ciuman bahkan ngentot.


Mega:” eh intan, sini nak, duduk dekat Tante, kakak Thomas ke mana?


Intan:” maen sama kak Weni, mamah mana Pah?

Mega memandang saya sejenak.

Mega:” mamah lagi di kamar sama om Wily, lagi wik wik, Intan di sini saja nonton Upin Ipin kesukaan Intan”

Intan:” wik wik apa Tan?

Mega tertawa sejenak.


Mega:” lagi ada perlu saja sama om, lagi rapat di kamar tante”

Intan:” tapi intan mau maen sama mamah, lama intan gak maen sama mamah” sambil langsung lari dan masuk dengan cepat ke kamarnya Mega yg tadi dimasuki istri saya dan Wily.


Mega:” aduh gimana Dengan”

Saya:” ya udah biarin Dewi yg handlebar, gimana kalau kita ngentot juga”

Mega:” aku mau sich tapi ini harus jg Revan, blm kalau anak-anak aku nyari aku, kita gantian aza, sabar dulu kamu ya”

Saya:” ia dech”

Lama intan tidak muncul-muncul.


Sampai akhirnya Intan keluar dan sepertinya membawa pakaian istri saya baju kurungnya dan pakaian dalamnya juga. Berarti di dalam istri saya sdh bugil.

Saya:” koq baju mamah kamu bawa?

Intan:” disuruh mamah kasihkan ke papah”

Saya memandang Mega.

Mega:” mungkin biar Intan keluar”

Mega lalu berteriak.

Mega:” Wi, baju kurung, cangcut sama kutang kamu kenapa dibawa Intan”

Terdengar jawaban dari istri saya sambil berteriak juga.

Wife:” biar Intan keluar Kak”

Mega:” tuh kan”

Saya pun memegang pakaian istri saya dipangkuan saya

Intan sekarang duduk sambil nonton tv. Terpaksa saya harus mengalah membiarkan istri saya yang menjemput kenikmatannya.


POV Wife


Mas Wily menggendong saya dan membawa saya ke kamarnya.


Sampai di dalam kamar Mas Wily merebahkan saya di atas ranjang secara perlahan. Lalu dia duduk di pinggir ranjang dan langsung saja tangannya membelai dan meremas toket saya.


Saya:” Mas udah gak sabar ya?

Wily:” Ia Wi, gak nyangka aku bisa swing sama kamu, dari dulu aku naksir kamu sam Luna juga”

Saya:” Berarti sudah dari mas berpikiran mesum terhadap adik-adiknya istrimu, ahhh pelan mas” Tangan Wily meremas susu saya dengan kasar.


Penampilan Wily memang cukup menggoda, badanya tingg besar, lebih tinggi dari Dendi, rambut pendek ikal dan berkumis tipis, kulit putih bersih.

Wily:” namanya laki-laki Wi, liat perempuan cantik dan sexy pasti paling tidak melirik dech”

Saya:”Cewek juga kali kalau sekedar melirik, tapi mungkin cowok langsung punya pikiran mesum, mas juga punya pikiran mesum sama Luna, mas pengen ngentotin Luna juga kah,mmmph” Wily mencium dan melumat bibirku dengan ganas.


Wily menghentikan lumatannya sejenak dan menjawab perkataan saya.

Wily:” Gak nyangka kamu berani ngomong jorok juga Wi, tapi aku senang, istriku juga belakangan ngomongnya jorok kayak kamu, atau kamu yang ngajarin?

Saya:” Gak ada Mas hehe”

Wily:” Kirain, ia aku juga punya obsesi bisa ngentotin adik kamu si Luna, siapa tahu kita nanti swing juga hahha”

Saya:” Ih maunya,mmmmph” Wily kembali mencium saya, kini badanya menindih saya, ciumannya kadang pinda ke leher dan telinga dengan menyingkapkan hijab saya.


Saat sedang asyik berciuman tiba-tiba pintu kamar di buka, kami seketika menghentikan ciuman kami dan melihat ke arah pintu.


Ternyata yang datang Intan, lalu dia menutup pintu. Saya menempelkan jari saya di bibir Wily, tanda saya akan menghandle Intan.


Intan:” Mamah lagi ngapain?

