Mama Kepala Sekolah Yang Binal

( Foto Hanya Pemanis Saja ) ( Bab Ke 21 ) Tubuhku seolah membeku. Kedua laki-laki itu melihat sekeliling dengan waspada. “Coba periksa,” ujar Tarji. Rusman menatap bingung. “Kenapa harus aku?” “Karena aku lebih tua dari kau. Ayo Cepet Periksa.” Rusman berdiri dengan wajah kesal. Ia menaikkan celananya, lalu pergi. Aku buru-buru kembali bersembunyi di tempat semula. Rusman pergi ke arah berlawanan. Tampaknya mereka belum yakin dengan sumber suaranya. Tarji bersiul-siul sambil merokok. Kontolnya menjuntai lemas. Kaki kanannya menginjak perut Mama supaya Mama tidak bisa kabur. Mama belum bergerak dari posisinya. Kedua matanya melotot dan napasnya tersenggal-senggal. Aku bisa membayangkan ketakutan yang dirasakannya. Tak lama kemudian, terdengar suara marah-marah di kejauhan. Semak-semak tersibak, tanda ada orang yang berjalan terburu-buru. Rupanya Rusman, tapi ia tidak datang sendirian. Kedua tangannya memegang pundak seorang remaja laki-laki yang...