Saya agak bingung juga menjawabnya, tiba-tiba Wily yang menjawab.

Wily:” Mamah dan Om mau wik wik”

Intan:” Oh” aku tidak paham Intan mengerti atau enggak, dia Cuma bilang oh.


Saya:” Mas, kamu bangun dulu ya, berat, badan kamu ini gede”

Wily pun bangun dan duduk di tepi ranjang.

Saya segera membuka baju kurung saya.

Wily:” Koq langsung buka”

Saya:” Biar intan keluar, Intan ini kasihkan ke Papah ya” sambil memberikan baju kurung saya.

Saya pun melepas kutang dan cangcut saya yang berwana hitam. Wily bengong melihat saya bugil Cuma memakai hijab saja.


Saya:” Intan ini kasih Papah juga cangcut sama kutang mamah, intan tunggu di luar ya, Intan kan kalau mamah mau melakukan permainan kuda-kudaan orang dewasa kayak dengan Papah, Cuma sekarang dengan Om, nah Om ini malu kalau di liatin jadi Intan tunggu sama Papah ya”

Intan menerima Pakaian dalam saja, dia bengong tapi akhirnya menjawa juga .

Intan:” Ia Mah, padahal Intan mau main sama mamah”

Saya:” Nanti ya, ahhh” sambil menepis tangan Wily yang meraba memek saya di depan Intan.

Intan:’ Igh om Nakal kayak papah, suka colek memek mamah”

Wily:” Haha..” Wily tertawa geli, sementara Intan akhirnya keluar kamar dan menutup pintu kembali.


Saya:” Aku udah bugil, sekarang kamu mas, berdiri ya”


Wily pun berdiri lalu saya jongkok di depannya.

Tangan saya melepaskan ikat pinggang celana Wily, lalu saya menurunkan celana jeansnya.

Saya:” mari kita lihat kontolnya segeda bodynya gak” saya bergumam dalam hati.


Lalu saya mulai mengelus kontol Wily dari balik sempaknya, kontolnya sdh mengeras.

Saya:” Aku copot sempaknya ya mas”

Wily tidak menjawab tapi membantu menurunkannya.


Kontol Wily langsung mengacung ke atas, dan terlihat sangat keras, lumayan gede juga sich gak beda jauh sama punya Dendi, pantes si Kak mega gak terlalu yakin mana yang lebih gede tapi masih lebih panjangan kontol suami saya.


Saya pun memegang kontol Wily, lalu mulai mengurut atas dan ke bawah.

Kontolnya benar-benar keras banget.


Saya:” Keras banget kontol kamu mas, kayak batu, udah sange banget ya?

Wily:” Ia uuughh, enak Wi”

Saya:” Agak ngacung ke atas ya, kamu suka coli dulu ya, ditekankan ke guling”

Wily:” ia, waktu belum nikah koq tahu”

Saya:” Tahu aza, pastes gak lurus ke depan kontolnya malah agak ngacung ke atas”

Pap.. saya pun mulai memasukan kontol Wily ke mulut saya.


Wily mulai meremas remas kepala saya kadang menekannya.


Wily:” Aggh, enak banget Wi, aku excited banget, di sepong cewek berjilbab istri orang lagi terus ngomongnya jorok, biar cepat keluar aku”

Saya pun menghentikan isapan saya.


Saya:” Jangan keluar dulu dong, aku aza belum apa-apa”


Wily:” Habis nikmat banget dan sensasinya luar biasa, yang selama ini Cuma fantasi jadi kenyataan, ya udah sekarang giliran kamu”

Wily membuka kemeja lengan panjangnya. Kini dia telanjang bulat, dadanya sedikti berbulu, wih pasti geli kalo ngegesek toket.


Wily lalu menuntun saya berdiri lalu mengangkat saya ke ranjang.


Wily pun merebahkan saya di ranjang dan menidih badan saya. Benar saya gesekan bulu dadanya bikin saya geli.


Saya:” Uh, mas geli aku, nenen aku ke gesek bulu dada kamu”


Wily:’ Hehe, oh ya kamu menyusui ya kata istri aku, aku mau nenen sekarang.


Wily menurunkan badannya dan membenamkan kepalanya di dada saya, lalu dia menghisap pentil susu saya yang kanan dan yang kiri diremas-remas oleh tangannya. Asinya pun berhamburan keluar membuat payudara saya basah.


Wily:” Enak banget Wi,manis asi kamu, Mega waktu menyusui sering gak bolehin aku nyusu sama dia, tapi gak tahu kalau sekarang misalkan menyusui lagi , sekarang istriku sudah mulai binal”


Saya:” Emmph, aku aza belum sempat kasih nyusu Revan, mas udah duluin netek ahhhhh”

Wily memindahkan kepalanya dan menghisap susu saya yang kiri , sempat dia remas dulu sampai asinya memancar dan mengenai mukanya lalu dia tertawa geli.


Saya pun tak mau kalah, tangan saya turun dan mencari kontolnya, setelah dapat saya tarik keras.

Wily:” Ah, koq kontolku ditarik,sakit Wi”

Saya:” hehe, hukuman kamu udah ambil jatah susunya revan”

Wily pun tersenyum lalu kembali mengihsap pentil susu saya.

Wily:” Enak banget Wi”

Saya:” Tapi susu aku gak sebesar susu kak mega istrimu kan Mas, punya kak mega urat-uratnya saja sampe kelihatan”


Wily kini merangkak naik laig dan menjilati leher saya.


Wily:” Ia, itu kelebihan kakak mu susu gede pantat besar, toge pasar, tapi sekarang suamimu sdh menjamahnya dia sudah ternoda, sekarang giliran aku yang menodai istrinya” lalu Wily semakin intens menjilati leher dan berpindah ke kuping, sementara tangannya mulai mengobok ngobok memek saya.


Saya:” Ah Mas, geli aduh bulunya gesek tetek aku uh, tekan di itilnya mas ia di sana” aku meracau memekku mulai basah, jari-jari wily bermain di sana.


Sekarang saya tidak lagi mengocok kontol Wily tapi memeluk badanya yang setengan menindih saya.


Tiba-tiba wily bangkit lalu merentangkan kedua kaki saya.


Saya:” mas mau ewe aku sekarang?

Wily:” Belum aku mau jilatin memek kamu dulu, kata Mega memek dia habis dikerjain Dendi suami kamu”


Saya:” hehehe heunceut aku udah basah mas, ayo balas perlakuan suami aku ke istrimu”

Aku memanasi Wily.


Wily terlihat menyeringai lalu membenamkan kepalanya di selangkangan saya.


Saya:” Ah…lidah kamu arahkan ke sini, itil aku” lidah Wily pun segera menyapu itil saya.

Wily:” Lebat jembut kamu Wi”


Saya:” Ia Mas, suami aku yang mau baok aku lebat ah enak mas” Wily berusaha memasukan lidahnya ke memek saya .


Sepertinya Wily sdh gak sabar dia kini dia duduk dan menaruh kontolnya tepat di bibir memek saya. Dia gesekan perlahan-lahan…


Saya:” Mas mau ewe aku, ayo heunceut aku udah basah ahhh” suara say bergetar.

Wily tersenyum berusaha menggoda ku.


 Perlahan dia mendorong kontolnya hingga kepala kontolnya tertelan memekku…lalu bleess dia mendorong sekaligus hingga masuk semua.


Saya:” Ah,maaass, sambil kedua tangan saya memegang kedua lengan Wily. Sensasi ngewe sama bukan suami memang luar biasa.


Wily pun nampak bersemangat sekali menyetubuhi saya.


Wily:” Ah, Wi nikmat banget memek kamu bisa ngempot ah”


Saya:” Ughh Kontol mas Wily juga enak…koooontoool” ranjang berderit seiring gerangan kami yang lagi ngewe.


Wily:” Aghh kena gak dari dulu kita ewean Wi”

Saya:” Coba dulu mas ngajakin aku selingkuh hehe..ughhh keras banget kontol kamu mas lebih keras dari kontol suamiku ugghh, ngacung keatas ah, itil aku kejepit kontooool kamu agghh”


Bersambung 

Popular posts from this blog

Bokong Besar Mamaku Yang Menyejukan Jiwa ( Chapter 12 End )

Lendir Pesantren ( Part 3 )

Tetangga Kontrakan STW